Hizbullah (Lebanon)
0
komentar
Hizbullah ( حزب الله ) "Partai Allah / Golongan Allah" adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Islam Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Libanon. mempunyai pengaruh besar dalam politik Libanon dengan memberikan pelayanan sosial, mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka daerah pertanian serta perlayanan lainnya untuk ribuan warga Shia'a Libanon dan dianggap sebagai cermin gerakan perlawanan di bagian besar dunia Arab dan Muslim dunia. Namun demikian, kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan dan struktur organisasi yang jelas.
Beberapa organisasi yang memakai nama Hizbullah
Hizbullah : sebuah partai politik dan milisi Syi'ah yang berperan penting dalam mengusir Israel dari Lebanon. Oleh Israel, AS, Britania Raya, Belanda, Australia dan Kanada dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Hizbullah dari Turki : adalah sebuah kelompok Sunni Kurdi di Turki.
Hizbullah di Irak, adalah sebuah partai politik yang merupakan bagian dari Aliansi Irak Bersatu. Di masa pemerintahan Saddam Hussein kelompok ini melakukan perlawanan dari basis-basisnya di daerah berawa-rawa di Irak selatan.
Gerakan Hizbullah di Irak : partai politik yang juga merupakan komponen dari Aliansi Irak Bersatu.
Hizbullah Revolusioner Kurdi : sebuah kelompok Islam Kurdi Irak yang didirikan pada 1983 dan dibubarkan pada 2002.
Hizbullah : sebuah partai politik dan gerakan spiritual di Iran
Hizballah Al-Hijaz : organisasi Syi'ah yang beroperasi di Arab Saudi, Lebanon, Kuwait dan Bahrain
HIzbullah: laskar rakyat pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, yang salah satu anggotanya adalah Ali Moertopo. Belakangan melebur ke dalam Tentara Islam Indonesia (TII)
Hizbullah : kelompok Islam garis keras di Surakarta
Tidak diketahui pasti apakah diantara mereka adalah berasal dari induk yang sama atau tidak, yang pasti mereka berjuang untuk aqidah yang mereka yakini. namun menurut beberapa sumber yang menyatakan bahwa mereka masih memiliki hubungan meskipun secara tidak terang - terangan.
Amerika Serikat dan Eropa Barat menyebut Hizbullah sebagai kekuatan radikal, ekstrim atau bahkan teroris berlabel Islam Syiah. Hizbullah dianggap duri dalam daging Libanon.
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan dan struktur organisasi yang jelas. Sejarah kelahiran Hizbullah memiliki kaitan erat dengan revolusi Islam di Iran, di bawah pimpinan Ruhullah Al Musawi Khomaini pada tahun 1979. Semenjak tahun 1982 Hizbullah mulai mendapatkan legalitas dalam memberikan perlawanan terhadap penjajah Israel di Lebanon. Pada tahun 1985 Hizbullah secara resmi mendukung Revolusi Islam di Lebanon. Strategi politik dan militer Hizbullah pun dinilai sukses, terbukti dengan hengkangnya Zionis dari tanah Lebanon, pada tahun 2000.
Asal Mula Hizbullah
Berdirinya organisasi Hizbullah tidak terlepas dari paham Syi’ah, yang berkiblat ke Madrasah Ad-diniyah Najaf dan partai dakwah Islam yang diketuai oleh Muhammad Baqir As-Sadr di Irak. Lembaga ini telah mencetak generasi-generasi militan Syi’ah di Lebanon. Satu diantaranya adalah Musa As-Sadr, pendiri Harakah AMAL (Batalyon Perlawanan Lebanon) yang saat ini dipimpin oleh Nabih Berre yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Lebanon.
Ketika kancah perpolitikan Lebanon mulai nampak keruh pada tahun 1978, As-shadr tiba-tiba menghilang dari kancah perpolitikan. Bersamaan dengan itu muncullah nama Muhammad Husain Fadlullah sebagai figur di dunia pendidikan dan politik, yang secara tidak langsung memengaruhi kondisi perpolitikan di Lebanon. Namanya kian mencuat seiring dengan berdirinya Hizbullah. Bahkan ia sempat dinobatkan sebagai pimpinan spiritual Hizbullah. Akan tetapi ia menolaknya. Namun tak seorangpun memungkiri kiprah Fadlullah dalam memajukan Hizbullah, baik dalam bidang politik maupun militer.
