Rezeki Yang Tidak Disangka Sangka
0
komentar
Rezeki yang Tidak Disangka-sangka, Dari pengalaman hidup aku yakin sangat dengan konsep Hidup Untuk Memberi kerana akan jelas lihat kegembiraan pada wajah penerima sudah membuat hati gembira terutama pada mereka yang berusaha siang dan malam untuk mendapat apa yang diimpikan.
Jangan harapkan balasan karena rezeki Allah Maha luas balasannya dan bisa berupa apapun karena tidak hanya tergambar dan dinyatakan lewat uang , hal itu bisa saja berupa kegembiraan, ketenangan, kebahagian, harta benda, kesihatan, anak yang soleh, dan macam-macam balasan yang kita akan dapat, Allah saja yang menentukan, karena sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya apa yang mereka butuhkan dan bukan apa yang mereka inginkan.
"Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" Al 'Ankabuut : 60
Seandainya ada seekor semut kecil berwarna hitam, berada di atas batu hitam yang sangat besar, dan batu besar itu berada di dalam goa yang memiliki kedalaman teramat dalam, sungguh rezeki dia dijamin oleh Allah SWT dan takkan sedikit pun terdholimi dan terlepas dari rahmat Allah SWT. Begitupun sekawanan burung, yang mengepakkan sayapnya di pagi hari. Menjelajah luasnya hamparan awan biru dan melintasi luasnya samudera pasti rezeki berupa makanan bagi dia telah dijaminNya.
Mengapa burung itu merasa yakin akan mendapat makanan di pagi hari itu ?
Siapa pula yang menuntun dan memberikan ilham dalam mengembara mencari makanan kala itu?
Itu semua karena jaminan rezeki yang berada di tangan Allah SWT. Bahkan makanan yang dia dapat bukan saja mengenyangkan perutnya, tetapi di tambah oleh Allah hingga akhirnya sekembali ke sarangnya, burung itu pun bisa memberikan makanan kepada anak anaknya yang di tinggal di sarangnya.
Kalau lah saja semut kecil hitam itu tidak terlepas rezeki nya dari Allah SWT, burung burung itu yang tidak dibekali akal pun mendapatkan rezeki dari-Nya, apakah kiranya kita yang merupakan makhluk ciptaanNya paling sempurna, yang lebih besar ukuran tubuhnya dari semut dan burung akan dibiarkan begitu saja tidak mendapatkan rezeki dariNya...?
Masalahnya bukan terletak pada dapat atau tidak dapat rezeki , karena memang rezeki itu hak prerogatif dari Allah Subhanahu Wata'ala. Tetapi kurangnya usaha, kerja keras dari kita sendiri. dan itu pun ternyata tidak cukup sampai disitu saja, kita disuruh tawakkal atas rezeki. Kalau memang belum rezekinya, biarpun kita pontang panting mencari, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala tetap saja karena belum rezekinya takkan dapat kita memperolehnya. Demikian pun kalau sudah menjadi rezekinya, biarpun baru terbangun dari tidurnya pasti juga akan mendapatkannya begitu saja karena skenario dari Allah Subhanahu Wata'ala. Tapi janganlah lantas menyurutkan dan menyebabkan kita tidak mau berikhtiar, ogah berusaha mencari rezeki. Justru tugas dan kewajiban kita itulah berikhtiar, masalah hasil akhir kita serahkan sepenuhnya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Kalau sudah begitu, mengapa kita begitu enggan menyisihkan sebagian rezeki yang kita punya di saat kita kelebihan rezeki. Dengan beralasan akan mengurangi rezeki kita sungguh itu alasan yang dicari cari. Begitupun ketika kita kekurangan dalam rezeki hari ini, kenapa pula kita mesti cuma menggerutu dan cuma sumpah serapah serta cuma meratapi nasib saja. Tidakkah kau malu pada burung dengan segala keterbatasannya dibanding kita yang lebih sempurna dari nya. Toh setiap di pagi hari dia akan keluar dari sarangnya, dia tidak menghiraukan akan mendapatkan makanan atau tidak, yang penting bagi dia tetap terbang terbang dan terbang mencari rahmat rezeki-Nya.
Jadi jangan takut miskin mengeluarkan infak dari rezeki kita, jangan lah pula cuma menggerutu dan meratapi nasib saja, karena ada rezeki yang ala kadarnya, bersyukur dan nikmati serta tetap berusaha.
Ya Allah cukupkanlah rezeki bagi hamba-Mu ini, ringankanlah selalu untuk menginfakkan sebagian rezekinya, Amin Ya Robb
baca Juga : Kisah Nyata Rizeki yang tidak disangka - sangka
Wallahu A'lam
0 komentar:
Post a Comment