Boleh Asal Jangan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
"Menangis,Sedih,dan sakit di dunia itu wajar,asal jangan menangis,sedih,dan sakit d akhirat"

Dari Kang : Widyo Hari S

KENAPA MUSLIM WAJIB MENUTUP AURAT..??

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
KENAPA MUSLIM WAJIB MENUTUP AURAT..??

tidak ada niat mengajari / menceramahi / atau sejenisnya, hanya mengingatkan dan memberikan informasi saja :)

MAAF : mungkin kita sering mendengar kalimat seperti ini :

1. Aku mau memakai jilbab kalau sudah siap ( lihat dasar hukum dari Al qur'an dan hadist )
2. Jilbabkan hati dulu baru kepala ( pendapat ini tidak ada salahnya tapi juga tidak benar)

JIKA SEORANG MUSLIM / MUSLIMAH TIDAK MENUTUP AURAT , MAKA :
1. jika dia belum menikah dan ayahnya tidak menganjurkan / membimbing / memerintahkan / membiarkan aurat terbuka, maka sebagian dosa di tanggung ayah,
2. jika dia sudah menikah dan suami tidak menganjurkan / membimbing / memerintahkan / membiarkan aurat terbuka, maka dosa sebagian ditanggung suami

Hukum Islam:: Mengapa Wanita Muslim / Muslimah harus menutup aurat?

Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat. Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi. Berikut sebagian jawaban dari pertanyaan di atas:

Pertama :

Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya.Ketaatan merupakan sumber kebahagian dan kesuksesan besar di dunia dan akherat. Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman manakala ia enggan merealisasikan,mengaplikasikan serta melaksanakan segenap perintah Allah dan RasulNya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar". [Al Ahzab:71]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

ذَاقَ طَعْمَ الإِيماَنِ مَنْ رَضِيَ بالله رَباًّ وَبالإسْلامِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا.
"Sungguh akan merasakan manisnya iman, seseorang yang telah rela Allah sebagaiRabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah". [HR Muslim].

Kedua :

Pamer aurat dan keindahan tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". [Al Ahzab:36].

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافىً إلاَّ المُجَاهِرُن.
"Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksiat)". [Muttafaqun alaih].Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

Ketiga :

Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah (kerusakan) Jika berbagai macam fitnah redup dan lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.

Keempat :

Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non mahram, jelas akan mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa sedang kelaparan.

Seorang penyair berkata,

"Berawal dari pandangan lalu senyuman kemudian salam disusul pembicaraan lalu berakhir dengan janji dan pertemuan".

Kelima :

Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki,

“Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”

Adapun wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki hidung belang, secara tidak langsung ia berkata,

“Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku.
Adakah orang yang mau mendekatiku?Adakah orang yang mau memandangku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Ataukah ada orang yang berseloroh,“Aduhai betapa cantiknya dia?”.

Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya hingga mereka pun terfitnah. Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap lelaki untuk menundukkan pandangan mereka dan bersikap hormat ketika melihatnya, hingga mereka menyimpulkan bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan hikmah di balik perintah mengenakan hijab dengan firmanNya.

"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih". [Al Ahzab : 59]

Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta kecantikan parasnya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Tanpa sadar mereka rela menjadi mangsa kaum laki-laki bejat dan rusak. Dia menjadi wanita terhina, terbuang, murahan dan kehilangan harga diri dan kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.

SYARAT-SYARAT HIJAB

Hijab sebagai bagian dari syariat islam, memiliki batasan-batasan jelas. Para ulama pembela agama Allah telah memaparkan dalam tulisan-tulisan mereka seputar kriteria hijab. Setiap mukminah hendaknya memperhatikan batasan syariat berkaitan dengan hijab ini. Menjadikan Kitabullah dan Sunnah NabiNya sebagai dasar rujukan dalam beramal, serta tidak berpegang kepada pendapat-pendapat menyimpang dari para pengekor hawa nafsu. Dengan demikian tujuan disyariatkanya hijab dapat terwujud, bi’aunillah.Diantara syarat-syarat hijab antara lain:

Pertama :

Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikitpun selain yang dikecualikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."

Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka". [An Nuur:31].

Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang". [Al Ahzab : 59].