Para Petinggi Partai
Hizbullah tidak menerapkan sistem kepemimpinan yang jelas hingga tahun 1989. Kebijakan-kebijakan yang diambil biasanya dilakukan dengan cara mufakat. Pemilihan pimpinan tertinggi pertama baru digelar pada tahun 1989, dan terpilihlah Shubhi Thufaili, sebagai pimpinan Hizbullah untuk masa jabatan 1989-1991. Kemudian, terpilihlah Syekh Abbas Al Musawi, yang masa jabatannya tak lebih dari sembilan bulan. Setelah Abbas Al Musawi, diangkatlah Hasan Nashrullah sebagai ketua Hizbullah sejak tahun 1992 hingga sekarang.
Penopang Kekuatan
Aktivitas Hizbullah lebih dominan dilakukan di daerah yang mayoritas berpenduduk Syi’ah, seperti pinggiran kota selatan Beirut, daerah lembah Bekaa dan wilayah Selatan Lebanon. Dukungan juga datang dari penduduk sekitar tiga kawasan tersebut. Pada umumnya yayasan Hizbullah merupakan perpanjangan tangan dari yayasan “Um” di Iran. Kegiatannya berkonsentrasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, dan salah satunya adalah memdirikan Channel Televisi Al Manar.
Hubungan dengan Iran
Berdasarkan pernyatan sikap Hizbullah, pada tanggal 16 Februari 1985, ditegaskan bahwa, “Hizbullah akan mematuhi perintah pemimpin yang bijaksana dan menjunjung tinggi keadilan dalam bentuk Wilayatul Faqih dibawah pimpinan Ruhullah Ayatullah Al Khomaini, sang pencetus lahirnya Revousi Islam dan pelopor kebangkitan Islam”.
Para petinggi Hizbullah menyatakan bahwa hubungan kelompoknya dengan Iran berawal dari pemahaman yang sama, yaitu aliran Syi’ah. Mereka menjadikan para pemimpin Syi’ah di Iran sebagai rujukan dalam masalah agama dan politik. Namun setelah wafatnya Ayyatullah Khomeini, muncul banyak pendapat yang menolak sistem kepemimpinan ala Khomeini. Hal ini membuka kesempatan untuk berdiskusi lebih tajam dalam mengambil setiap kebijakan. Sekalipun demikian, Hizbullah tetap menjadikan Iran sebagai kiblat politik dan budaya. Maka wajar apabila Hizbullah lalu mendapatkan sokongan materi dari Iran, disamping bantuan lain yang didapat dari iuran anggota.
Keterlibatan Hizbullah dengan Palestina
Hizbullah bukanlah Lebanon. Posisinya mungkin hampir sama persis dengan para pendukung dan pengusung Syiah di semua negara. Walaupun selalu mengobar-ngobarkan semangat peperangan terhadap Israel di media, namun catatan sejarah menunjukkan bahwa Hizbullah tidak pernah bentrok secara langsung dengan Israel. Bahkan ketika tragedi Gaza meletus tahun 2009 yang menewaskan sekitar 1500 orang Palestina, Hizbullah menyatakan bahwa mereka tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hamas atau Gaza.
Walaupun disebut-sebut sebagai organisasi teroris, sampai sekarang, Hizbullah tetap aktif dan berkembang secara tentram dan damai di Lebanon. (berbagaisumber)
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan dan struktur organisasi yang jelas. Sejarah kelahiran Hizbullah memiliki kaitan erat dengan revolusi Islam di Iran, di bawah pimpinan Ruhullah Al Musawi Khomaini pada tahun 1979. Semenjak tahun 1982 Hizbullah mulai mendapatkan legalitas dalam memberikan perlawanan terhadap penjajah Israel di Lebanon. Pada tahun 1985 Hizbullah secara resmi mendukung Revolusi Islam di Lebanon. Strategi politik dan militer Hizbullah pun dinilai sukses, terbukti dengan hengkangnya Zionis dari tanah Lebanon, pada tahun 2000.
Asal Mula Hizbullah
Berdirinya organisasi Hizbullah tidak terlepas dari paham Syi’ah, yang berkiblat ke Madrasah Ad-diniyah Najaf dan partai dakwah Islam yang diketuai oleh Muhammad Baqir As-Sadr di Irak. Lembaga ini telah mencetak generasi-generasi militan Syi’ah di Lebanon. Satu diantaranya adalah Musa As-Sadr, pendiri Harakah AMAL (Batalyon Perlawanan Lebanon) yang saat ini dipimpin oleh Nabih Berre yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Lebanon.
