Kebersihan Dan Kesucian Dalam Islam

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Dari Abu Malik Al-Asya’ari RA katanya : Rasulullah SAW bersabda “Bersuci membersihkan diri (zahir dan batin) adalah setengah daripada iman..” 

Hadith ini menyatakan bahawa kebersihan dan kesucian itu adalah menjadi sifat orang-orang yang beriman.

Semasa mereka beribadah, mereka dikehendaki berkeadaan bersih suci meliputi tubuh badan, pakaian dan tempat sembahyang, dan serentak dengan itu mereka dituntut membersihkan batinnya dari segala perkara yang dikeji dan dilarang.

Oleh karena tiap-tiap seorang islam diwajibkan mengerjakan solat lima kali sehari semalam, maka dapatlah difahami bahwa salah satu hikmahnya atau tujuannya ialah untuk menggalakkan sifat mulia ini iaitu sifat menjaga kebersihan dan kesucian zahir dan batin supaya menjadi amalan hidupnya.

Baca Lebih Lengkap Kebersihan Dzahir dan Batin

Untuk Apa Wanita Berjilbab

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Sesuatu yang tersampul atau terbungkus rapi memang memberi nilai plus dalam pandangan setiap orang itu terbukti ketika mereka hendak memberikan hadiah kepada orang yang dicinta pasti mereka akan membungkus hadiah itu dengan rapi agar telihat indah dan menarik, begitu juga dengan orang yang hendak membeli buku atau barang lainnya tentu ia akan memilih buku yang masih terbungkus atau barang yang masih tersegel rapi dan ia enggan memilih sampel yang dipajang oleh si pemilik karena tentunya sampel itu sudah dipegang-pegang dan di otak atik oleh sekian orang yang hendak membeli barang tersebut

Maka begitulah Allah dalam menghargai wanita, Allah perintahkan mereka untuk menutup aurat agar mereka terlihat rapi dan sopan serta tidak menjadi sumber fitnah bagi kaum laki-laki seperti wanita-wanita yang mengobral auratnya. 

Karena sungguh hati orang-orang yang beriman akan selalu condong pada mereka yang senantiasa menutup auratnya untuk mereka jadikan pasangan hidupnya, sedangkan orang-orang yang hatinya rusak mereka akan mencari sebaliknya bukan untuk mereka nikahi tapi untuk mereka coba layaknya mencoba dan mengotak-atik sampel barang di sebuah toko jika sudah merasa tak cocok maka barang itupun akan ditinggalnya.

Maka dari itu perbaikilah niatmu dalam memakai jilbab jadikan ia semata-mata untuk Allah sebagai rasa syukurmu terhadapNya atas rahmatNya sehingga ia menghargaimu sebagai seorang wanita, dan janganlah engkau berfikir seperti fikirannya orang-orang kafir yang menganggap bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan mereka berhak melakukan apapun terhadap tubuh mereka sendiri, tapi ingatlah bahwa islam itu memiliki hukum termasuk hukum pakaian-pakaian seorang muslimah, pandangannya dan cara bicaranya, maka barang siapa yang ridho karena Allah dengan menjadi seorang muslimah serta ta’at kepada Nabi Muhammad hendaknya ia berkata terhadap smua perintah Allah “ sami’na wa ‘atho’na “ kami dengarkan dan kami taati.

Allah berfirman : “dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman apabila Allah dan Rosulnya telah menetapkan sebuah ketetapan akan ada bagi mereka pilihan ( yang lain) tentang urusan mereka dan barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyataQS Al Ahzab : 36

Sekali lagi wahai saudariku niatkanlah ia semata-mata karena Allah bukan karena yang lainnya dan disini ada beberapa alasan yang kadang mendasari seorang muslimah untuk memakai jilbab (kerudung)

Karena mode

Memakai jilbab yang “gaul” sudah menjadi tren saat ini sehingga banyak dari kaum hawa yang tertarik memakai jilbab model seperti ini dan jika ditanya mengapa memakai jilbab (kerudung) ? loh inikan gaul, ini tren saat ini…jawabnya !.

Ikut-ikutan artis

Alhamdulillah sudah ada beberapa artis yang mulai memakai jilbab walaupun itu sebatas jilbab yang “gaul” kata orang , tapi sangat disayangkan banyak dari kaum muslimah yang memakai kerudung hanya sekedar ikut-ikutan artis dan bukan karena Allah, mungkin karena dia nge-fans dengan artis itu atau hanya ingin terlihat cantik dengan memakai jilbab seperti para artis.

Karena sekolah mewajibkan berjilbab

Memakai jilbab di sekolah sangatlah bagus namun yang menyedihkan ketika liburan tiba atau jam sekolah sudah berakhir tak sedikit dari para siswi yang melepas jilbabnya dan setelah diselidiki ternyata mereka memakai jilbab karena sekolah mewajibkan untuk seperti itu, walaupun tidak sedikit dari mereka yang ikhlas karena Allah. pesantren dan madrasah-madrasah aliah adalah contoh dari sekolah-sekolah yang mewajibkan jilbab.

Karena pacar

Karena pacar bisa dikatakan beragama maka sang wanitapun harus menyesuaikan sehingga yang tadinya tidak berjilbab kini dengan rajinnya memakai jilbab, namun ketika putus dengan sang kekasih iapun kembali ke “tabi’at” asalnya (tidak berjilbab). Ini adalah kenyataan yang pahit yang kerap kita temui di masyarakat kita saat ini.

Karena tuntutan pekerjaan

Seperti bekerja di bank-bank syari’ah misalnya, syukur Alhamdulillah klo bisa konsisten.

Karena suami

Suami memerintah istrinya untuk mengenakan jilbab mau tidak mau sang istri harus patuh terhadap perintah suami walaupun sedikit terpaksa.

Itulah beberapa alasan yang kadang mendasari seorang wanita untuk memakai jilbab dan sebaik-baiknya mereka adalah orang yang ikhlas dalam memakainya karena Allah, para Ulama menyebutkan 2 (dua) syarat diterimanya amalan seorang hamba yang semuanya tersimpulkan atau terambil dari 2 kalimat syahadat yang berbunyi “ Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah, Muhammadan Rosulullaah” yaitu ; Ikhlas, yang terambil dari syahadat yang pertama yaitu syahadat kapada Allah, Rosulullah Shollallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab :

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لكل اِمْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)

Kemudian yang kedua ; sesuai dengan ajaran Rosul bukan mengada-ada dalam permasalahan agama seperti apa yang dilakukan oleh para Ahlu bid’ah, syarat yang ke dua ini terambil dari syahadat yang ke dua yaitu syahadat kepada Nabi, Rosulullah juga bersabda : “ barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang tidak berdasarkan ajaran kami maka amalannya tertolak “.Semoga Allah senantiasa menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam melaksanakan semua perintahNya dan menjadikan kita senantiasa istiqomah dalam ajaran Islam (Allah Dan Rasul-Rasul-Nya)

Wallahu A'lam

Hazrat Imam Mahdi as Ada Di Turki

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Dari Mr Adnan Oktar wawancara di TV, 16 Oktober 2009

Adnan Oktar: Allah S.W.T. berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 256 yang bermaksud  "Tiada paksaan dalam agama." Setiap negara dan setiap individu bebas untuk hidup di dunia ini selaras dengan keyakinan mereka sendiri yang sejati. Paksaan dalam beragama akan menyebabkan, sifat munafik. Jika anda memaksa seseorang untuk berdoa, ia akan menjadi munafik. Jika anda cuba menggunakan kekerasan untuk memaksa seseorang beriman, maka ia akan menjadi seorang yang munafik. Olehsebab itu maka semua pandangan perlu bebas Itu adalah perintah Al Qur'an. Walaubagaimanapun perasaan cinta, kasih sayang, belas kasihan dan keadilan adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Al-Qur'an dan ia adalah sesuatu yang berbeza. Itu adalah hukum yang mencakup semua masyarakat dan seluruh dunia, keharusan kemanusiaan. Ia adalah hukum Allah dan perlu diamalkan oleh setiap manusia. Tetapi manusia tidak mempunyai keyakinan untuk mematuhinya Tetapi keadilan, kasih sayang, perdamaian, persaudaraan, penghapusan senjata, dan kemerdekaan adalah tuntutan Al-Quran. Imam Mahdi a.s. merupakan tokoh yang akan melaksanakan sistem ini pada akhir zaman nanti

PENGACARA: Tetapi undang-undang Syariah merupakan undang-undang yang dianggap sebagai lebih keras, seperti hukum potong tangan seorang pencuri...

PENGACARA II: Hukum potong tangan seorang pencuri, atau hukum rejam sampai mati yang diamalkan di sebagian besar negara, Islam, seperti yang kita tahu. Bahkan di Iran ada seorang wanita yang sedang menunggu untuk dirajam sampai mati.