Kedua :

Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:-. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal tidak menampakkan warna kulit tubuh.-. Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.-. Hendaknya hijab tersebut bukan dijadikan sebagai perhiasan bahkan harus memiliki satu warna bukan berbagai warna dan motif.-. Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan.Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut.

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه النار.
"Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan]-.

Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian. Dasarnya adalah hadits dari Abu Musa Al Asy’ary Radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

أَيُّماَ امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَليَ قَوْمٍ لِيَجِدوُا رِيْحَهَافهي زَانِيَةٌ.
"Siapapun wanita yang mengenakan wewangian lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina". [HR Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan]

Ketiga :

Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita kafir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
"Barangsiapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk bagian dari mereka". [HR Ahmad dan Abu Daud]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih].

PESAN PENTING UNTUK YANG MEMPUNYAI PRINSIP MENUTUP AURAT KALAU SUDAH SIAP :
bayangkan jika kita harus mengikuti ujian tanggal 4 misalnya, dan anda belum siap, apakah ujian akan di undur??? jika anda belum siap mengikuti ujian, anda punya konsekuensinya
artinya , jika anda tidak siap menutup aurat sama artinya anda sudah siap menanggung dosa dari pandangan bukan muhrimnya

yang pasti, menutup aurat adalah WAJIB hukumnya bagi muslim yang sudah baliq, tidak ada PENGECUALIAN , karena jelas tertulis dasar hukumnya AL QUR'AN dan HADIST,

jika anda menentang, sama artinya anda menentang HUKUM ALLAH ,naudzubilah minzalik

Gugusan Bintang

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Pernahkan anda melihat dan saksikan Rasi bintang di langit malam ?

Do'a Mohon Kehidupan Yang Baik

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Ya Allah , Engkau Mahasejahtera, dari Engkaulah datangnya kesejahteraan, wahai yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau yang Esa, tidak ada sekutu bagi Engkau Bagi Engkulah kerajaan dilangit dan dibumi, bagi Engkaulah segala pujian.

"Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatu"

Ya Allah tidak ada yang mampu menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada yang mampu memberi sesutu yang Engkau tolak, dan tidak ada gunanya bagi Engkau kekayaan manusia, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Engkau,

Ya Allah tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau, kami tidak menyembah selain Engkau.

Ya Allah, jadikanlah pendengaran kami, pandangan dan kekuatan kami menyenangi jalan petunjuk-Mu dan jadikanlah hawa nafsu kami patuh pada ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul Engkau, Ya Allah berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.

Merengkuh Kenikmatan Dunia

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Berbagai kejahatan di dunia ini seringkali dilakukan oleh insan-insan yang mabuk dunia, kejahatan-kejahatan tersebut adalah apa yang mereka jadikan sebagai alat untuk merengkuh kenikmatan dunia, yang memang pada dasarnya dijadikan indah dalam pandangan kita manusia, sebagaimana orang mabuk, perilakunya tentunya tak terkontrol. 

Tak sadar akan apa yang sedang mereka lakukan, serta tentunya tidak akan mampu memikirkan segala dampak baik dan buruknya, baik terhadap diri mereka sendiri maupun terhadap orang lain, termasuk juga lupa mempersiapkan diri dengan bekal untuk menuju hari esok yang abadi di akhirat.

Bersyukurlah bagi orang-orang yang masih mampu menghindari diri dari terjerumus ke dalam mabuk dunia. Sebab, orang-orang yang beruntung ini masih dianugerahkan pikiran dan hati yang terang dalam memahami dan menghayati segala tingkah dan perilaku orang - orang yang sedang mabuk dunia. 

Timbul rasa ngeri sekali ketika kita melihatnya, sehingga takut dan sekligus berusaha untuk tidak terjerumus ke dalamnya, Sedangkan sebagian yang lain, tak sadar telah ikut terperosok ke dalamnya, ikut-ikutan melakukan kejahatan untuk memenuhi keinginan orang-orang yang sedang mabuk dunia.

