Waktu Shalat

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Shalat merupakan ibadah ummat Islam yang paling utama kepada Allah Subhanahu Wata'ala, Shalat adalah salah satu rukun Islam, Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab di hari akhir. Jika shalat seorang hamba itu baik, baik pula amal lainnya, dan demikian pula sebaliknya. Ada sejumlah ayat Al Quran yang berhubungan dengan waktu shalat salah satunya adalah Firman Allah Subhanahu Wata'ala Dalam Surah An Nisaa ayat 103 Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."dan surah Al Israa ayat 78 "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

Pada asalnya, cara menentukan waktu shalat adalah dengan melakukan observasi / pengamatan posisi matahari. Namun dengan kemajuan kemajuan ilmu pengetahuan, tanpa melihat posisi matahari, manusia dapat mengetahui kapan datangnya waktu shalat lima waktu adalah sebagai berikut.

1. Zhuhur : Waktu zhuhur dimulai saat pertengahan hari, yaitu ketika matahari melewati garis meridian lingkaran besar langit yang menghubungkan utara dan selatan. Saat melewati garis meridian, ada tiga kemungkinan azimuth matahari dihitung dari arah utara. Pertama, azimuth matahari = 0 derajat, yaitu ketika matahari melewati garis meridian, posisinya di belahan langit utara. Kedua, azimuth = 180 derajat, ketika posisinya di belahan langit selatan. Ketiga, azimuthnya tidak dapat ditentukan, ketika posisinya benar-benar tepat di zenith atas kepala atau ketinggiannya tepat 90 derajat.. Untuk kemungkinan pertama dan kedua, sebuah benda memiliki panjang bayangan jika terkena sinar matahari. Adapun untuk kemungkinan ketiga, panjang bayangan sama dengan nol. Panjang bayangan saat datangnya waktu Zhuhur ini akan berpengaruh pula pada penentuan datangnya waktu shalat Ashar, karena waktu zhuhur berakhir saat datangnya waktu shalat ashar.

2. Ashar : ada dua pendapat mengenai kapan datangnya waktu shalat ashar. Ini berkaitan dengan bayangan benda yang ditegakkan di atas tanah. Menurut mazhab Syafii, waktu shalat ashar adalah ketika panjang bayangan sama dengan tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur. Sedangkan menurut mazhab Hanafi, waktu shalat Ashar adalah ketika panjang bayangan sama dengan dua kali tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur. Waktu Ashar berakhir pada saat datangnya waktu shalat maghrib.

3. Maghrib : Waktu shalat maghrib dimulai saat matahari terbenam (sunset). Ketika matahari terbenam dimana posisinya di bawah ufuk, langit tidak langsung gelap. Hal ini disebabkan adanya atmosfer bumi yang membiaskan cahaya matahari. Karena itu, matahari harus tenggelam hingga belasan derajat di bawah ufuk supaya tidak ada lagi cahaya matahari yang dapat dibiaskan sehingga langit menjadi gelap. Waktu shalat maghrib berakhir saat datangnya waktu shalat Isya'.

4. Isya' : Waktu shalat Isya' dimulai saat langit gelap, atau berakhirnya mega merah (astronomical twilight) di langit barat. Waktu Isya' berakhir saat datangnya waktu shubuh.

5. Shubuh : Waktu shubuh dimulai ketika munculnya fajar (shidiq) atau cahaya secara merata di langit timur. Meskipun saat itu matahari masih belasan derajat di bawah ufuk, namun akibat pembiasan atmosfer cahaya matahari dapat dibiaskan sehingga langit tidak lagi gelap.

Diharapkan adanya landasan pemahaman yang kokoh jika suatu saat ditemui terjadinya perbedaan waktu jadwal shalat karena perbedaan waktu disuatu tempat dan atau perbedaan mazhab, janganlah lantas hal tersebut kemudian menjadikan perpecahan diantara umat, khususnya umat islam. 

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About