Mengepung Dunia Dengan Kebaikan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Mengepung dunia dengan kebaikan, Disaat Dunia dikepung oleh kejahatan , Mengepung dunia dengan kegembiraan, Disaat dunia penuh dengan Kedukaan , Mengepung dunia dengan Rahmat dan kasih sayang, Disaat dunia penuh dengan musibah dan ujian , Mengepung dunia dengan perdamaian , Disaat dunia penuh dengan peperangan

Saling serang dan saling merobohkan antara dua pihak yang bermusuhan adalah hal yang wajar. Keduanya saling menjalankan taktik dan strateginya. Sementara itu mungkin ada pihak yang mendapatkan medan dan posisi yang lebih baik dan menguntungkan, sehingga dapat mengepung lawannya dan dengan begini diharapkan mereka dapat mematahkan kekuatan lawan. Demikian yang terjadi di dunia permusuhan atau peperangan.

Namun diantara bangsa manusia dan bangsa syaithan yang berperang, agaknya pihak syaithanlah yang mungkin mendapat kesempatan atau saat yang lebih baik. Syaithan mendapatkan posisi yang sedemikian rupa, sehingga mungkin mereka dapat mengepung manusia. Sasaran yang di anggap empuk oleh syaithan itu dikepung dari segala penjuru dan arah. Bila dari arah yang satu gagal, dari arah yang lain mungkin berhasil. Demikian seterusnya, seribu arah telah dikuasai syaithan, segala posisi telah ditempatkan senjata dan bala tentara untuk menyerbu manusia. Gagal yang satu, lainya maju. Dua gagal yang lian tetap menyerang. Berapapun hasil yang mereka dapatkan mereka tidak pernah puas dan akan selalau menggempur manusia dengan segala bisikan dan tipu muslihatnya.

Menurut tekad dan janji syaithan diwaktu pertama kali dikutuk Allah. Dikarenakan sikapnya yang menantang perintah Allah tidak mau menyemah kepada Adam dahulu , dia akan masuk neraka , maka syaithan bertekad akan mengepung anak cucu Adam. Tekad dan janji syaithan itu di ucapkan kepada Allah, setelah permohonan syaithan supaya siksa yang akan diterimanya ditangguhkan sampia hari kiamat, ternyata permohonan itu dapat diterima oleh Allah. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh syaithan untuk menggoda manusia agar masuk neraka bersama mereka.

iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (Qs 7:16)

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).(QS 7:17)

Pada ayat ini Allah Subhanahu Wata'ala menerangkan dendam kesumat iblis kepada Adam dan anak cucunya. Oleh karena Allah Subhanahu Wata'ala telah menghukum dia akibat keangkuhan dan kesombongannya, maka dia bersumpah dan akan berusaha sekuat tenaga menggoda untuk menyesatkan pula anak cucu Adam a.s. blis akan berusaha mencegah dan menghalang-halangi anak cucu Adam a.s. menempuh jalan yang lurus, jalan yang hak, jalan yang diridai Allah Subhanahu Wata'ala, jalan yang akan menyampaikan mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Banyak orang yang member penafsiran bahwa menggoda dari depan adalah untuk urusan akherat, dari arah belakang untuk urusan dunia, dari arah kiri untuk urusan dosa dan dari arah kanan untuk urusan agama. Ibnu Abi Talhah berkata (dari Ibnu Abbas), bahwa dari arah muka artinya untuk urusan dunia, dari belakang artinya untuk urusan akherat, dari arah kanan untuk urusan kebaikan dan dari arah kiri untuk urusan keburukan. Dan bermacam-macam lagi tafsiran dari satu dengan yang lain, yaitu syaitan mengepung manusia supaya bersama-sama menjadi kawannya masuk neraka.

Menurut tafsir yang mu’tamad, artinya dari arah depan adalah menggoda kepada manusia supaya lupa akan hari depan, lupa kepada waktu dan umurnya yang sebenarnya semakin berkurang, lupa kalau sesungguhnya semua amal perbuatan akan dihisab dihari kemudian. Padahal dunia ini hanyalah tempat bernaung sekejap saja, tempat rantau yang sebentar, Cuma mampir sebentar saja.