Ketika kancah perpolitikan Lebanon mulai nampak keruh pada tahun 1978, As-shadr tiba-tiba menghilang dari kancah perpolitikan. Bersamaan dengan itu muncullah nama Muhammad Husain Fadlullah sebagai figur di dunia pendidikan dan politik, yang secara tidak langsung memengaruhi kondisi perpolitikan di Lebanon. Namanya kian mencuat seiring dengan berdirinya Hizbullah. Bahkan ia sempat dinobatkan sebagai pimpinan spiritual Hizbullah. Akan tetapi ia menolaknya. Namun tak seorangpun memungkiri kiprah Fadlullah dalam memajukan Hizbullah, baik dalam bidang politik maupun militer.
Para Petinggi Partai
Hizbullah tidak menerapkan sistem kepemimpinan yang jelas hingga tahun 1989. Kebijakan-kebijakan yang diambil biasanya dilakukan dengan cara mufakat. Pemilihan pimpinan tertinggi pertama baru digelar pada tahun 1989, dan terpilihlah Shubhi Thufaili, sebagai pimpinan Hizbullah untuk masa jabatan 1989-1991. Kemudian, terpilihlah Syekh Abbas Al Musawi, yang masa jabatannya tak lebih dari sembilan bulan. Setelah Abbas Al Musawi, diangkatlah Hasan Nashrullah sebagai ketua Hizbullah sejak tahun 1992 hingga sekarang.
Penopang Kekuatan
Aktivitas Hizbullah lebih dominan dilakukan di daerah yang mayoritas berpenduduk Syi’ah, seperti pinggiran kota selatan Beirut, daerah lembah Bekaa dan wilayah Selatan Lebanon. Dukungan juga datang dari penduduk sekitar tiga kawasan tersebut. Pada umumnya yayasan Hizbullah merupakan perpanjangan tangan dari yayasan “Um” di Iran. Kegiatannya berkonsentrasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, dan salah satunya adalah memdirikan Channel Televisi Al Manar.
Hubungan dengan Iran
Berdasarkan pernyatan sikap Hizbullah, pada tanggal 16 Februari 1985, ditegaskan bahwa, “Hizbullah akan mematuhi perintah pemimpin yang bijaksana dan menjunjung tinggi keadilan dalam bentuk Wilayatul Faqih dibawah pimpinan Ruhullah Ayatullah Al Khomaini, sang pencetus lahirnya Revousi Islam dan pelopor kebangkitan Islam”.
Para petinggi Hizbullah menyatakan bahwa hubungan kelompoknya dengan Iran berawal dari pemahaman yang sama, yaitu aliran Syi’ah. Mereka menjadikan para pemimpin Syi’ah di Iran sebagai rujukan dalam masalah agama dan politik. Namun setelah wafatnya Ayyatullah Khomeini, muncul banyak pendapat yang menolak sistem kepemimpinan ala Khomeini. Hal ini membuka kesempatan untuk berdiskusi lebih tajam dalam mengambil setiap kebijakan. Sekalipun demikian, Hizbullah tetap menjadikan Iran sebagai kiblat politik dan budaya. Maka wajar apabila Hizbullah lalu mendapatkan sokongan materi dari Iran, disamping bantuan lain yang didapat dari iuran anggota.
Keterlibatan Hizbullah dengan Palestina
Hizbullah bukanlah Lebanon. Posisinya mungkin hampir sama persis dengan para pendukung dan pengusung Syiah di semua negara. Walaupun selalu mengobar-ngobarkan semangat peperangan terhadap Israel di media, namun catatan sejarah menunjukkan bahwa Hizbullah tidak pernah bentrok secara langsung dengan Israel. Bahkan ketika tragedi Gaza meletus tahun 2009 yang menewaskan sekitar 1500 orang Palestina, Hizbullah menyatakan bahwa mereka tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hamas atau Gaza.
Walaupun disebut-sebut sebagai organisasi teroris, sampai sekarang, Hizbullah tetap aktif dan berkembang secara tentram dan damai di Lebanon. (berbagaisumber)
Wallahu A'lam
0 komentar:
Post a Comment