Adnan Oktar: Mari kita andaikan bahawa anda cenderung kepada sayap kiri dan kami cenderung  kepada kepada sayap kanan dan pandangan agama. Kita telah hidup bersama selama 50 tahun, namun tiada tangan pernah terputus dipotong tiada seorang pun yang pernah diberikan hukuman seperti itu . Mengapa tidak? Karena kita mempunyai masyarakat yang berpendidikan, di mana ada, kasih sayang dan belas kasihan. Sebagai contoh, jika sebuah bangunan dibina dengan baik, maka bangunan itu tidak akan runtuh dalam gempa bumi. Apakah maksudnya? Begitu jugalah sesebuah masyarakat itu akan kukuh berdiri sekiranya asasnya kuat. Tidak ada yang dapat terjadi jika masyarakat juga berdiri tegak dan kuat. Olehsebab itu itu, dengan cinta dan kasih sayang, sistem pemerintahan yang dilaksanakan oleh Hazrat Imam Mahdi as akan melahirkan iklim yang tidak perlu kepada perlaksanaan hukuman-hukuman seperti itu.

PRESENTER PENGACARA II: Kalau begitu, saya ingin bertanya. Mengapakah sekiranya Presiden Ahmadinejad mempunyai keyakinan yang kuat kepada di Hazrat Imam Mahdi as, mengapa hukuman rejam dan hukum Syari'ah masih dilaksanakan di negaranya?

Adnan Oktar: Presiden Ahmadenijad tidak mengatakan bahwa mereka beliau suka dengan sistem yang ada. Beliau berkata, "Ini berlaku sampai kedatangan Hazrat Imam Mahdi as." Itu adalah Pasal 1 Undang-Undang Dasar. Ini adalah Pasal 1 Undang-Undang Dasar Iran sehingga kedatangan Hazrat Imam Mahdi as. Ini akan diselesaikan sepenuhnya dengan kedatangan-Nya. Apabila Imam Mahdi a.s. tiba, maka akan ada kebebasan sepenuhnya penuh, perdamaian dan persaudaraan. Rasa saling hormat menghormati akan lahir terhadap semua kepercayaan samada Kristian, Yahudi dan agama-agama lain.

PRESENTER PENGACARA II: Ini bermakna bahawa sistem undang-undang syariah akan terus dilaksanakan sehingga kedatangan Imam Mahdi a.s. Ini bermakna tangan akan terus dipotong bagi pencuri dan orang-orang yang berzina akan direjam hingga mati. ...

Adnan Oktar: Amerika telah membunuh, 2 juta orang di Iraq. Jika kita mengatakan, mengapa kita perlu menunggu sehingga Hazrat Imam Mahdi as datang, baru kita mengubah sistem yang ada sekarang. Peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian pembunuhan 50 hingga 100 orang yang tidak berdosa berlaku setiap hari di Afghanistan Apakah sebabnya ? Ini adalah takdir. Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda "Sebelum kedatangan Hazrat Imam Mahdi as Afghanistan dan Iraq akan diserang. Bahkan serangan terhadap Iraq oleh negara-negara asing dijelaskan dengan terperinci dalam hadith " Baghdad akan diliputi asap dan api, matawang Iraq akan menghilang ... Ini semua adalah rincian yang luar biasa. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, " Matawang Iraq akan hilang” "Dan matawang Iraq telahpun hilang” Nabi Muhammad s.a.w bersabda dalam hadith bahawa Iraq akan dibangun kembali pada masa Hazrat Imam Mahdi as sebagai isyarat tentang kedatanganNya. Semua perkara ini pasti terjadi . Rejim-rejim pemerintahan dalam negara-negara yang bersifat kejam, zalim dan menindas rakyat akan berakhir dengan kehadiran Imam Mahdi. Sistem pemerintahan yang dilaksanakan di Iran kini, walaupun tidak sempurna, akan jadi sempurna dengan kedatangan Imam Mahdi a.s.

PRESENTER PENGACARA I: Apa pandangan anda tentang Syariah?. Anda menyatakan bahawa pada masa ini anda tidak menyokong sistem di Iran. Adakah anda menentang syariah?.

Adnan Oktar: Tidak, saya tidak mengatakan bahwa saya menentang menentang syariah tahu, maksud saya, saya tidak mengatakan bahawa hukum syariah seperti itu tidak boleh dilaksanakan. Jika seseorang ingin menerapkan Al-Qur'an, ia akan menerapkannya. Tidak ada yang dapat berhujah dengan itu. Sebagai contoh, jika sesuatu negara menyatakan keinginan untuk menerapkan ketentuan-ketentuan dalam Al Qur'an, ia akan melaksanakannya dengan keyakinannya sendiri, tetapi dengan syarat tidak akan ada penindasan. Jika tidak, hasilnya adalah despotisme, dan penindasan. Jika sesuatu negara mengatakan ingin tetap berada dalam sistem sekuler, maka ia tetap akan sekuler. Ataupun jika sesebuah negara mengatakan bahawa sistem nasional adalah ini atau itu, dan bahawa orang merasa gembira dengan itu, maka tidak ada seorang pun boleh mengganggu. Dan jika seseorang mengatakan dia ingin melaksanakan ketentuan ini Al-Qur'an di sebuah negara, ia akan melakukan itu, dan sekali lagi tidak ada yang bisa mengganggu.

PRESENTER II: Apakah pendapat anda tentang Arab Saudi dalam konteks ini? Mereka memiliki hukum lebih ketat daripada Iran?

Adnan Oktar: Hal Perkara itu juga akan diselesaikan ketika Hazrat Imam Mahdi as muncul. Seperti yang disebutkan dalam hadith. . Akan ada iklim kebebasan, kemudahan dan keindahan. Satu sifat sistem dari Hazrat Imam Mahdi as adalah bahawa kasih sayang yang telah diambil dari hati manusia akan dikembalikan semula kepada manusia . Kasih sayang, belas kasihan dan keadilan akan dipulihkan.

PRESENTER PENGACARA Saya: Anda mengatakan ketika Hazrat Imam Mahdi as muncul?

Adnan Oktar: Ya.

PRESENTER PENGACARA Saya : Maksud anda apabila ia benar-benar muncul? Kerana anda mengatakan bahawa dia kini ada di sini iaitu di Istanbul.

Adnan Oktar: Ya. Apa yang saya maksudkan ialah zaman di mana ia diterima sebagai pemimpin.

PRESENTER PENGACARA Saya: Apakah yang anda maksud disini ialah apabila dia menjelmakan diri?

Adnan Oktar: Ya.

PRESENTER Pengacara saya: Baik.


Dari berbagai sumber : Wallahu A'lam

Al Imam Abul Husain Muslim

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi (أبو الحسين مسلم بن الحجاج القشيري النيشابوري), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim (821-875) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari Ahad bulan Rajab tahun 261 Hijriah dan dikuburkan di Naisaburi.

Beliau juga sudah belajar hadis sejak kecil seperti Imam Bukhari dan pernah mendengar dari guru-guru Al Bukhari dan ulama lain selain mereka. Orang yang menerima hadis dari beliau ini, termasuk tokoh-tokoh ulama pada masanya. Ia juga telah menyusun beberapa karangan yang bermutu dan bermanfaat. Yang paling bermanfaat adalah kitab Shahihnya yang dikenal dengan Shahih Muslim. Kitab ini disusun lebih sistematis dari Shahih Bukhari.

Kedua kitab hadis shahih ini; Shahih Bukhari dan Shahih Muslim biasa disebut dengan Ash Shahihain. Kadua tokoh hadis ini biasa disebut Asy Syaikhani atau Asy Syaikhaini, yang berarti dua orang tua yang maksudnya dua tokoh ulama ahli hadis. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin terdapat istilah akhraja hu yang berarti mereka berdua meriwayatkannya.

Ia belajar hadis sejak masih dalam usia dini, yaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara lainnya.  Di Khurasan, ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu `Ansan. Di Irak ia belajar hadis kepada Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar kepada Sa`id bin Mansur dan Abu Mas`Abuzar; di Mesir berguru kepada `Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan kepada ulama ahli hadis yang lain.

Beliau berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadis, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H, di waktu Imam Bukhari datang ke Naisabur, beliau sering datang kepadanya untuk berguru, sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung kepada Bukhari, sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Muslim dalam Sahihnya maupun dalam kitab lainnya, tidak memasukkan hadis-hadis yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan hadis dalam Sahihnya, yang diterimanya dari Bukhari, padahal iapun sebagai gurunya. Nampaknya pada hemat Muslim, yang lebih baik adalah tidak memasukkan ke dalam Sahihnya hadis-hadis yang diterima dari kedua gurunya itu, dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.

Imam Muslim wafat pada Minggu sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H / 5 Mei 875. dalam usia 55 tahun. Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya :

Al-Jami` ash-Shahih atau lebih dikenal sebagai Sahih Muslim
Al-Musnad al-Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadis)
Kitab al-Asma wal-Kuna
Kitab al-Ilal
Kitab al-Aqran
Kitab Su`alatihi Ahmad bin Hambal
Kitab al-Intifa` bi Uhubis-Siba`
Kitab al-Muhadramin
Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahid
Kitab Auladish-Shahabah
Kitab Auhamil-Muhadditsin


Shahih Bukhari dan Shahih Muslim

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengulas kelebihan Shahih Bukhari atas Shahih Muslim, antara lain, karena al-Bukhari mensyaratkan kepastian bertemunya dua perawi yang secara struktural sebagai guru dan murid dalam hadis mu'an'an; agar dapat dihukumi bahwa sanadnya bersambung. Sementara Muslim menganggap cukup dengan "kemungkinan" bertemunya kedua rawi tersebut dengan tidak adanya tadlis.

