Kehidupan Manusia Di Masa Tua

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
"Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa" An Nahl : 70

Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkan? Yaasiin : 68


Setelah hidup selama empat atau lima puluh tahun dekade, tubuh seseorang mulai mengalami perubahan tertentu. Kulitnya keriput, rambutnya beruban dan akan rontok, tubuhnya kehilangan energi, metabolisme tubuhnya melambat, indera pendengaran dan penglihatannya melemah dan mulai pikun. Alasan dari semua perubahan itu yang diakhiri kematian dinamakan “menjadi tua”. Apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia menjadi tua?

Jika tubuh manusia tidak terdiri dari tulang dan daging, menurunnya kondisi tubuh manusia tidak akan terlalu cepat. Karena daging dan lemak berasal dari materi yang rusak dalam beberapa jam jika disimpan di suhu ruangan. Berikutnya, kita akan mengamati urutan usia tua yang merupakan sebuah proses yang tidak dapat seorangpun hindari. Saat seseorang bertambah usia, kulit kehilangan keelastisannya karena struktur protein yang merupakan bahan baku ”rangka tubuh” di lapisan bawah kulit menjadi sensitif dan lemah. 


Kekuatan tulang juga penting bagi tubuh manusia. Upaya untuk mendapatkan postur yang tegak jarang sekali berhasil dilakukan orang-orang tua, sementara akan lebih mudah untuk orang muda. Berjalan dengan postur membungkuk, seseorang akan kehilangan kesombongan, memberikan pesan bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan bahkan untuk mengontrol tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan pertanda hilangnya kepercayaan diri dan keanggunan.

Gejala penuaan tidak hanya sebatas itu, orang tua lebih mudah kehilangan fungsi indera karena sel syaraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang tua mengalami disorientasi ruang karena melemahnya indera penglihatan sebagai respon dari intensitas cahaya.

Akhir yang tidak dapat dihindari dengan cara apapun

Sementara para ilmuwan mengembangkan berbagai teori tentang penuaan, penuaan itu sendiri tidak dapat dihindari dari setiap manusia dan tidak ada seorang pun yang mampu melawan penuaan dengan cara apapun. Walaupun penelitian anti-penuaan memberikan kontribusi penuaan yang cukup lambat dan dapat memberikan beberapa jalan keluar untuk masalah yang berhubungan dengan penuaan, tidak ada jalan keluar pasti untuk penuaan. 

Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan waktu antara kelahiran dan kematian sebagai berikut :

Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Surat Al-Mu’min : 67)

Dengan berjalannya waktu, seseorang harus menghadapi kelemahan yang dihubungkan dengan usia tua. Menjadi tua adalah pertanda penting bagi kelemahan manusia. Di dalam Alqur’an Allah Subhanahu Wata'ala menjelaskan situasi orang tua yang pikun dengan “tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya” An Nahl : 70

Semuanya adalah takdir Allah Subhanahu Wata'ala

Seperti halnya kelahiran, ada dari sesuatu yang tadinya tidak ada, kematian juga merupakan takdir. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang ditakdirkan kepadanya; sama halnya dengan kelahiran dan kematiannya, yang dilakukan seumur hidupnya juga lebih banyak berada di bawah kontrol / kendali / kekuasaan Allah Subhanahu Wata'ala, barang siapa yang mencari kesesatan dan berbuat kejahatan maka akan mendapatkan kesesatan dan balasan atas kejahatannya, tidak hanya didunia, kelak dihari pengumpulan pun akan dimintakan pertanggung jawaban atas tindakannya, kecuali mereka yang telah bertaubat dan menetapi kebenaran (al ayat). Untuk alasan itu, manusia harus sangat cermat hidup berdasarkan moralitas Alqur’an yang dijelaskan sebagai berikut :

Katakanlah “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (Surat Al-An’am : 162)

Wallahu A'lam

0 komentar:

Post a Comment

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About