Spirit Of Islam

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
A page dedicated to Islamic Tasawwuf and Sulook. Tasawwuf is to the Shariah like the spirit is to the body, or the meanings are to a word. It is a practice, not mere words. Zikr-Allah is performed to achieve spiritual purification and a lot more.

To struggle according to our individual capacity for purification and strengthening of our spirits through Zikr, as taught to us by spiritual teachers in the light of the Shariah. To invite and encourage individuals to purify their hearts through Zikr according to the way of our spiritual teachers, the Quran and the Hadith. To spread a positive word about Islamic Tasawwaf. To reject false practices associated with Islamic Tasawwaf.

Islamic Tasawwuf is an undeniable reality about which little is known in present times. It is to Islam like spirit is to a body or meanings are to a word. Islamic Tasawwuf is termed as تزکیہ in the Quran and as احسان in the Hadith. Tasawwuf, Ihsan, Sulook or Tazkiah are the different names for the same Truth. Islamic Tasawwuf comprises practices of Zikr-Allah and Meditations to achieve spiritual purification. Tasawwuf is the spirit of Deen-e-Islam.

This page is an effort to spread this light once again in the world of Islam, and outside it. It is being maintained by extremely humble servants of the Silsila-e-Awaisiah.


Senjata Orang Mukmin Adalah Do'a

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Senjata Orang Mukmin Adalah Do'a dan Do'a Adalah Senjata Orang Mukmin 

Ayat Sajdah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Ayat Sajdah adalah ayat-ayat tertentu dalam Al Qur'an (kitab suci agama islam) yang bila dibaca disunnahkan bagi yang membaca dan mendengarnya untuk melakukan sujud tilawah.

Ayat-ayat sajdah, Ayat-ayat dimaksud antara lain :

Ayat ke-206 dari Surah Al-A'raf
Ayat ke-15 dari Surah Ar-Ra'd
Ayat ke-50 dari Surah An-Nahl
Ayat ke-109 dari Surah Al-Isra'
Ayat ke-58 dari Surah Maryam
Ayat ke-18 dari Surah Al-Hajj
Ayat ke-77 dari Surah Al-Hajj, termasuk ayat sajdah menurut Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali
Ayat ke-60 dari Surah Al-Furqan
Ayat ke-25 hingga Ayat ke-26 dari Surah An-Naml
Ayat ke-15 dari Surah As-Sajdah
Ayat ke-38 dari Surah Fussilat
Ayat ke-62 dari Surah An-Najm
Ayat ke-1 dari Surah Al-Insyiqaq
Ayat ke-21 dari Surah Al-Insyiqaq
Ayat ke-19 dari Surah Al-'Alaq Ayat ke-19 dari surat Al-‘Alaq 96:19
Ayat ke-24 dari Surah Sad, tidak termasuk ayat sajdah menurut mazhab syafi'i dan mazhab Hambali, melainkan ayat yang disunnahkan untuk sujud syukur bila dibacakan.

Apa bila mendengar salah satu dari ayat diatas,hendahkah membaca doa sbg berikut

ﺳﺠﺪ ﻭﺟﻬﻲ ﻟﻠﺬﻱ ﺧﻠﻘﻪ ﻭﺻﻮﺭﻩ ﻭﺷﻖ ﺳﻤﻌﻪ ﻭﺑﺼﺮﻩ ﺑﺤﻮﻟﻪﻭ ﻗﻮﺗﻪ

Wajahku sujud kepada tuhan yang menciptakan, yang melukiskannya (membentuknya) yang memberi pendengaran & penglihatan dengan daya dan kuasanya

Membacakan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar

Tak Ada Yang Kekal dan Abadi di Dunia

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Rasanya aku tak ingin membangunkan semua ini, Rasanya aku tak ingin mengusik kesunyian ini, Rasanya aku tak ingin kehilangan moment - moment indah dalam mengagumi karya Sang Pencipta , Rasanya aku tidak ingin kehilangan waktu untuk terus mengagumi keindahan dan keluasan serta keagungan kekuasaan sang pencipta.

Namun Kesedihan Itu Tak Kekal, Kesenangan Itu Juga Ada Masanya , masing - masing , Apakah masih ada yang kekal selain Allah? Di dunia ini tidak ada yang abadi sebab dunia adalah Fana  , dunia adalah tempat untuk mencari amal shalih sebanyak - banyaknya.

Memang di dunia ini tak ada yang abadi, Tiada yang kekal di dunia ini, Bergunalah untuk lingkungan sekitar sekarang juga, selagi ada kesempatan.

Berbuat semampumu dan Kerjakan Semampumu Karena Allah Tidak Membebankan Seseorang melampui kesanggupan nya.

Benarkah Allah Sedekat Urat Leher

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, 

dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, 

yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, 

seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. 

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

Qaaf : 16 - 18

Karena Laporannya Dipotong

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Syahdan, Khalifah Harun al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa: tidak mau ruku’ dan sujud dalam salat. Lebih lagi, Harun al-Rasyid mendengar Abu Nawas berkata bahwa ia khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantu-nya, Abu Nawas telah layak dipancung karena melanggar- syariat Islam dan menyebar fitnah. Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi) dulu pada Abu Nawas.

Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan. ”Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak ruku’ dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah dengan keras.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, ”Benar, Saudaraku.”

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, ”Saudaraku, aku memang berkata ruku’ dan sujud tidak perlu dalam salat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara salat jenazah yang memang tidak perlu ruku’ dan sujud.”

”Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyuman, ”Kala itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 Surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, kamu sangat menyukai kekayaan dan anak-anakmu, berarti kamu suka ’fitnah’ (ujian) itu.” Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar.

Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun alRa-syid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan ”ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut de-ngan memutarbalikkan berita.

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, ”Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudara-ku.”

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, ”Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”

Abu Nawas tersenyum seraya berkata-, ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”

Khalifah berkata dengan ketus, ”Apa maksudmu? Ja-ngan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”

Pelindung Orang Yang Beriman

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Allah Subhanahu Wata'ala Pelindung orang-orang yang beriman;

Allah Subhanahu Wata'ala mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).

Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran).

Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.



Al Baqarah : 257

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About