Al-Bukhari mentakhrij hadis yang diterima para perawi tsiqqat derajat utama dari segi hafalan dan keteguhannya. Walaupun juga mengeluarkan hadis dari rawi derajat berikutnya dengan sangat selektif. Sementara Muslim, lebih banyak pada rawi derajat kedua dibanding Bukhari. Disamping itu kritik yang ditujukan kepada perawi jalur Muslim lebih banyak dibanding kepada al-Bukhari.

Sementara pendapat yang berpihak pada keunggulan Shahih Muslim beralasan - sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar, bahwa Muslim lebih berhati-hati dalam menyusun kata-kata dan redaksinya, karena menyusunnya di negeri sendiri dengan berbagai sumber di masa kehidupan guru-gurunya. Ia juga tidak membuat kesimpulan dengan memberi judul bab sebagaimana Bukhari lakukan. Dan sejumlah alasan lainnya.

Namun prinsipnya, tidak semua hadis Bukhari lebih shahih ketimbang hadis Muslim dan sebaliknya. Hanya pada umumnya kesahihan hadis riwayat Bukhari itu lebih tinggi daripada kesahihan hadis dalam Shahih Muslim.

Wallahu A'lam

Menuju Ampunan Allah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
“Berlomba-lombalah kamu sekalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikanNya kepada yang dikehendakiNya” (QS. Al Hadid: 21).

Begitu dahsyat perlombaan merebut hati manusia, sehingga tidak sedikit yang mengalami kekalahan dan kesengsaraan. Seperti kekalahan dalam merebut hati rakyat dalam pemilihan umum. Tak mungkin semuanya menang. Namun, tidak demikian dengan perlombaan menuju ampunan Allah.

Bila penduduk dunia ini berlomba menuju ampunan Allah, setiap jengkal bumi ini akan damai. Akan jauh dari pelanggaran, kekalahan, kesengsaraan, dan sejenisnya. Sebab, semakin banyak manusia berpartisipasi dalam menuju ampunan Allah, semakin tercipta rasa persaudaraan antar sesama manusia. Semakin banyak manusia yang merasa dirinya sama dengan orang lain sebagai makhluk Allah. Semua akan merasa tak punya ilmu, kecuali hanya setetes saja.

Dengan cara demikian, akan hilang kebencian antar sesama. Tak akan timbul keinginan untuk menganiaya orang lain. Akan tak ada pembunuhan. Sebab, setiap orang yang berlomba menuju ampunan Allah faham bahwa kebencian, menganiaya orang lain, membunuh, dan kejahatan lainnya, merupakan sikap dan perbuatan yang menjauhkan diri dari ampunan Allah.

Juga, tak ada kekalahan dalam berlomba menuju ampunan Allah. Kalau melakukan dengan benar, semua akan meraih kemenangan. Apalagi Allah berjanji mengampuni hamba-hambaNya, tanpa membeda-bedakan, yang benar-benar mencari ampunanNya.

Semua manusia pasti melakukan kesalahan. Karena itu, bertindak keliru atau memiliki keterbatasan bukanlah suatu ‘aib akan tetapi yang dikatakan ‘aib itu adalah terus-menerus di dalam kesalahan ini, membiarkannya dan tidak mempedulikannya. Hendaknya seorang hamba memandang kepada keagungan Dzat Yang ia maksiati dan lakukan kesalahan terhadap-Nya dan janganlah memandang kepada kecilnya suatu kemaksiatan. Dari itu, hendaknya ia bersegera untuk bertobat dan kembali kepada-Nya serta meminta ampunan-Nya. Allah Ta’ala berfirman, 

“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah wahai kaum Mukmiin, semoga kamu beruntung.” (an-Nuur:31) 

Dan firman-Nya, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (az-Zumar;53)

Betapa besarnya ampunan Allah dan betapa luas kekuasaan-Nya. Sekalipun semua makhluk berkumpul maka sama sekali mereka tidak dapat mempengaruhi bertambah atau berkurangnya kekuasaan-Nya tersebut. Seorang Muslim hendaknya berhati-hati dalam semua perbuatannya sehingga ia bisa membersihkan dan memperbaikinya. Semuanya sudah diperhitungkan atasnya, dicatat di dalam lembaran amal-amalnya baik kecil mau pun besar. Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya pula.” (az-Zalzalah:7-8)

Hendaknya seorang Muslim menghitung dirinya sendiri di dalam kehidupan ini sebelum dirinya diperhitungkan nanti pada hari Kiamat yang karenanya dia akan mencela dirinya sendiri, mencercanya, menyesali namun penyesalan yang tiada guna. Umar bin al-Khaththab RA berkata, “Hitunglah dirimu sebelum dirmu diperhitungkan dan timbanglah ia sebelum dirimu ditimbang dan bersiap-siaplah untuk Hari ‘al-‘Ardl al-Akbar’ (sidang terbesar terhadap kaum Mukminin pada hari Kiamat).”

Wallahu a’lam

Kesempurnaan Ubudiyah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Setiap hamba berbolak-balik di antara tiga perkara: (Pertama) nikmat-nikmat Allah SWT yang datang silih berganti kepadanya, maka kewajibannya adalah memuji dan bersyukur. (Kedua) Dosa  yang dikerjakannya, maka kewajibannya adalah meminta ampun darinya. Dan (ketiga) bala bencana yang ditimpakan Allah SWT kepadanya, maka kewajibannya adalah sabar. Barangsiapa yang melaksanakan tiga kewajiban ini, niscaya ia beruntung di dunia dan di akhirat.

Allah SWT menguji hamba-Nya untuk menguji kesabaran dan ubudiyah mereka, bukan untuk membinasakan dan menyiksa mereka. Maka, hak Allah SWT terhadap hamba-Nya adalah ubudiyah / penyembahan  di waktu susah, sebagaimana kepada-Nya ubudiyah di kala senang. Kepada-Nya ubudiyah pada sesuatu yang dibenci, sebagaimana untuk-Nya ubudiyah pada sesuatu yang disukai. Mayoritas manusia memberikan ubudiyah/penyembahan pada sesuatu yang mereka sukai, dan perkaranya adalah memberikan ubudiyah pada yang dibenci. Mereka saling berbeda dalam hal itu. Berwudhu dengan air dingin pada saat panas yang luar biasa dan menikahi istrinya yang cantik adalah ubudiyah/ibadah. Dan berwudhu dengan air dingin pada saat dingin yang menusuk tulang adalah ibadah. Meninggalkan maksiat yang disenangi nafsu tanpa ada rasa takut kepada manusia adalah ibadah, dan sabar terhadap rasa lapar dan sakit adalah ibadah, akan tetapi terdapat perbedaan di antara dua ibadah.

Maka, barangsiapa yang selalu beribadah kepada Allah SWT di saat senang dan susah, dalam kondisi yang dibenci dan disukai, maka dia termasuk hamba Allah SWT yang tidak ada rasa takut atas mereka dan mereka tidak berduka cita. Musuhnya tidak bisa menguasainya, maka Allah SWT menjaganya. Akan tetapi kadang syetan memperdayanya. Seseorang hamba diberi cobaan dengan lupa, syahwat, dan marah. Dan masuknya syetan  terhadap hamba berawal dari tiga pintu ini. Allah SWT menguasakan (memberikan otoritas) nafsu, keinginan dan syetannya kepada setiap hamba dan mengujinya, apakah dia mentaatinya atau mentaati Rabb-nya.

Allah SWT memiliki perintah-perintah kepada manusia dan nafsu juga memiliki perintah-perintah. Allah SWT menghendaki kesempurnaan iman dan amal shaleh dari manusia, dan nafsu menghendaki kesempurnaan harta dan syahwat. Allah SWT menghendaki amal perbuatan untuk akhirat dari kita dan nafsu menghendaki perbuatan untuk dunia. Iman adalah jalan keselamatan dan lampu lentera yang dengannya dia melihat kebenaran dari yang lainnya dan inilah tempat cobaan.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَيُفْتَنُونَ {2} وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ {3}

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?  Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-'Ankabuut:2-3)

وَمَآأُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَارَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ {53}

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yusuf:53)

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ (٤٥

الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (٤٦

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.(Qs Al Baqarah : 45 - 46)


Wallahu A'lam

Memahami Ujian Dan Memaknai Musibah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, “Tuhanku menghinakanku” (QS. Al Fajr: 15-16).

Bila dirundung kemiskinan sehingga terpaksa bekerja keras pontang-panting siang dan malam untuk menutupi kebutuhan hidup, ada di antara kita merasa bahwa itu suatu kehinaan atau rendah status sosialnya. Sebaliknya, bila dianugerahkan kekayaan yang banyak, jabatan yang bagus, atau ilmu yang tinggi, bisa jadi juga kita langsung merasa diri orang-orang mulia. Padahal sesungguhnya belum tentu demikian. Sepatutnya, dua-duanya difahami sebagai ujian.

Sebagaimana diingatkan dalam Alquran, kita manusia kadangkala diuji dengan banyaknya harta, kesempatan berkuasa, dan sejenisnya, untuk dilihat sejauhmana mampu bertahan dalam ketaatan kepada Allah. Harus diakui, tak sedikit yang gagal. Lebih-lebih di zaman sekarang, siapapun yang sempat menduduki suatu kekuasaan, akan berhadapan dengan para penggoda siang dan malam. Yang jujur pun kadangkala tak sanggup bertahan, sehingga perlahan namun pasti terjerumus ke dalam jurang kecurangan dan lupa diri di sana. Demikian juga orang berilmu, yang tak sedikit di antaranya mempergunakannya untuk membela orang-orang yang salah dan pada saat yang sama menganiaya orang-orang yang benar.

