Berikanlah Upah Kepada Pekerja
0
komentar
Allah telah berfirman : “Ada tiga jenis manusia di mana Aku adalah musuh mereka nanti di hari kiamat.
Pertama adalah orang yang telah membuat janji akan memberi atas nama-Ku, kemudian tidak memenuhinya.
Kedua, orang yang menjual manusia bebas, lalu memakan uangnya.
Ketiga, orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya” (HR. Imam Bukhari).
Pertama adalah orang yang telah membuat janji akan memberi atas nama-Ku, kemudian tidak memenuhinya.
Kedua, orang yang menjual manusia bebas, lalu memakan uangnya.
Ketiga, orang yang menyewakan seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuh, tetapi tidak membayar upahnya” (HR. Imam Bukhari).
Bagaimana perasaan diri kita sendiri bila setelah lelah bekerja seharian, berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, tetapi upahnya tak dibayar ?
Tentunya sungguh sangat menyakitkan.
Apalagi pekerjaan yang tak dibayar upahnya itu, satu-satunya sumber nafkah bagi penghidupan keluarga. Wajar sekali kalau orang-orang yang berkhianat tak mau membayar upah para pekerja sebagaimana mestinya, dimusuhi manusia, juga dimusuhi Allah.
Dalam suatu hadits, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyebutkan orang-orang yang tak mau membayar upah sebagai orang-orang zalim. Menundanya pun, di saat mampu membayarnya, termasuk kezaliman. Apalagi perbuatan menunda tersebut telah menunda kebutuhan banyak orang.
Dalam Alquran disebutkan, orang-orang yang suka berbuat zalim termasuk orang yang tidak akan mendapat hidayah Allah.
Dalam Alquran disebutkan, orang-orang yang suka berbuat zalim termasuk orang yang tidak akan mendapat hidayah Allah.
Rasulullah tidak ingin umatnya menjadi korban teraniaya atau menjadi penganiaya, terutama melalui jalur upah. Karena itu, beliau menyuruh untuk membayar upah pada waktunya.
Sebagaimana sabdanya, “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.” Apalagi doa-doa orang-orang yang teraniaya, termasuk yang tidak dibayar upahnya, demikian mudah dikabulkan Allah.
0 komentar:
Post a Comment