Menjadi Dewasa Karena Masalah
0
komentar
“Seorang mukmin tidak akan tersengat dua kali dalam satu lubang” (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim).
Hidup ini bukan dalam ruang hampa. Banyak tumbuh-tumbuhan, hewan, peristiwa, penyakit, masalah hidup, bencana, dan lain-lain yang ikut mewarnai kehidupan kita. Semua itu bisa menjadi tantangan sekaligus sumber inspirasi untuk kemajuan.
Dokter menjadi maju ilmunya di bidang medis karena tertantang berbagai macam penyakit yang harus ditanggulanginya. Manusia menjadi dewasa karena berhadapan dengan berbagai masalah yang harus diselesaikannya. Para relawan menjadi mahir bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan cepat karena sering berhadapan dengan bencana alam yang harus ditanggapinya.
Namun, tentunya semua itu bukan tanpa proses.
Sejumlah ayat dalam Alquran juga menggugah manusia untuk menggunakan akal untuk sebagai prosesnya. Misalnya, “Apakah kamu tidak memikirkannya?” (QS. Yaa sin: 62; Ash Shaaffat: 138, 155; Yunus: 16), “Apakah kamu tidak memperhatikannya?” (QS. Adz Dzariyat: 21), “Apakah kamu tidak memahaminya?” (QS. Al Mu’minun: 80). Dan sangat banyak pertanyaan lain yang sejenis, yang intinya mengajak manusia untuk memperhatikan, memikirkan, memahami, hingga melakukan tindakan nyata.
Semua tindakan nyata itu akan menghasilkan berbagai pengalaman berharga yang amat penting bagi manusia dalam hidup ini. Pengalaman itu sepantasnya membuat manusia (lebih) bijak dalam memilih apa yang terbaik baginya dan bagi umat dalam skala yang lebih luas.
Tidak sepantasnya bagi seorang mukmin mengalami kekecewaan berkali-kali dalam hal yang sama. Kesalahan yang pernah dilakukan jangan sampai terulang, karena itu seringkali akan menimbulkan dampak-dampak yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, pengalaman tidak akan berharga jika tidak mampu dihargakan.
0 komentar:
Post a Comment