Begitu juga dengan dengan orang-orang yang diuji dengan kemiskinan, yang kadangkala cepat merasa lemah dan putus asa. Padahal tidak sedikit orang yang karena hidupnya miskin, tertantang untuk berpikir keras, belajar tekun, dan berusaha sekuat tenaga menemukan celah besar di antara celah sempit hidupnya. Hasilnya, tak sedikit di antaranya mampu mengukir prestasi mencengangkan atau melakukan perubahan yang luar biasa pada dirinya dan masyarakatnya. 

Fitrah hidup manusia akan selalu dihiasi kesedihan dan kesenangan. Menyikapi keadaan yang demikian tentunya membutuhkan kecerdasan mental supaya menghasilkan pola sikap dan pola tindak yang berkualitas untuk kebaikan di masa yang akan datang. Dalam pandangan Islam bencana dan nikmat merupakan ujian hidup yang diberikan Allah Azza wa Jalla sebagai pembelajaran agar manusia selalu mawas diri menjaga predikat mahluk yang diberikan kemuliaan. Ujian hidup pada hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai kepantasan diri supaya manusia memiliki pribadi yang paripurna seperti pribadi Rosulullah SAW.

Pencapaian pribadi paripurna hanya dapat diraih melalui proses ujian yang bertahap sesuai dengan kapasitas, dinamis dan berkelanjutan sehingga berakhir pada satu titik yaitu kepantasan diri mendapatkan kebahagiaan hakiki yakni bahagia dunia dan akhirat.

Tidak semua manusia bisa menempatkan diri sebagai pribadi yang pantas mendapat kebahagiaan salah satu penyebabnya adalah pola pandang yang salah tentang ujian hidup itu sendiri. Banyak manusia menganggap bahwa ujian hidup hanya dalam bentuk musibah yang buruk-buruk semata padahal nikmat yang baik-baik pun sebenarnya bentuk lain dari ujian hidup.

Dengan persepsi yang keliru mengakibatkan dangkalnya nilai hikmah yang bisa diambil dari setiap ujian hidup yang menimpa akibatnya tidak ada pembelajaran nilai untuk meningkatkan kualiatas iman dan amal. Padahal Allah Azza wa Jalla menghendaki dengan ujian hidup manusia berada pada jalan kebenaran agama, jalan yang diridha-Nya, jalan yang menempatkan manusia pada posisi kemuliaannya. Yaitu manusia yang berguna bagi manusia lain, manusia yang tidak melupakan Tuhannya, manusia yang taat kepada perintah-Nya, manusia yang selalu menjauhi larangan-Nya itulah yang dimaksud dengan jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang diberikan Kebahagiaan hakiki.

"Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran" (QS Al Araaf: 168)

Dalam ujian dan musibah, ada tujuh perkara yang perlu kita fahami sehingga kita dapat menyambut ujian atau musibah dengan jalan yang diredhai-Nya. Kaedah-kaedah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Merupakan sunnatullah bahwa di dunia ini ada perubahan, pergantian, perpindahan keadaan. Allah menetapkan dua hal yang berlawanan. Jika sesuatu telah mencapai batasnya, maka ia akan berbalik pada hal yang berlawanan dengannya. Apabila malam telah sampai batas dan telah selesai dalam putarannya maka fajar akan terbit untuk menggantikannya. Jadi kesulitan dalam hidup ini tidak berlangsung terus-menerus namun berubah menjadi kelapangan dan kemudahan.

2. Penderitaan pada awalnya besar, kemudian mengecil. Kepedihan yang diakibatkannya pun tidak berlangsung selamanya namun sakit pada awalnya dan berangsur-angsur memudar. Sikap sebagai hamba yang seharusnya adalah bersabar sejak benturan pertama, saat itulah ia mendapat pahala dan balasan. Allah memuliakan seseorang yang mampu berinteraksi dengan berbagai penderitaan karena musibah merupakan penyaringan, ujian, pengajaran, penyucian, pengampunan.

3. Seandainya bukan karena penderitaan, niscaya kenikmatan tidak dapat dirasakan. Orang yang tidak pernah ditimpa musibah hidupnya dalam gelisah resah karena larut dalam perputaran yang terus-menerus dan membosankan. Pergantian keadaan dengan adanya ujian menjadikan timbulnya kenikmatan. Ali Tamam berkata; ‘Sekalipun kepedihan berbagai peristiwa menimpamu, namun justru itu yang memberitahukanmu mengenai nikmatnya.’

4. Diantara yang dapat meringankan beban musibah adalah dalam setiap hari yang dilaluinya berarti ia telah melepaskan sebagian ujian yang menjadi tanggung jawabnya dan mendekati jalan keluar, ia menuju kepada kemudahan.

5. Allah memiliki hak mutlak mentukan apa yang terjadi pada hamba-Nya, Setiap yang ditentukan Allah itu adalah kebaikan walaupun terlihat buruk. Jadi kebaikan bukan selalu yang dianggap baik oleh seorang hamba dan keburukan bukan selalu pada hal yang disangka buruk oleh hamba. Bila demikian, maka seorang hamba dapat menyadari posisinya bahwa pengetahun tentang hal ini semuanya ada di tangan Allah SWT.

6. Jika musibah sangat berat dan sangat menyakitkan dan telah sampai puncaknya, maka datanglah jalan keluar. Segala sesuatu mengalami perubahan dan kepupusan kecuali Allah yang kekal. Jadi jika musibah telah membesar dan semakin parah, maka itu merupakan kabar gembira bahwa musibah itu akan sirna dan berlalu.

7. Jika seorang hamba menemui musibah sampai ditimpa keputusasaan serta tidak mampu menembus pemecahan masalah maka datanglah jalan keluar itu. Ketika itu seorang hamba dalam keadaan pasrah hanya pada Allah dan ketauhidannya inilah mendekatkannya pada pertolongan Allah. QS Yusuf 110, ‘Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami daripada orang-orang yang berdosa.’

Pada kondisi ini manusia telah gagal dalam pencariannya pada manusia sehingga ia menemukan hasrat yang kuat menuju Allah, dan ketika ia memohon, maka Allah memberi karunia-Nya. QS An-Naml 62, ‘Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Ilah (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).’

Wallahu A'lam

Mengepung Dunia Dengan Kebaikan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Mengepung dunia dengan kebaikan, Disaat Dunia dikepung oleh kejahatan , Mengepung dunia dengan kegembiraan, Disaat dunia penuh dengan Kedukaan , Mengepung dunia dengan Rahmat dan kasih sayang, Disaat dunia penuh dengan musibah dan ujian , Mengepung dunia dengan perdamaian , Disaat dunia penuh dengan peperangan

Saling serang dan saling merobohkan antara dua pihak yang bermusuhan adalah hal yang wajar. Keduanya saling menjalankan taktik dan strateginya. Sementara itu mungkin ada pihak yang mendapatkan medan dan posisi yang lebih baik dan menguntungkan, sehingga dapat mengepung lawannya dan dengan begini diharapkan mereka dapat mematahkan kekuatan lawan. Demikian yang terjadi di dunia permusuhan atau peperangan.

Namun diantara bangsa manusia dan bangsa syaithan yang berperang, agaknya pihak syaithanlah yang mungkin mendapat kesempatan atau saat yang lebih baik. Syaithan mendapatkan posisi yang sedemikian rupa, sehingga mungkin mereka dapat mengepung manusia. Sasaran yang di anggap empuk oleh syaithan itu dikepung dari segala penjuru dan arah. Bila dari arah yang satu gagal, dari arah yang lain mungkin berhasil. Demikian seterusnya, seribu arah telah dikuasai syaithan, segala posisi telah ditempatkan senjata dan bala tentara untuk menyerbu manusia. Gagal yang satu, lainya maju. Dua gagal yang lian tetap menyerang. Berapapun hasil yang mereka dapatkan mereka tidak pernah puas dan akan selalau menggempur manusia dengan segala bisikan dan tipu muslihatnya.

Menurut tekad dan janji syaithan diwaktu pertama kali dikutuk Allah. Dikarenakan sikapnya yang menantang perintah Allah tidak mau menyemah kepada Adam dahulu , dia akan masuk neraka , maka syaithan bertekad akan mengepung anak cucu Adam. Tekad dan janji syaithan itu di ucapkan kepada Allah, setelah permohonan syaithan supaya siksa yang akan diterimanya ditangguhkan sampia hari kiamat, ternyata permohonan itu dapat diterima oleh Allah. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh syaithan untuk menggoda manusia agar masuk neraka bersama mereka.

iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (Qs 7:16)

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).(QS 7:17)

Pada ayat ini Allah Subhanahu Wata'ala menerangkan dendam kesumat iblis kepada Adam dan anak cucunya. Oleh karena Allah Subhanahu Wata'ala telah menghukum dia akibat keangkuhan dan kesombongannya, maka dia bersumpah dan akan berusaha sekuat tenaga menggoda untuk menyesatkan pula anak cucu Adam a.s. blis akan berusaha mencegah dan menghalang-halangi anak cucu Adam a.s. menempuh jalan yang lurus, jalan yang hak, jalan yang diridai Allah Subhanahu Wata'ala, jalan yang akan menyampaikan mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Banyak orang yang member penafsiran bahwa menggoda dari depan adalah untuk urusan akherat, dari arah belakang untuk urusan dunia, dari arah kiri untuk urusan dosa dan dari arah kanan untuk urusan agama. Ibnu Abi Talhah berkata (dari Ibnu Abbas), bahwa dari arah muka artinya untuk urusan dunia, dari belakang artinya untuk urusan akherat, dari arah kanan untuk urusan kebaikan dan dari arah kiri untuk urusan keburukan. Dan bermacam-macam lagi tafsiran dari satu dengan yang lain, yaitu syaitan mengepung manusia supaya bersama-sama menjadi kawannya masuk neraka.