Bahkan, dalam melakukan kejahatan tak ubahnya perilaku orang-orang kafir, yang saling tolong menolong dalam melakukan kejahatan dan memusuhi kebenaran, Sebagaimana disebutkan dalam Al quran, di antara ciri perilaku orang kafir ialah diberikan peringatan atau tidak, bagi mereka sama saja. hati dan telinga mereka sudah dikunci mati, demikian juga penglihatan mereka dan bagi mereka siksa yang amat berat (QS. Al Baqarah: 6-7)

Sama sekali tak takut berbuat dosa, karena menganggap dosa bagaikan melihat lalat yang melewati batang hidungnya, Bila sudah merasa seperti ini, siapapun di antara kita yang ikut menjadi bagian dan sekaligus membantu mereka, maka mereka juga termasuk dari golongan tersebut. 

Na’uzubillah :

“Sesungguhnya orang yang tidak mengharapkan tidak percaya akan pertemuan dengan Kami, 
dan merasa puas dengan kehidupan di dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, 
disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan" (QS. Yunus: 7-8)

Wallahu A'lam

Perlombaan Yang Bisa Dimenangkan Oleh Semua Orang

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Begitu dahsyat perlombaan merebut hati manusia, sehingga tidak sedikit yang mengalami kekalahan dan kesengsaraan. Seperti kekalahan dalam merebut hati rakyat dan atau masyarakat dalam pemilihan umum, Pemilihan Kepada Desa dan berbagai macam perlombaan lainnya, baik yang berhadiah pangkat , jabatan , harta benda maupun cinta dari seorang wanita, karena tidaklah mungkin semuanya menang.

Namun, tidak demikian dengan perlombaan menuju ampunan Allah.

Bila penduduk dunia ini berlomba menuju ampunan Allah, setiap jengkal bumi ini akan damai. Akan jauh dari pelanggaran, kekalahan, kesengsaraan, dan sejenisnya. Sebab, semakin banyak manusia berpartisipasi dalam menuju ampunan Allah, semakin tercipta rasa persaudaraan antar sesama manusia. Semakin banyak manusia yang merasa dirinya sama dengan orang lain sebagai makhluk Allah.

Semua akan merasa tak punya ilmu, kecuali hanya setetes saja.

Dengan cara demikian, akan hilang kebencian antar sesama, tidak akan timbul keinginan untuk menganiaya orang lain, akan damai dan tentram semua apa yang ada dibumi, tidak akan akan ada pembunuhan. Sebab, setiap orang yang berlomba menuju ampunan Allah Subhanahu Wata'ala faham bahwa kebencian, menganiaya orang lain, membunuh, dan kejahatan lainnya, merupakan sikap dan perbuatan yang menjauhkan diri dari

ampunan Allah Subhanahu Wata'ala

Juga, tak ada kekalahan dalam berlomba menuju ampunan Allah Subhanahu Wata'ala. Kalau melakukan dengan benar, semua akan meraih kemenangan, Apalagi Allah Subhanahu Wata'ala berjanji mengampuni hamba-hambaNya, tanpa membeda-bedakan, status , pangkat , jenis kelamin , jabatan , status sosial bagi mereka yang benar-benar mencari ampunanNya.

Maka 

“Berlomba-lombalah kamu sekalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikanNya kepada yang dikehendakiNya” 

(QS. Al Hadid: 21).

Berubah Menjadi Kebiasaan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Alkisah Seorang penuntut ilmu dari sebuah negeri dengan terus-terang mengaku kalau ia seorang Muslim. Namun, minum minuman keras dan makan daging babi adalah kebiasaan sehari-harinya. Ia tak faham tentang ajaran Islam karena yang diingatnya, sewaktu masih kecil ia pernah dibawa oleh neneknya ke sebuah masjid. Namun kemudian politik di sana melarang masyarakat beribadah, hingga masjid-masjid tutup. 

Mayoritas masyarakatnya pun menjadi ketakutan dan enggan mempraktekkan ajaran agamanya keengganan ini lambat laun berubah menjadi kebiasaan. Akibatnya, semakin sedikitnya orang yang menjalankan agama, hingga terjadi penggerusan nilai-nilai agama pada generasi-generasi selanjutnya.

Kenyataan ini membuktikan besarnya pengaruh politik terhadap keberlangsungan masyarakat dalam melaksanakan ajaran agamanya. dengan demikian, sangat penting bagi orang-orang beriman untuk peduli dan bahu-membahu membantu pemerintah dalam menjalankan politik yang membela ajaran-ajaran agama. 

Apalagi politik kini dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh global, yang kadangkala diingini atau tidak siapapun ikut terperosok dalam upaya menjadikan lawan sebagai teman sejati dan sebaliknya teman dijadikan lawan.

