Dongeng Sebelum Tidur

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Saat kecil, di antara kita mungkin sering atau pernah dibacakan dongeng sebelum tidur oleh orang tua. Bahkan, mungkin dongeng itu masih tersimpan dalam telinga kita sampai sekarang. Namun, anak-anak sekarang sudah jarang atau bahkan tidak ada yang menikmati dongeng. Kemajuan teknologi membuat anak-anak terlena dengan permainan produk kemajuan teknologi. Mungkin dongeng sudah dianggap kuno, sehingga eksistensi dongeng dalam kancah dunia anak-anak sudah mulai terkikis.

Tradisi dongeng yang sudah hampir terkikis tampaknya perlu untuk dipopulerkan kembali dengan berbagai inovasi dengan menyodorkan sosok tokoh-tokoh yang lugu dan lucu serta banyak mengandung hikmah. Dari keluguan ketiga santri kiai Sholeh itu, justru yang membuat buku ini menarik untuk dibaca. sebut saja contoh kisah mbah soleh dengan ketiga santrinya.

Mbah Sholeh merupakan orang biasa. Dia bukan ustadz apalagi kiai yang mempunyai beribu-ribu jamaah atau yang memiliki pesantren dengan ratusan santri. Tapi mbah Sholeh hanya memiliki santri tiga orang yang selalu hadir untuk shalat berjamaah dengannya dan untuk mendengarkan dongeng yang diutarakan mbah Sholeh. Jadi yang memanggil kiai kepada laki-laki tua yang hidup sendirian itu hanya tiga orang itu.

Untuk menyampaikan pesan-pesan dongengnya, mbah Sholeh memiliki mushala di dekat rumahnya sebagai tempat berdakwahnya. Terkadang warga kampung ikut berjamaah di sana ketika mushalla yang lain penuh, tapi di waktu lain para warga berjamaah di masjid yang lain ketika sedang kosong. Di mushala kecil itulah para santri mengaji kepada mbah Sholeh. Pengajian yang diajarkanpun bukan ngaji sharaf, nahwu, bahasa Arab-Inggris, fiqh, ataupun kitab kuning seperti halnya pesantren. Tiga santri itu hanya mendengarkan dongeng yang disampaikan mbah Sholeh.

Para santri khusyu’ mendengarkan dongeng setiap selepas shalat magrib. Ketika mbah Shaleh merasa perlu menyampaikan dongeng kepada para santrinya maka pengajian dongeng dilaksanakan setelah shalat selain waktu biasanya. Di tengah asyiknya melantunkan dongeng, para santri terkadang bertengkar saling beradu omong atau bahkan saling meledek..... dan seterusnya...

Satu hal yang mungkin agak mengganjal adalah ketika membaca cerita yang terpotong-potong. Walaupun demikian maksud dan tujuan dari mengedepankan dongeng  adalah agar segala kelakuan baik yang ada pada cerita ditiru serta segala kelakuan buruk dihindari.

Di antara kita mungkin mengira dongeng merupakan cerita fiktif atau mitos belaka. Namun, dibalik itu terdapat segudang pelajaran atau hikmah yang ada di dalamnya. Begitu juga dengan dongeng-dongeng yang dituangkan dalam setiap kitab suci yang ada didunia ini. Penyuguhan dongeng yang tak lepas dari aktivitas keseharian dalam bermasyarakat maupun bernegara. pada hakekatnya dalam setiap cerita / dongeng pembaca diajak memahami hidup, dan menuai banyak hikmah yang harus direalisasikan dalam dongeng yang penuh inspiratif ini.

Dongeng memberikan percikan energi kehidupan yang diselingi dengan humor, sehingga dongeng ini tidak terkesan menggurui. Di aspek lain, dongeng mengajak untuk menghidupkan dan melestarikan dunia dongeng di belantara Nusantara. Dengan demikian, ayak kembali untuk dicanangkan oleh masyarakat luas, untuk semua usia untuk memperbanyak membaca dan atau mendengarkan dongeng.

Hm....... lagi pula sebenarnya yang itu bukanlah sekedar dongeng belaka ^_^

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About