Menurut tafsir yang mu’tamad, artinya dari arah depan adalah menggoda kepada manusia supaya lupa akan hari depan, lupa kepada waktu dan umurnya yang sebenarnya semakin berkurang, lupa kalau sesungguhnya semua amal perbuatan akan dihisab dihari kemudian. Padahal dunia ini hanyalah tempat bernaung sekejap saja, tempat rantau yang sebentar, Cuma mampir sebentar saja.

Menggoda dari arah belakang artinya menggoda tentang urusan dunia, yakni dunia yang ditinggalkan dibelakang inilah yang di nomor satukan. Segala waktu, tenaga dan fikiran tercurah kepada urusan dunia. Kemegahan, kemewahan, kebendaan dan harta dunia adalah perkara yang ada dibelakang manusia, sebab semua itu akan ditinggalkan, sebab semua itu akan ditinggalkan. Sedangkan manusia terus maju menuju arah tua dan kematian dan akhirnya dipanggil Allah ke alam baka.

Arah kanan artinya arah yang baik. Usaha dan perbuatan yang baik dari manusia akan digagalkan syaithan . Niat yang baik dan terpuji dicoba untuk diurungkan. Perbuatan yang tampaknya baik akan diwarnai dengan ketidak ikhlasan. Luarnya tampak baik akan tetapi didalam isinya busuk. . Amal perbuatan tampaknya mulia, dinodai dengan ria, sombong dan congkak .

Sebaliknya amal perbuatan manusia yang jelek diwarnai dengan lapisan sutera yang indah gemerlapan. Bid’ah dianggap baik, dan amal yang salah disulap agar di anggap baik dan benar menurut manusia. Jelasnya syaithan menghiasi amal-amal jelek manusia agar kelihatan baik atau seakan akan benar. Lagu pula, manusia diajak berbuat dosa dan maksiat, diajak mendurhakai Allah. Inilah intinya syaithan mengoda dari arah kiri.

Allah Berfirman : Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (QS 7: 18)

Nah, barang siapa yang tidak kuat pertahanannya, maka akhirnya dia akan tergelincir oleh perdayaan syaithan dan masuk neraka bersama-sama dengan syaithan . hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh syaithan sesuai dengan sumpahnya :”Demi Kebesaran Engkau wahai Tuhan, sesungguhnya saya bakal menyesatkan mereka semuanya. (Qs 38:82)

Imam Fakhrurrazi dalam Tafsir Al-Kabir memberikan pertanyaan retoris. Bagaimanakah manusia bisa selamat dari ancaman setan, karena ia mengepung manusia dari empat penjuru arah mata angin? Bisakah manusia mengalahkan setan yang tak terlihat oleh mata itu?

Menurut Imam Fakhrurrazi, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengalahkan setan, yakni atas dan bawah, yakni saat manusia berdoa dan bersujud kepada Allah. Sementara itu, Imam Asy-Sya’rawi menegaskan, sesungguhnya manusia bisa mengalahkan setan, selama ia senantiasa bersama Allah Subhanahu Wata'ala.

Rasulullah memberikan rahasia kekuatan setan. “Apabila salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya dan menyebut nama Allah ketika masuk dan saat makan, maka setan akan berkata kepada sobat-sobatnya, “Kita tidak punya tempat tidur dan tidak bisa makan malam ini.” Sedangkan apabila ia masuk dan tidak menyebut nama Allah ketika masuk, setan berkata, “Malam ini kita punya tempat untuk tidur.” Dan apabila tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan berkata, “Kita punya tempat untuk tidur dan kita bisa makan malam ini.” (HR Muslim).

Ada sebuah riwayat yang menceritakan pertemuan dua setan. Yang satu berbadan tegap, berpakaian bagus dan berwajah cerah ceria. Sedangkan yang lainnya berbadan kurus, berpakaian compang-camping dan berwajah sedih. “Kenapa keadaanmu begitu menyedihkan? Badanmu kurus kering, pakaianmu compang-camping?” tanya setan pertama. Setan kedua menjawab, “Manusia-manusia yang kuikuti selalu membaca basmalah saat mereka makan, berpakaian, dan ketika memasuki rumahnya. Bagaimana mungkin aku bisa makan enak, berpakaian bagus, dan tinggal di rumah mereka? Kini aku lemah tak punya tenaga untuk menyesatkan mereka.”

“Sungguh menyedihkan keadaanmu. Berbeda jauh denganku, orang-orang yang kuikuti tak pernah menyebut nama Allah, baik saat makan, minum, berpakaian, ataupun saat masuk ke rumahnya. Sehingga, aku punya kekuatan untuk menyesatkan mereka.”

Sesungguhnya, kunci kekuatan setan adalah di saat manusia lupa dan lalai mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik saat makan, tidur, berpakaian, maupun lainnya, termasuk menjalankan perintah Allah. Dan untuk mengendalikan setan adalah senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya.

Bersambung…….. Insya Allah

Pandangan Islam Tentang Yesus

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen. Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip Al-Qur'an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih. Pemeluk Islam mempercayai Isa Al Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel. (makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen, lihat artikel tentang nabi). Dalam ajaran Islam, ia termasuk salah satu nabi yang termasuk rasul Ulul Azmi, yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah. Nama Yesus sendiri (tanpa kata ganti orang) disebutkan sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Qur'an.

Beberapa catatan penting mengenai Yesus dalam Al-Qur'an dan Hadist :

Silsilah Isa tersambung dari Ibrahim melalui putranya Ishak, dimana Nabi Muhammad juga berasal dari keturunan saudaranya Ismail.

Yesus adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi / istimewa bersama dengan Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh.

Yesus hanya diutus khusus untuk kaum Bani Israil.

Yesus bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul, sebagaimana juga setiap nabi lain yang diutus pada masing-masing kaum.

Kelahiran Yesus terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. 

Ibunya yang bernama Maryam, adalah dari golongan mereka yang suci dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.

Yesus memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan lepra.

Yesus menerima wahyu dari Tuhan yakni Injil (merujuk pada perjanjian baru agama Kristen), namun versi yang dimiliki oleh umat Kristiani saat ini, menurut umat Islam telah diubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa Injil Barnabas adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.

Yesus tidak dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain (antara lain Ahmad Deedat dengan bersumber dari Alkitab) mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan salah seorang pengikutnya yaitu Yudas Iskariot.

Yesus masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antikristus dalam agama kristen) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya akhir zaman.

Yesus bukan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan hanya akan diadili atas perbuatannya sendiri.

Wallahu A'lam

Islam Di Amerika Serikat Sejak Abad 16

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, dimana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Walau begitu, kebanyakan para peneliti di dalam mempelajari kedatangan Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke 19. Migrasi Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.

Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, dimana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya. Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16, Álvar Núñez Cabeza de Vaca.

Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.

Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, dimana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah. Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara asal". Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama.

Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di AS. Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan menurut Central Intelligence Agency (CIA) Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah ini sama dengan jumlah umat Yahudi di AS.

Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.

Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%)

Sejarah Penyebaran Islam Di Amerika

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk salat berjamaah di tahun-tahun pertama era 1900-an; di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi Masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, dipinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah. Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk komunitas Arab-Amerika terbesar di negara ini. Galangan kapal di Quincy, Massachusetts, diluar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran Muslim sejak tahun 1800-an. Di New England juga telah dibuat sebuah Islamic Center, yang kini menjadi kompleks Masjid besar untuk beribadah bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di New York, Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.

Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, dimana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40 kelompok Muslim telah berdiri di kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco, California, juga telah menjadi pusat komunitas Muslim yang besar di AS. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 Masjid di tahun 2001

Di penjara

Penjara bisa jadi adalah penyokong terhadap pertumbuhan Islam di AS. Perkiraan resmi menyatakan bahwa persentase dari narapidana Muslim adalah sekitar 15-29% dapi populasi penjara. Diperkirakan, sekitar 80% dari narapidana berpindah agama ke Islam. Populasi narapidana Muslim telah mencapai 350 ribu jiwa (pada 2003) dengan pertambahan sekitar 30 ribu hingga 40 ribu setiap tahunnya. Kebanyakan narapidana yang berpindah ke Islam adalah keturunan Afrika.

Menurut Dr. Mikhail Waller, golongan Islamis radikal, yang dicurigai oleh pemerintah AS, menjadi perekrut di dalam penjara untuk menjadikan pengikutnya sebagai kader demi mendukung mereka dalam usaha-usaha anti Amerika.