Tanpa disadari, tergerusnya nilai-nilai agama bisa terjadi pada diri dan generasi kita, Apalagi kini telah bertambah-tambah masalah, misalnya, beredarnya berbagai macam narkotika yang bersifat merusak manusia pada bagian yang sangat penting, yaitu pikiran. 

Ini juga tak tertutup kemungkinan sebagai bagian dari politik pembodohan yang dipadukan dengan kemiskinan, agar banyak orang terjerat ke dalamnya, Menghadapi hal ini, diam tak berbuat apa-apa bukan bermakna emas, tetapi berarti memberi dukungan terhadap keberlangsungan keburukan.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah: 2)

Manusia Yang Menyembah-Nya

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Ada manusia yang menyembah-Nya dengan :
  1. Sepenuh keyakinan
  2. Pertengahan
  3. Tidak kedua nya (bagaimana nanti) tidak nanti nya bagaimana.
Termasuk ke no. berapakah ................jawabannya ada pada masing-masing & akan di minta LPJ....jawaban nya sangat bermanfaat bagi pembaca / diri masing-masing/ umat ..

up dulu ah.... dari :

Kang Dodi

Pembagian Aqidah Tauhid

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Walaupun masalah qadha' dan qadar menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa menempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat. Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga macam tauhid menurut pembagian ulama :

Tauhid Al-Uluhiyyah,
mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.

Tauhid Ar-Rububiyyah,
mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.

Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

Iman kepada qadar adalah termasuk tauhid ar-rububiyah. Oleh karena itu Imam Ahmad berkata: "Qadar adalah kekuasaan Allah". Karena, tak syak lagi, qadar (takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar adalah rahasia Allah yang- tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorangpun yang dapat melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita maupun untuk makhluk lainnya, kecuali setelah terjadi atau berdasarkan nash yang benar.

Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40

Wallahu A'lam

Rabithah Alawiyah

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Rabithah Alawiyah adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini mengimpun WNI keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928 tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Latar belakang

Berdirinya Rabithah Alawiyah, dilatar belakangi dengan terbentuknya perkumpulan Jamiatul Khair di Kampung Arab, Pekojan, Jakarta Barat. Disamping memiliki perguruan Islam, yang kini menyebar di berbagai daerah, Rabithah Alawiyah juga telah memiliki Panti Asuhan Daarul Aitam di Jakarta (1931), dan kini berkembang ke Pekalongan serta Banda Aceh.

Seperti dikemukakan dalam brosur Rabithah Alawiyah, perkembangan kegiatan masyarakat Alawiyin khususnya keturunan Arab dan keturunan Arab umumnya mengikuti pasang surutnya pergerakan politik di Indonesia. Di antara mereka banyak yang terjun ke bidang politik, bergabung dalam organiasi Partai Arab Indonesia (PAI). Setelah proklamasi kemerdekaan dan PAI dibubarkan, mereka berkiprah di partai-partai politik sesuai hati nurani masing-masing. Sedangkan Rabithah Alawiyah sebagai kelanjutan dari Jamiatul Khair tetap bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan.

Tujuan organisasi

Tujuan Arabithah seperti dicetuskan 78 tahun lalu adalah untuk memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umat Islam Indonesia, khususnya keluarga Alawiyin melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikanserta dakwah Islamiyah. Menyadari sepenuhnya pentingnya bidang pendidikan, Rabithah telah melaksanakan program anak asuh yang belajar di tingkat SD, SLTP, SLTA, dan universitas.

Kepengurusan 2006-2011

Dihadiri 35 cabangnya dari berbagai tempat di Indonesia, Rabithah Alawiyah belum lama berselang telah melangsungkan muktamar ke-22 di Jakarta. Organisasi yang menghimpun para habaib ini berdiri sejak Desember 1928 atau 78 tahun lalu, tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan.

Dalam kepengurusan selama lima tahun mendatang, muktamar yang dihadiri tidak kurang dari 250 peserta itu, telah memilih Zen Umar Smit sebagai ketua umum dan Muhsin Idrus Alhamid sebagai wakil ketua umum. Mereka didampingi empat wakil ketua, masing-masing Habib Rizieq Shihab, Anis Hadi Assegaf, Ismet Abdullah Alhabsyi, dan Dr Ahmad Alkaff. Sekretaris umumnya adalah Umar Faruk Azzahir dan bendahara Abdulkadir Assegaf

Wallahu A'lam

Memberikan Pemahaman Islam

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Persatuan Islam (disingkat Persis) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.

Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka Kitab-kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits (sabda Nabi).

Organisasi Persatuan Islam telah tersebar di banyak provinsi antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Jambi, Gorontalo, dan masih banyak provinsi lain yang sedang dalam proses perintisan. Persis bukan organisasi keagamaan yang berorientasi politik namun lebih fokus terhadap Pendidikan Islam dan Dakwah dan berusaha menegakkan ajaran Islam secara utuh tanpa dicampuri khurafat, syirik, dan bid'ah yang telah banyak menyebar di kalangan awwam orang Islam.

Tokoh Tokoh Persatuan Islam
  • Muhammad Isa Anshary Politikus dan Pejuang Indonesia.
  • Mohammad Natsir Mantan Perdana Menteri Indonesia
  • KH. Ahmad Hassan Teman Debat Soekarno Ketika di Bandung
  • Haji ZamZam Pendiri Persis
  • Haji Mohammad Yunus Pendiri Persis
  • KH.Shidiq Amien Mantan Ketua Umum persis
  • KH.Ikin Shadikin Ulama Terkemuka Persis
  • KH. Usman Sholehudin Ketua Dewan Hisbath
Wallahu A'lam

Menggapai Keikhlasan Hati Dari Rahasia Qalbu

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Sahabat Fillah yang Insya Allah selalu dalam bimbingan-NYA…

renungan jelang senja kali ini adalah tentang… “…apakah yang qt lakukan atau perbuat… berniat untuk ke-Ridhaian Allah SWT… ataukah… berniat untuk sebuah keMarah-an dan keKecewa-an…?...”

Allah SWT berfirman… “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. 64 – At Taghabuun : 11]

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. 57 – Al Hadiid : 22]

dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu… dia berkata… :

saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda… : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya… Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan… Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-NYA… maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-NYA… Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya… atau karena wanita yang ingin dinikahinya… maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan…” [HR. Bukhari dan Muslim]

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pun bersabda… : "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) benuk tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat hati kalian." [HR. Musim]

mudah-mudahan bermanfaat… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… salam santun fillah…

“Apakah setiap yang qt lakukan atau perbuat… berniat untuk ke-Ridha-an Allah SWT… atau… berniat untuk suatu ke-Marah-an dan ke-Kecewa-an…?”

Alkisah… di sebuah padepokan yang asri… tampak sang Guru sedang santai sambil memandangi kumpulan bunga anggrek… yang tertata artistik… terawat… dan sedang mekar-mekarnya dengan indah…

Pada suatu hari ketika hendak berkelana… di kumpulkanlah seluruh santri-santrinya… kemudian dia berpesan kepada santri-santrinya… "Anak-anakku… guru akan pergi mengunjungi kakek guru… dan saudara-saudara seperguruan lainnya… kalian tetaplah rajin belajar dan berlatih… dan jangan lupa untuk hati-hati merawat tanaman bunga anggrek kesayangan guru ini ya…"

para santri-santri menerima pesan itu dengan patuh…  “berapa lama guru akan meninggalkan kami…?” tanya salah seorang santrinya… “mungkin paling cepat 2 bulan guru baru akan tiba kembali…” jawab sang guru…

Esok harinya para santri secara bergilir dengan teliti memelihara pohon-pohon bunga anggrek tersebut…

Namun…
pada suatu hari… ketika salah seorang santri sedang merapikan… dan menyiram bunga-bunga anggrek kesayangan sang Guru… tanpa sengaja dia menyenggol rak-rak pohon tersebut… “Prang…!!!” bunyi keras mengiringi berjatuhannya pot -pot bunga anggrek… dan tampak beberapa pot pecah berantakan… dan tanaman anggrek pun berserakan di sekitarnya… para santri dengan rasa panik dan ketakutan berusaha membenahi sebisanya… tetapi apa daya… hanya sedikit yang terselamatkan… dan dengan sangat hati-hati… para santri mencoba untuk menata kembali bunga Anggrek yang masih bisa diselamatkan…

