Orang Orangan Sawah (Scarecrow)

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Orang-orangan sawah adalah sebuah replika manusia yang ditempatkan dan ditugaskan di atas tanah yang sedang dibudidayakan (sawah, kebun, ladang, dll) yang maksud dari dibuatnya adalah untuk menakut-nakuti burung atau binatang lainnya agar tidak mematuk atau merusak biji, tunas, serta buah-buahan yang tengah tumbuh di areal itu. 

Selain berwujud manusia yang lebih banyak menyerupai sosok petani, jenis lain dari orang-orangan sawah adalah patung hewan pemangsa / predator hama sawah seperti burung hantu atau yang lainnya. Orang-orangan sawah merupakan produk universal para petani di seluruh dunia karena hampir seluruh peradaban di dunia yang bercocok tanam menggunakan orang-orangan sawah meskipun dengan spesifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi wilayah dimasing-masing tempat.

Fungsi Orang-orangan Sawah

Secara umum orang - orangan sawah memiliki fungsi utama sebagai medium bagi petani untuk menjaga tanaman budidayanya dari serangan hama pertanian khususnya burung-burung seperti pipit, gagak, dan sebagainya. dapat dikatakan juga bahwa orang-orangan sawah merupakan media komunikasi nonverbal antara petani dengan hama pertanian untuk membahasakan atau mengatakan pada hama-hama tersebut agar mereka menjauhi tanaman miliknya.

Dengan adanya orang-orangan sawah ini, petani tidak harus berjaga-jaga 24 jam di areal pertanian miliknya meskipun efektifitas orang-orangan sawah hanya untuk mengusir hama yang terbang dan kurang baik untuk menjaga sawah dari serangan tikus atau babi hutan.

Perspektif Sosiologis Orang orangan sawah

Teori sosiologi yang relevan untuk mengkaji orang-orangan sawah adalah “interaksionisme simbolik” Teori ini menyatakan bahwa manusia kerapkali menggunakan simbol-simbol tertentu di dalam interaksi sosialnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang-orangan sawah merupakan suatu simbol yang digunakan petani untuk berinteraksi dengan burung serta hama pertanian yang lainnya. Simbol orang-orangan sawah mengandung makna atau pesan yang ingin disampaikan petani yaitu agar mereka (hama pertanian) menjauhi tanaman budidayanya miliknya.

Perspektif Studi Komunikasi orang orangan sawah

Di dalam studi ilmu komunikasi, orang-orangan sawah dapat dikaji dengan konsep “komunikasi nonverbal” . Konsep ini merujuk pada proses komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan channel (saluran) lisan dan tulisan. Meminjam kategorisasi bentuk-bentuk komunikasi nonverbal, maka orang-orangan sawah dapat dikategorikan sebagai ”bahasa objek”; objek-objek yang digunakan untuk membahasakan sesuatu atau menyampaikan pesan secara simbolis dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang-orangan sawah merupakan “bahasa objek” yang dijadikan saluran / medium bagi petani untuk menyampaikan pesan kepada satwa-satwa pemangsa tanamannya dengan menunjukkan makna dan tujuan menakut nakuti sehingga satwa-satwa memaknainya sebagai pengusiran dengan model tiruan sosok petani pemilik tanaman.

Orang-orangan Sawah di seluruh Dunia

Orang-orangan sawah terdapat hampir di seluruh peradaban agraris di dunia. Akan tetapi bentuk dan spesifikasinya berbeda-beda sesuai dengan kultur kebudayaan masing-masing, nama-nama sebutan bagi orang-orangan sawah diseluruh dunia antara lain; memedi manuk (Jawa), beubeugig (Sunda), kakashi (Jepang), nuffara (Malta), epouvantail (Prancis), spaventapasseri (Italia), espantalho (Portugal), espantapájaros (Spanyol), scarecrow (Inggris), dll.

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About