Perekonomian

Pada awalnya, imigran Muslim yang datang ke AS bekerja sebagai budak, tapi kini tidak sedikit yang bekerja sebagai seorang profesional. Pekerjaan lain yang dilakoni oleh Muslim di AS adalah guru, tentara, penjaga toko, sopir taksi, dokter, wiraswasta, buruh, dan pekerjaan lainnya.

Karena dalam Islam perbuatan riba diharamkan oleh agama, sebagian Muslim merasa kesulitan ketika harus mendanai dan mengembangkan usahanya. Sebagian besar lembaga keuangan dan perbankan di AS masih bersifat konvensional, dimana mereka menerapkan sistem berbunga. Namun sejak beberapa tahun lalu, sebagian lembaga keuangan dan korporasi mulai mencari cara untuk membantu Muslim AS. Beberapa program pendanaan lokal ala Islam baru-baru ini telah dimulai atau sedang dalam tahap perencanaan :

Korporasi Pengembangan Komunitas Phillips (Phillips Community Development Corp.) maupun Badan Pengembangan Komunitas Minneapolis (Minneapolis Community Development Corp.), masing-masing telah memberi dana bagi pemiliki usaha Islam dengan biaya administrasi sebagai pengganti bunga.

Konsorsium Minneapolis dari Para Pengembang Komunitas (Minneapolis Consortium of Community Developers) telah menyediakan dua pendanaan berdasarkan biaya untuk usaha-usaha Islami sebagai proses awal. Delsan Auto Dealer, tempat usaha mobil bekas miliki seorang Somalia, menyediakan pendanaan bebas bunga kepada pelanggannya. Kelompok Twin Cities sedang berupaya untuk membentuk perserikatan kredit secara Islam. Bank-bank seperti Wells Fargo & Co. dan University Bank tengah mencari jalan bagaimana mereka bisa membantu usaha Islam.

Organisasi

Ada banyak organisasi Islam di AS , Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims (ASM atau Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang lebih dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed. Tidak begitu jelas berapa Muslim Amerika yang mengikuti kelompok ini. Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan kepercayaan Islam pada umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah yang terakhir.

Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America (ISNA atau Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi organisasi-organisasi Muslim dan perorangan untuk mempresentasikan Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis Kaukasia dan sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya baru-baru ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin adalah pertemuan Muslim paling besar di AS. Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan karena memiliki hubungan dengan terorisme.

Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America (ICNA atau Lingkaran Islam Amerika Utara). ICNA adalah kelompok Islam yang tidak memandang kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok ini dibentuk oleh imigran, Amerika kult putih, dan Afro Amerika yang masuk Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga bisa lebih besar dari ASM disaat sekarang. Divisi mudanya adalah Young Muslims atau Muslim Muda.

Islamic Supreme Council of America (ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika) mewakili banyak Muslim AS. Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim Amerika, yang berlandaskan hukum Islam. ISCA bekerja keras untuk mengintegrasikan ajaran Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan Islam di tengah masyarakat yang sekuler.

Islamic Assembly of North America (IANA Himpunan Islam Amerika Utara), adalah suatu organisasi Muslim terkemuka di AS. Menurut situs mereka, di antara sasaran IANA adalah "mengkoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah yang berbeda, mengorientasikan organisasi (Islam) di Amerika Utara atau mengarahkan umat Muslim untuk bertahan pada metodologi Islam". Untuk mencapai sasarannya, IANA menggunakan sejumlah alat, metode, konvensi, rapat anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.

Muslim Students' Association (MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah suatu kelompok yang diperuntukkan bagi pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti pengumpulan dana untuk tunawisma selama Ramadhan.

Islamic Information Center (IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah organisasi yang dibentuk untuk memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar Islam dan umat Muslim.

Politik

Organisasi politik Islam di AS berkepentingan untuk mengakomodasi kepentingan Muslim disana. Organisasi seperti American Muslim Council aktif terlibat menegakkan hak asasi dan hak warga negara bagi setiap orang Amerika.

Council on American-Islamic Relations (CAIR atau Dewan Hubungan Islam-Amerika), adalah organisasi Islam paling besar yang mengakomodasi kepentingan Muslim di AS. CAIR menggambarkan organisasinya sebagai organisasi yang moderat di DPR Amerika dan arena politik Amerika. CAIR juga mengutuk semua aksi terorisme, dan sedang bekerjasama dengan Gedung Putih mengenai isu-isu keselamatan dan politik luar negeri. CAIR adalah lembaga pembela hak-hak warga Muslim AS yang paling besar dan mempunyai 35 kantor. Selain memiliki advokasi terhadap kaum Muslim juga meningkatkan pemahaman Islam, mendorong tanya jawab, melindungi kebebasan-kebebasan sipil, memberdayakan Islam di Amerika, dan membangun kesatuan dan mempromosikan keadilan dan saling pengertian.

Muslim Public Affair Council (MPAC atau Dewan Permasalahan Masyarakat Islam), adalah suatu jawatan pelayanan bagi masyarakat Muslim Amerika. Berpusat di Los Angeles, California dan memiliki cabang di Washington, DC. MPAC didirikan pada 1988. Tujuan orgaisasi ini adalah untuk memperkenalkan identitas Muslim Amerika, mengembangkan suatu organisasi yang aktif, dan juga pelatihan bagi generasi masa depan baik pria dan wanita untuk berbagai visi. MPAC juga bekerja untuk memperkenalkan Islam dan Muslim secara akurat melalui media massa, mendidik masyarakat Amerika mengenai Islam, persahabatan dengan masyarakat yang berbeda dan menjalin hubungan dengan para pembuat dan pengambil keputusan (pemerintah).

American Islamic Congress, adalah organisasi kecil dan moderat yang memperkenalkan pluralisme. Free Muslims Coalition, dibentuk untuk menghapus dukungan terhadap Islam radikal dan terorisme serta memperkuat institusi yang demokratis di Timur Tengah dan Dunia Islam dengan mendukung usaha reformasi Islam.


Belajar Dari Cicak

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Cicak-cicak di dinding diam diam merayap, datang seekor nyamuk hap ... lalu ditangkap

Aepintas jika kita nyanyikan lagu diatas hanya sekedar ungkapan seorang anak kecil yang memperhatikan tingkah hewan yang kita sebut cicak. Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.

Menurut syariat Islam, cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah :

• Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi Ibrahim dilemparkan ke api oleh Namrudz, maka semua hewan berusaha memadamkan api yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa "Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim."

• Pada waktu Nabi Muhammad dikejar oleh kaum musyrikin Arab dan ia bersembunyi di gua Hiro, tiba-tiba ada cecak memberitahu mereka dengan bunyinya bahwa ada orang di dalam gua.

Maka Muhammad memerintahkan untuk membunuh hewan ini dimanapun kita jumpai. Muhammad bersabda "Barangsiapa yg membunuh cecak dg satu pukulan maka baginya 100 pahala, dan bila dg dua pukulan maka terus berkurang dan berkurang" Ummu Syarik berkata: 'Nabi telah menyuruh membunuh cecak'. Muhammad memberinya julukan Fuwaisiqa yang berarti si kecil yang fasiq. Para ulama juga telah menegaskan bahwa, tokek adalah satu spesies dengan cicak, dengan demikian hukumnyapun sama.

Wallahu’alam

Di antara sekian kejelekan yang dimiliki oleh cicak adakah kita dapat mengambil hikmah dari cicak ……..???
Cicak hanya bisa menempel di dinding, namun selalu mendapatkan nyamuk atau serangga lain sebagai makanannya. Padahal cicak tidak bisa terbang dan nyamuk atau serangga lainnya dapat terbang. Kok bisa ya Cicak yang hanya menunggu mendapatkan mangsa serangga yang bisa terbang bebas.

Firman Allah SWT :

لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Asy Syuura : 12)

Dan masih banyak lagi ayat yang menjelaskan bahwa rizki memang telah di atur oleh Allah SWT

قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ….
“………..Sesungguhnya Allah Telah Mengadakan Ketentuan Bagi Tiap-Tiap Sesuatu.”

Jika kita ingin berfikir lebih dalam lagi, kita akan mengetahui bahwa baik cicak maupun nyamuk memiliki mekanisme "self difence" berupa insting. Baik nyamuk maupun cicak ingin mempertahankan hidupnya. Nyamuk tidak mungkin menyerahkan diri kepada cicak untuk dimakan. Begitu juga cicak yang tidak mungkin membiarkan makanan lezat seperti nyamun untuk ditinggalkan begitu saja. Namun mengapa cicak selalu mendapatkan nyamuk sebagai mangsanya?

Dari contoh nyata tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita diciptakan di dunia ini pasti sudah terjamin rejekinya oleh Allah. Ada satu hal yang akan mebuat kita bisa menikmati rejeki Allah, berapapun besarnya. Cicak dapat bersabar menunggu nyamuk mendekat dan menangkapnya. Jika kita bisa mencontoh cicak yang senantiasa bersabar mencari rizki, Insya Allah kita akan dapat menikmati rizki pemberian Allah. Cicak bergerak lincah ketika mendapatkan peluang untuk menangkap nyamuk. Cicak bisa menunjukkan ketenangannya. tidak tergesa-gesa dalam mencari mangsa. Begitu juga selayaknya kita dalam mencari rizki. Jika kita dapat mencari rizki dengan tenang, kita dapat menikmati setiap rizki yang kita dapatkan.

