Kehidupan dan kematian
0
komentar
Kehidupan dan kematian sejatinya dua peristiwa alamiah yang harus dialami setiap makhluk. Ada saatnya manusia menikmati kehidupan sebagaimana ada waktunya untuk merasakan kematian. Pertanyaan kemudian mengapa harus ada kehidupan dan mengapa pula ada kematian....?
Maha Suci Allah yang telah menjadikan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa yang paling berkualitas amalannya. ( Al-Mulk : 2)
Dan usia manusia sepenuhnya urusan Allah, profesi kedokteran misalnya, bukan untuk memperpanjang usia, apalagi memperpendek. Tapi hanya mempersembahkan ikhtiar-ikhtiar medik terbaik bagi manusia. Selebihnya Allah yang mengaturnya.
Saudaraku, sadarkah kita bahwa potongan-potongan waktu yang mengalir bersama hembusan nafas sebenarnya semakin mendekatkan jarak kita dengan kuburan. Malaikat maut dengan hitungan detik siap datang memisahkan kita dengan istri dan buah hati tercinta. Sadar atau tidak, siap atau tidak, rela atau tidak, waktu akan menyeret kita kesana.
Sudah terlalu banyak yang beranjak pergi meninggalkan dunia, suara mereka tidak lagi terdengar. Diantara mereka ada yang menyisakan sejarah yang beraroma busuk, mewariskan dosa maupun amal jariyah, kembali dengan hampa bekal sambil dirundung penyesalan, matipun secara hina. atau kembali dengan amal sholih dan mendapatkan tempat terbaik sambil menikmati pemberian Rabb mereka.
Bagi mereka yang mewariskan sejarah beraroma semerbak, kepergiannya ditangisi oleh seuruh makhluk, duniapun bersedih. Malaikat maut telah menjemput mereka kembali keharibaan Nya dalam ketakwaan dan keshalehan. Mereka telah mengkhatamkan babak akhir kehidupan dengan kembali kepada Allah dengan hati yang puas dan tenang, serta penuh keridhaan Nya.
Mereka orang-orang saleh dimana mereka..... ?
Yang pasti masing-masing menuliskan sejarahnya sendiri-sendiri , dengan jalan mereka sendiri - sendiri dan amal baik mereka sendiri , dengan kitab yang telah diwariskan kepada mereka dan jalan yang ditunjukkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala untuk mereka.
Kita memang dilarang untuk berpecah belah dan berbangga - banggaan dengan apa yang ada pada diri kita , namun bukan berarti kita harus bersatu dalam satu wadah , karena itu sudah kehendak-Nya, dan kita memang dijadikan beberapa wadah untuk berlomba - lomba berbuat kebajikan bukan saling sikut dan saling adu kekuatan.
"Bersegeralah Memohon Ampunan jangan turuti langkah syeitan, tinggalkan orang yang telah tertipu oleh kehidupan dunia dan berserah dirilah kepada-Nya". (Al Ayat)
Wallahu A'lam
0 komentar:
Post a Comment