Dengan rasa was-was… para santri dia pun menunggu gurunya pulang… untuk meminta maaf dan siap menerima hukuman apapun yang akan diberikan oleh sang Guru…

Setelah sang Guru kembali dari perjalanan… maka dikumpulkannya seluruh santri-santrinya… untuk menanyakan khabar dan keadaan para santri-santrinya… setelah selesai acara “temu kangen” antara sang Guru dan santri-santrinya… salah seorang santri berdiri untuk memohon waktu sejenak kepada sang Guru…

“ada apa gerangan santri ku…?” tanya sang Guru…
“Guru… saya ingin meminta ma’af…” kata santri tersebut…
“Lho… ada salah apa gerangan…?” tanya sang Guru kembali…
“Guru… saya mohon ma’af… saya mengaku salah… saya telah mengecewakan Guru… Saya telah menjatuhkan beberapa pot Anggrek kesayangan Guru… dan saya siap menerima hukuman dari Guru… sekali lagi saya mohon ma’af Guru…” jelas santri yang telah memecahkan pot-pot…

dan mendengar kabar itu… sambil tersenyum dan dengan tenang sang Guru yang bijaksana tersebut berkata… :

"Santri-santriku sekalian… Memang bunga anggrek adalah bunga kesayangan Guru… makanya Guru merawatnya dengan baik sehingga berbunga dengan indah… Perlu kalian ketahui… Guru menanam bunga anggrek alasan utamanya adalah… untuk menikmati indahnya warna-warni bunga-bunga anggrek… dan yang lebih utama lagi adalah… untuk merenungkan sekaligus bersyukur atas keindahan ciptaan Allah SWT… selain itu untuk memperindah lingkungan di sekitar sini…  dan INGATLAH BAIK-BAIK… Guru menanam bunga Anggrek tersebut… BUKANLAH DEMI UNTUK KEKECEWAAN dan KEMARAHAN…”

Sambil merubah posisi berdirinya… sang Guru yang bijaksana tersebut melanjutkan nasehatnya… “walaupun Guru menyukai bunga anggrek… tapi Guru tidak terikat akan bunga-bunga itu… untuk itulah Guru tidak perlu marah ataupun kecewa karena anggrek… tetapi pesan Guru… lain kali dalam mengerjakan sesuatu apapun kalian harus ekstra lebih hati-hati… bunga anggrek bisa ditanam lagi… tapi ketidakhati-hatian adalah sikap yang harus selalu diwaspadai… karena bisa berakibat negatif dan berdampak buruk bagi siapa pun…"

Sahabat Fillah… coba qt renungkan perkataan sang Guru yang bijaksana tersebut… “…sungguh benar… ‘bahwa… bukan demi untuk kemarahan dan kekecewaan Guru menanam tanaman anggrek…"

qt pun bisa belajar dari sini…

Sahabat Fillah… pesan Bijak nan Bajik dari kisah tersebut diatas adalah… seandainya amarah dan kekecewaan sedang menguasai kita… cobalah berhenti sejenak dan pikirkanlah…

"Bukan demi marah dan kecewa qt berkenalan… berteman… bersahabat…"… "Bukan demi marah dan kecewa qt menjadi suami istri…"… "Bukan demi marah dan kecewa qt melahirkan dan mendidik anak…"… dan… “Bukan demi marah dan kecewa qt memutuskan sesuatu untuk segala sesuatunya…”… dengan demikian… Insya Allah sikap toleransilah yang akan muncul… Kemarahan dan kekecewaan akan mencair…

dan kedamaian pun akan menyertai hati serta kehidupan kita… Ketika kita hendak bertengkar dengan kenalan… teman… sahabat… keluaraga… orang rumah… tetangga… hendaklah perlu diingat… perjumpaan yang telah terjadi… bukan demi untuk rasa marah dan kecewa… tapi sudah sepatutnya lah qt untuk mensyukuri… karena dibalik setiap peristiwa dalam hidup qt… ada hikmah yang tersembunyi… ada ilmu Allah yang perlu qt renungkan… Mari kita semua belajar untuk berlapang dada… Insya Allah dalam kehidupan qt akan penuh ketenangan serta kedamaian… mudah-mudahan bermanfaat…

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

salam santun fillah…

“RQ / AA” Bekasi…

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About