Wallahu’alam

Menjauhi Dosa Besar

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia" An Nisaa' : 31

Orang-orang yang beriman yang mengetahui fakta ini berbuat dengan sangat hati-hati dengan memperhatikan batas-batas yang ditetapkan Allah, dan mereka menghindari hal-hal yang dilarang. Jika mereka melakukan kesalahan karena kealpaannya, mereka segera berpaling kepada Allah, bertobat, dan memohon ampunan.

Allah memberitahukan kita dalam al-Qur'an tentang hamba-hamba-Nya yang tobatnya akan diterima. Dalam hal ini, jika kita mengetahui perintah Allah, namun dengan sengaja kita melakukan dosa dan berkata, "Tidak apa-apa, apa pun yang terjadi saya akan diampuni." Perkataan ini benar-benar menunjukkan cara berpikir yang salah, karena Allah mengampuni perbuatan dosa hamba-hamba-Nya yang dilakukan karena kealpaan dan ia segera bertobat dan tidak berniat mengulanginya lagi :

"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran ketidaktahuan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima tobatnya oleh Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertobat sekarang.' Dan tidak pula orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih." (Q.s. an-Nisa': 17-18).

Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas, menjauhi perbuatan dosa dengan sungguh-sungguh sangatlah penting jika seseorang ingin perbuatan-perbuatan buruknya dihapuskan, dan jika tidak menginginkan penyesalan pada hari pengadilan kelak. Dalam pada itu, seorang beriman yang melakukan suatu dosa, hendaknya secepatnya memohon ampun kepada Allah.

Memang sejak penciptaan manusia pertama ( Adam a.s.) seakan - akan manusia memang cenderung bertabiat untuk berbuat dosa melanggar larangan Allah Subhanahu Wata'ala. karena bisikan iblis,  kecuali para Rasul yang maksum (terjaga dari dosa). Meskipun manusia cenderung berbuat dosa, Islam tidak mengenal dosa turunan. Karena setiap anak Adam lahir dalam keadaan fitrah dan suci. Dan Islam mengajarkan agar manusia selalu bertakwa dengan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya. Tetapi kemudian manusia masih juga berbuat dosa karena kelemahannya, maka Allah Subhanahu Wata'ala memberikan jalan-jalan penghapus dosa, dari mulai istighfar sampai kepada taubat nasuha.

Rasulullah saw. Bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi,Hasan)

Bedanya Iblis dari Adam adalah Iblis melanggar perintah Allah Subhanahu Wata'ala dan tidak bertaubat, sedangkan Adam melanggar larangan Allah Subhanahu Wata'ala tapi menyadari dan bertaubat. Demikian nilai dosa itu. Kalau disadari akan menghantarkan manusia kepada ketaatan. Karena pendosa itu jiwanya selalu gelisah dan kegelisahan itu yang menghantarkan dia kembali kepada Allah swt. dengan bertaubat.

Suatu bangsa yang berlumuran dosa bisa menjerumuskannya ke jurang malapetaka sebagaimana terjadi dengan malapetaka yang menimpa bangsa-bangsa terdahulu. Apabila bangsa kita ingin terhindar dari malapetaka, maka segala bentuk dosa harus diupayakan untuk dijauhkan dari kehidupan masyarakat kita.

Dan mudah mudahan Allah Subhanahu Wata'ala segera mengirimkan bantuan dan pertolongan kepada orang - orang yang beriman agar menumpas habis segala bentuk perbuatan dosa dan mengantarkan kita kembali kepada Islam yang di Ridhai Nya.

"Ya Allah Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Allah Rabb kami,, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Allah Rabb kami,, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 

Aamiin 

Hikmah Dan Pelajaran Yang Baik

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan adalah pangkal semua perbuatan baik manusia, tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuranlah yang mendasarinya. Manusia senantiasa mencari lingkungan yang tenang tempat mereka dapat hidup dengan aman, gembira, dan membina persahabatan. Meskipun kebanyakan mereka merindukan keadaan yang demikian itu, mereka tidak pernah melakukan usaha untuk menyuburkan nilai-nilai tersebut, tetapi sebaliknya, kebanyakan mereka sendirilah yang menjadi penyebab terjadinya konflik dan kesengsaraan.

Sering kali orang mengharapkan agar orang lain memberikan ketenangan, kedamaian, dan bersikap bersahabat. Hal ini berlaku dalam hubungan keluarga, hubungan antar pegawai di perusahaan, hubungan kemasyarakatan, maupun persoalan internasional. Namun, untuk membina persahabatan dan menciptakan kedamaian dan keamanan dibutuhkan sikap mau mengorbankan diri. Konflik dan keresahan tidak dapat dihindari jika orang-orang hanya bersikukuh pada ucapan dan pendiriannya, jika mereka hanya mementingkan kesenangannya sendiri tanpa bersedia melakukan kompromi atau pengorbanan.

Bagaimanapun, orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah tidak bersikap seperti itu. Orang-orang yang beriman tidak mementingkan diri sendiri, suka memaafkan, dan sabar. Bahkan ketika mereka dizalimi, mereka bersedia mengabaikan hak-hak mereka. Mereka menganggap bahwa kedamaian, keamanan, dan kebahagiaan orang lain lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi mereka, dan mereka menunjukkan sikap yang santun. Ini merupakan sifat mulia yang diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman :

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (Q.s. Fushshilat: 34-5).

"Ajaklah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.s. an-Nahl: 125).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, sebagai balasan atas perbuatan baiknya bagi orang-orang yang beriman, Allah mengubah musuh mereka menjadi "teman yang setia". Ini merupakan salah satu rahasia Allah. Bagaimanapun juga, hati manusia berada di tangan Allah. Dia mengubah hati dan pikiran siapa saja yang Dia kehendaki.

Dalam ayat lainnya, Allah mengingatkan kita tentang pengaruh ucapan yang baik dan lemah lembut. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun A.S agar mendatangi Fir'aun dengan lemah lembut. Meskipun Fir'aun itu zalim, congkak, dan kejam, Allah memerintahkan rasul-Nya agar berbicara kepadanya dengan lemah lembut. Allah menjelaskan alasannya dalam al-Qur'an :

"Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut." (Q.s. Thaha: 43-4).

Ayat-ayat ini memberitahukan kepada orang-orang yang beriman tentang sikap yang harus mereka terapkan terhadap orang-orang kafir, musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang sombong. Tentu saja ini mendorong kepada kesabaran, kemauan, kesopanan, dan kebijakan. Allah telah mengungkapkan sebuah rahasia bahwa Dia akan menjadikan perbuatan orang-orang beriman itu akan menghasilkan manfaat dan akan mengubah musuh-musuh menjadi teman jika mereka mentaati perintah-Nya dan menjalankan akhlak yang baik.

Sebenarnya alangkah lebih baik jika kita lebih suka menggunakan sudut pandang give dalam mengartikan dan menjalani setiap kejadian hidup dan kehidupan, karena hidup sebagai seorang hamba Allah Subhanahu Wata'ala sejatinya selalu ingin memberi, membagi keindahan Islam dengan saudara-saudarinya, apapun , dimanapun dan bagaimanapun dan bukannya berfokus terhadap dirinya sendiri seolah dirinya yang paling berat menahan beban perjuangan atau “terjatuh” sendirian dan merasa bahwa setiap mata memicing kepadanya, padahal mungkin di sekitarnya terdapat saudara-saudarinya yang juga berada dalam kondisi yang sama atau bahkan jauh lebih membutuhkan perhatian.

Hanya saja, ia tetap bertahan dalam senyumnya karena ia yakin bahwa senyum itu lebih baik. Ia yakin bahwa Yang Rahiim akan memberikan ganjaran yang besar manakala ia sabar dalam ujian dan ketaatan kepada-Nya. Ia ingin menuntaskan urusannya sendiri dengan hanya bergantung kepada Yang Maha Kuasa, lantas ia tegak berdiri dan berkata ‘Siapa lagi saudara-saudariku yang membutuhkan bantuan...?’ ‘Dengan siapa lagi aku dapat berbagi keindahan Islam hari ini...?’

Wallahu A'lam

Sopan Santun Berbudi Pekerti Luhur

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Di Indonesia yang dikenal memiliki masyarakat yang berbudi pekerti luhur serta halus dalam berbahasa, sopan santun berbicara menjadi sebuah kewajiban. Sopan santun adalah suatu etika / norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari, baik anak kepada orang tua maupun sebaliknya orang tua kepada anak. Sopan santun dan tata krama dalam hal apapun harus tetap diutamakan, bahkan ketika kita sedang berada dijejaring sosial seperti memasang status atau tweet; chating; posting foto, link, note; dan lain-lain, Karena sopan santun adalah cara manusia untuk bertahan hidup dalam sebuah lingkungan sosial.


Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Contoh-contoh norma kesopanan ialah ; Menghormati orang yang lebih tua, Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan, Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong, Tidak meludah di sembarang tempat, tidak menyela pembicaraan.

Norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanki dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan.

Berbicara tentang sopan santun ada kisah menarik yang mungkin dapat menjadi perhatian dan pelajaran bagi kita , karena sopan santun tidaklah harus selalu didahulukan terutama didalam kondisi yang gawat , mendesak dan atau darurat. 