Menggoda dari arah belakang artinya menggoda tentang urusan dunia, yakni dunia yang ditinggalkan dibelakang inilah yang di nomor satukan. Segala waktu, tenaga dan fikiran tercurah kepada urusan dunia. Kemegahan, kemewahan, kebendaan dan harta dunia adalah perkara yang ada dibelakang manusia, sebab semua itu akan ditinggalkan, sebab semua itu akan ditinggalkan. Sedangkan manusia terus maju menuju arah tua dan kematian dan akhirnya dipanggil Allah ke alam baka.

Arah kanan artinya arah yang baik. Usaha dan perbuatan yang baik dari manusia akan digagalkan syaithan . Niat yang baik dan terpuji dicoba untuk diurungkan. Perbuatan yang tampaknya baik akan diwarnai dengan ketidak ikhlasan. Luarnya tampak baik akan tetapi didalam isinya busuk. . Amal perbuatan tampaknya mulia, dinodai dengan ria, sombong dan congkak .

Sebaliknya amal perbuatan manusia yang jelek diwarnai dengan lapisan sutera yang indah gemerlapan. Bid’ah dianggap baik, dan amal yang salah disulap agar di anggap baik dan benar menurut manusia. Jelasnya syaithan menghiasi amal-amal jelek manusia agar kelihatan baik atau seakan akan benar. Lagu pula, manusia diajak berbuat dosa dan maksiat, diajak mendurhakai Allah. Inilah intinya syaithan mengoda dari arah kiri.

Allah Berfirman : Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (QS 7: 18)

Nah, barang siapa yang tidak kuat pertahanannya, maka akhirnya dia akan tergelincir oleh perdayaan syaithan dan masuk neraka bersama-sama dengan syaithan . hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh syaithan sesuai dengan sumpahnya :”Demi Kebesaran Engkau wahai Tuhan, sesungguhnya saya bakal menyesatkan mereka semuanya. (Qs 38:82)

Imam Fakhrurrazi dalam Tafsir Al-Kabir memberikan pertanyaan retoris. Bagaimanakah manusia bisa selamat dari ancaman setan, karena ia mengepung manusia dari empat penjuru arah mata angin? Bisakah manusia mengalahkan setan yang tak terlihat oleh mata itu?

Menurut Imam Fakhrurrazi, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengalahkan setan, yakni atas dan bawah, yakni saat manusia berdoa dan bersujud kepada Allah. Sementara itu, Imam Asy-Sya’rawi menegaskan, sesungguhnya manusia bisa mengalahkan setan, selama ia senantiasa bersama Allah Subhanahu Wata'ala.

Rasulullah memberikan rahasia kekuatan setan. “Apabila salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya dan menyebut nama Allah ketika masuk dan saat makan, maka setan akan berkata kepada sobat-sobatnya, “Kita tidak punya tempat tidur dan tidak bisa makan malam ini.” Sedangkan apabila ia masuk dan tidak menyebut nama Allah ketika masuk, setan berkata, “Malam ini kita punya tempat untuk tidur.” Dan apabila tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan berkata, “Kita punya tempat untuk tidur dan kita bisa makan malam ini.” (HR Muslim).

Ada sebuah riwayat yang menceritakan pertemuan dua setan. Yang satu berbadan tegap, berpakaian bagus dan berwajah cerah ceria. Sedangkan yang lainnya berbadan kurus, berpakaian compang-camping dan berwajah sedih. “Kenapa keadaanmu begitu menyedihkan? Badanmu kurus kering, pakaianmu compang-camping?” tanya setan pertama. Setan kedua menjawab, “Manusia-manusia yang kuikuti selalu membaca basmalah saat mereka makan, berpakaian, dan ketika memasuki rumahnya. Bagaimana mungkin aku bisa makan enak, berpakaian bagus, dan tinggal di rumah mereka? Kini aku lemah tak punya tenaga untuk menyesatkan mereka.”

“Sungguh menyedihkan keadaanmu. Berbeda jauh denganku, orang-orang yang kuikuti tak pernah menyebut nama Allah, baik saat makan, minum, berpakaian, ataupun saat masuk ke rumahnya. Sehingga, aku punya kekuatan untuk menyesatkan mereka.”

Sesungguhnya, kunci kekuatan setan adalah di saat manusia lupa dan lalai mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik saat makan, tidur, berpakaian, maupun lainnya, termasuk menjalankan perintah Allah. Dan untuk mengendalikan setan adalah senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya.

Bersambung…….. Insya Allah

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About