Berubah Menjadi Kebiasaan
0
komentar
Alkisah Seorang penuntut ilmu dari sebuah negeri dengan terus-terang mengaku kalau ia seorang Muslim. Namun, minum minuman keras dan makan daging babi adalah kebiasaan sehari-harinya. Ia tak faham tentang ajaran Islam karena yang diingatnya, sewaktu masih kecil ia pernah dibawa oleh neneknya ke sebuah masjid. Namun kemudian politik di sana melarang masyarakat beribadah, hingga masjid-masjid tutup.
Mayoritas masyarakatnya pun menjadi ketakutan dan enggan mempraktekkan ajaran agamanya keengganan ini lambat laun berubah menjadi kebiasaan. Akibatnya, semakin sedikitnya orang yang menjalankan agama, hingga terjadi penggerusan nilai-nilai agama pada generasi-generasi selanjutnya.
Kenyataan ini membuktikan besarnya pengaruh politik terhadap keberlangsungan masyarakat dalam melaksanakan ajaran agamanya. dengan demikian, sangat penting bagi orang-orang beriman untuk peduli dan bahu-membahu membantu pemerintah dalam menjalankan politik yang membela ajaran-ajaran agama.
Apalagi politik kini dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh global, yang kadangkala diingini atau tidak siapapun ikut terperosok dalam upaya menjadikan lawan sebagai teman sejati dan sebaliknya teman dijadikan lawan.
Tanpa disadari, tergerusnya nilai-nilai agama bisa terjadi pada diri dan generasi kita, Apalagi kini telah bertambah-tambah masalah, misalnya, beredarnya berbagai macam narkotika yang bersifat merusak manusia pada bagian yang sangat penting, yaitu pikiran.
Ini juga tak tertutup kemungkinan sebagai bagian dari politik pembodohan yang dipadukan dengan kemiskinan, agar banyak orang terjerat ke dalamnya, Menghadapi hal ini, diam tak berbuat apa-apa bukan bermakna emas, tetapi berarti memberi dukungan terhadap keberlangsungan keburukan.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah: 2)
0 komentar:
Post a Comment