Al Kisah suatu ketika seorang ibu sedang mengajari kedua putranya tentang sopan santun...

Ibu : "Kakak, adik... dengar, kalau mama dan papa lagi ngobrol tidak boleh diganggu."

Anak-anak : "Iya maa..."

Ibu : "Terus... kalau mama dan papa lagi makan, juga tidak boleh diganggu! Itu tidak baik ya..."

Anak-anak : "Iya maa..."

Ibu : "Ya sudah, kalau begitu asik main sama kakak dulu di luar... sekarang mama mau makan siang!"

Anak-anak : "Iya maa..."

Belum beberapa menit berlalu, si kakak masuk ke rumah sambil menangis keras,

Kakak : (sambil menarik baju ibunya) "Mama, mama..."

Si ibu langsung marah dan kesal padahal baru aja diajarin,

Ibu : "Kakak... Tadi kan mama sudah bilang, kalau mama lagi makan jangan diganggu!"

Kakak : (sambil menarik baju ibunya lagi) "Mama... Mama..."

Ibu : "Tunggu sampai mama selesai makan dulu!"

Akhirnya si kakak menunggu dengan sedih sampai ibunya selesai makan,

Ibu : "Nah, kakak, sekarang mama sudah selesai makan... Kakak kenapa sampe nangis seperti itu?"

Kakak : "Mama... tadi waktu kakak main sama adik di luar, tahu-tahu ade kepeleset dan jatuh di sumur belakang rumah..."

Memaafkan Itu Mudah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Memaafkan adalah satu hal yang kelihatannya sepele tapi sampai saat ini ribuan orang bahkan jutaan orang begitu sulit melakukannya, kemanapun kita mencari jawabannya baik yang langsung dari seseorang maupun yang dari buku refferensi, semuanya memang tetap kedengaran mudah, sementara untuk melaksanakannya belum tentu semua bisa.


Mencoba memaafkan dengan menerapkan beberapa cara , seperti yang dijelaskan oleh para pemberi nasehat ataupun yang dari referensi  ada yang berhasil untuk kasus-kasus tertentu, ada yang tidak berhasil karena pada dasarnya itu semua adalah dari dalam hati seseorang itu sendiri apakah sanggup untuk bersabar, ikhlas, ridha dan tawakkal serta menjauhkan diri dari pikiran dan perilaku negatif serta mau introspeksi / muhasabah diri atau tidak , karena kunci memaafkan itu adalah diri kita sendiri.

Benarkah orang yang memaafkan tidak mengalami emosi dalam dirinya atau tidak mengalami kebencian dalam hatinya, kelihatannya itu memang tidak semuanya benar pada permulaannya, dan itulah yang harus dihalau saat kita ingin belajar memaafkan, menghalau emosi, kebencian dan segala ingatan kita yang kembali muncul dan dan berlari-lari mengitari pikiran kita, menusuk-nusuk hati kita dengan ketajamannya, menyayat hati kita hingga kembali terluka dan sebagainya.

Bagaimana caranya agar kita mudah memaafkan perlakuan seseorang yang sangat menyakitkan hati ....? Pertanyaan seperti ini sering muncul saat ada orang-orang yang mengatakan, lupakan, tidak usah diingat, yang lalu biarkan berlalu, tatap ke depan, mungkin bukan dia yang terbaik dan seribu satu macam masukan yang lainya. 

Ada satu hal yang perlu untuk kita tanamkan di dalam hati, bahwa semuanya adalah dari Allah dan Percayalah Allah Subhanahu Wata'ala Adalah Hakim yang seadil-adilnya. dengan artian jika suatu ketika seseorang terkena musibah / bencana / disakiti , kembalikan kepada diri sendiri apakah selama ini sudah menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya ...?

Atau anda bisa menyimak penggalan kisah berikut ini , dalam rangka untuk mempermudah diri menerima segala apa yang terjadi dan  memaafkan seseorang serta meminta maaf kepada seseorang.

Al Kisah

Suatu hari seorang hakim di pengadilan membacakan hasil keputusan sidang terhadap kasus kriminal yang dilakukan oleh seorang tersangka yang usianya sudah separuh baya. setelah 3 kali berturut - turut dilakukan persidangan dengan mendatangkan bukti dan saksi , baik yang asli dan ahli maupun tidak asli maupun tidak ahli, akhirnya hakim memutuskan :

Hakim : "Setelah mendengar , keterangan dari saksi-saksi dan terdakwa dipersidangan dengan memperhatikan dan memeriksa barang bukti serta mendengar tuntutan dari pihak Jaksa penuntut. Dengan ini Pengadilan memutuskan bahwa tersangka berhak mendapatkan hukuman selama dua puluh tahun penjara, karena terbukti melakukan perbuatan tercela dan atau perbuatan asusila serta terencana dengan seksama tanpa tanda koma"

Tersangka : "Tapi Pak Hakim, Saya sudah tua. Saya tidak dapat menjamin bahwa saya masih bisa hidup selama itu. maafkanlah saya pak hakim , berilah keringan hukuman.. !"

Hakim : "Tidak usah gelisah, kalau Anda mati ketika menjalani masa hukuman, maka kami akan memaafkan Anda."

Wallahu A'lam

Jangan Membaca Sampai Khatam

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis serta tampilan komputer dapat pula dibaca, terlebih dizaman canggih seperti sekarang ini.

Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca dengan keras, Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. pada dasarnya membaca adalah kagiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari apa yang disampaikan penulis didalam tulisan. dikatakan kegiatan fisik karena , mata kita gunakan untuk melihat , terkadang mulut juga ikut bergerak meskipun ada juga yang hanya membaca dalam hati. dan dikatakan kegiatan mental karena beberapa bagian non fisik manusia juga ikut bekerja seperti halnya otak, perasaaan , naluri , persepsi dan ingatan.

Ada satu pelajaran penting dari membaca yang mungkin belum pernah diketahui oleh kebanyakan orang, yakni jangan pernah membaca sesuatu sampai halaman terakhir / khatam / tamat atau anda akan menyesal seperti halnya apa yang dialami oleh Syaiful.

Suatu hari Syaiful berniat ingin membeli buku cerita horor , karena sudah satu bulan lamanya menabung dan dirasa uangnya cukup untuk membeli buku, maka Syaiful pun melaksanakan niatnya untuk membeli beberapa komik cerita horor.

Sudah jadi adat kebiasaan mereka yang (maaf hanya memiliki dana sedikit) membeli buku ditempat yang grosir atau buku bekas dengan harapan agar bisa membeli lebih banyak buku, karena harganya yang lebih murah. begitu halnya dengan Syaiful yang mampir ke sebuah toko buku yang sudah tua, agak remang-remang dan pengunjungnya jarang, suasananya juga sedikit angker. Toko itu hanya dijaga oleh seorang kakek yang sudah tua sekali. Setelah dicari-cari, ketemulah buku yang berisi kumpulan cerita horor dan menarik serta tanpa pikir panjang Syaiful langsung menuju kasir untuk membayar.

Syaiful : ”Buku yang ini berapa harganya...?”

Kakek : ”Sembilan puluh ribu nak”

Syaiful : ”Waduh, mahal bener kek, padahal bukunya tipis gini?”

Kakek : ”Kalau tidak ingin beli, kembalikan saja bukunya”

Syaiful : ”Waduh, mana duitku pas-pasan lagi”. (Kata Syaiful dalam hati)

Tapi karena sudah niat sekali, dan dia juga belum pernah melihat karya sastra horor seperti ini, akhirnya Syaiful membeli buku itu juga. Setelah membayar Syaiful langsung keluar dari toko, namun baru sampai di pintu toko kakek itu memanggil Syaiful dan berpesan kepada nya :

Kakek : ”Nak, jangan coba-coba membuka halaman terakhir dari buku itu kalau tidak ingin menyesal nantinya”

Dalam hati Syaiful berkata .... wah kakek ini nakut - nakutin saja , Syaiful merinding dan hanya bisa menelan ludah saja tanda kaget lalu segera ia meninggalkan toko buku yang angker itu.

Tengah malam, disaat sedang asik membaca buku itu, tiba-tiba hujan turun deras sekali disertai petir yang menggelagar dan angin kencang membuat jendela kamar Syaiful terbuka. Angin kencang yang bertiup masuk ke kamar Syaiful membuatnya teringat akan pesan kakek tadi siang, ditengah sedang terlena mengingat pesan kakek tiba-tiba Angin itu membuat buku horor yang dibelinya tadi siang membalikkan halamannya satu demi satu dengan cepat.

Syaiful langsung menahan buku itu agar tidak membalikkan halaman lagi, namun apa daya saat syaiful hendak mencegah tiupan angin dari membalikkan halaman demi halaman ternyata halaman terakhir dari buku itu sudah terbuka. Syaiful ketakutan dan dengan pelan-pelan ia membuka jari jemarinya karena dalam hati syaiful juga terdapat rasa penasaran yang mendalam ingin melihat isi dari halaman terakhir itu.

Isi dari halaman terakhir dari buku itu adalah :

”KUMPULAN CERITA-CERITA HOROR.. SELESAI..."

DAPATKAN JUGA KOLAKSI-KOLEKSI CERITA HOROR LAINNYA DI TOKO BUKU KESAYANGAN ANDA, HANYA SEHARGA

Rp. 15.000,- ”

Wallahu A'lam

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About