Kemauan Untuk Berubah Sampai Kapan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Ketidak-adilan, keangkuhan, suka menghasut, gemar mencelakakan orang lain, dan kesewenang-wenangan, telah berlangsung sekian lama di dalam diri dan sekitar tempat kita berada. Dan bahkan hingga sekarang masih tak kurang dahsyatnya. Padahal sudah berulangkali kita membaca dan mendengar firman-firman Allah, juga hadits-hadits dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, serta nasehat-nasehat dari ulama, yang melarang semua sikap dan perbuatan tersebut. Namun, tidak sedikit dari kita yang masih bertahan, tidak juga mau berubah.

Berbeda dengan Umar bin Khattab yang sebelum menjadi muslim hanya sekali mendengar lantunan ayat Alquran, langsung berubah hatinya yang pada awalnya begitu keras menentang Islam dan Nabi Muhammad, seketika menjadi lembut dan menerima ajaran Islam dengan hati yang tulus. Bahkan, sejak saat itu beliau menjadi pejuang di garis depan yang senantiasa mau mengorbankan waktu hidupnya untuk memperjuangkan setiap ajaran Islam hingga akhir hayatnya.
Lalu bagi kita yang sejak lahir telah menjadi muslim, sampai kapan harus menunggu? 

Sebagaimana lazimnya, perubahan (ke arah yang lebih baik) adalah proses yang memerlukan ketekadan, harus dialami sendiri, dan juga mempunyai gradasi atau tingkatannya. Tingkatan-tingkatan itu yang harus diupayakan dilalui dan terus-menerus. Bukan naik turun sesuka hati, seperti perilaku orang-orang ingkar yang digambarkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits sebagai orang yang pada malamnya beriman, pada siangnya berubah menjadi sebaliknya. 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum kecuali mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. ar-Ra’du: 11).

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About