Showing posts with label Kisah. Show all posts
Showing posts with label Kisah. Show all posts

Memetik Dan Menikmati Buahnya

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
“Wahai anakku, kalau sewaktu kecil kamu rajin belajar, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, maka sewaktu dewasa kelak kamu akan memetik buahnya dan menikmatinya” (Luqman al-Hakim).

Betapa kecewa manusia bila pohon yang ditanam, apalagi sudah menghabiskan modal yang tak sedikit dan menunggu bertahun-tahun, tidak berbuah. Begitu perumpamaan dalam mencari ilmu. 

Umumnya manusia menghabiskan uang yang tak sedikit, umur yang banyak, dan kelelahan yang tiada terhingga, untuk menuntut ilmu. Namun ketika memperolehnya, ilmu tersebut kadangkala bagaikan pohon yang tak berbuah atau buah yang tak dapat dinikmati.

Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, buah dari ilmu menyebabkan seorang hamba dipuji Allah. Tentunya tak akan mendapat pujian dari Allah bila tidak mengamalkan ilmu dengan menunjukkan ketaatan dan ketakutan kepadaNya. Dalam Alquran disebutkan, yang merasa takut kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu (QS. Fathir: 28).

Namun, ketaatan dan ketakutan seseorang hamba kepada Allah bukan hanya akan terlihat dari bagaimana ia memelihara hubungan baik denganNya, tetapi juga bagaimana memelihara hubungan baik dengan sesama manusia. Santun dalam berbicara, bijak dalam membuat keputusan, dan adil dalam membuat penilaian, merupakan di antara wujudnya.

Namun demikian, manusia kadang lupa terhadap ilmu yang telah disapih bertahun-tahun. Ilmu kadang dijadikan kotak pemisah dirinya dengan orang banyak, sehingga tidak memberi manfaat bagi perbaikan umat. Yang lebih parah, ilmu dijadikan lambang keangkuhan. 

An-Nawawi rahimahullah mengingatkan bahwa sungguh tercela orang yang menuntut ilmu karena menginginkan dunia seperti harta, kepemimpinan, jabatan, kedudukan, popularitas, supaya orang lain cenderung kepadanya, untuk mengalahkan lawan debat dan tujuan semacamnya.

Wallahu A'lam

Seputar Kisah Isra Mikraj

Posted by "membaca Al Quran 1 komentar
Isra mikraj bukan hanya sebentuk cerita yang selesai begitu saja tanpa makna tersisa dengan kembalinya Nabi Muhamad Saw ke bumi. Kisah ini masih banyak menyimpan nilai-nilai yang perlu digali, direnungkan, diteladani kemudian diaktualisasikan dalam ranah nyata sebagai gerakan sadar sejarah dan kebangkitan peradaban umat Islam, khususnya terkait dengan nasib masjid al-Aqsha (tempat berakhirnya Isra) dan penderitaan saudara kita di Palestina yang hari demi semakin menderita akibat kekejaman penjajahan bangsa Israel.

Di sisi lain, seyogyanya Isra Mikraj tidak hanya dimaknai bahwa Nabi Kita pernah melakukan perjalanan yang sanggup mengguncang iman seseorang, lalu diperlihatkan tentang betapa agung dan luar biasanya kekuasaan Allah Swt. Lebih dari itu, kalau kita jeli membaca dan merenungkan rentetan momen-momen yang terjadi di tengah-tengah antara Isra dan Mikraj, maka kejadian ini sebetulnya mengandung hikmah dan isyarat Tuhan tentang posisi dan potensi sesungguhnya Nabi Muhamad dan umatnya: betapa Nabi Muhamad dipersiapkan Allah Swt sebagai pemimpin seluruh umat dan pewaris terakhir kenabian dan umatnya di jadikan sebagai umat terbaik.

Perjalanan Isra: dari masjid al-Haram (di Mekah) ke masjid al-Aqsha (di Palestina), kemudian saat di masjid al-Aqsa Nabi didaulat menjadi imam shalat jama\'ah yang makmumnya terdiri dari para Nabi terdahulu, semua ini menunjukan ada proses peralihan estafet kepemimpinan sekaligus pengakuan sadar bahwa Nabi Muhamad merupakan pemegang tongkat kepemimpinan dari generasi terdahulu dan generasi yang akan datang. Shalat jama\'ah ini juga menunjukan bahwa misi dakwah para nabi itu satu yaitu: sama-sama mengajak beriman kepada Allah Swt yang Maha Esa. Kejadian ini juga sebagai tanda bahwa Islam adalah agama samawi penutup. Karena Islam ditahbiskan sebagai agama terakhir, maka sebagai konsekuensi logisnya nilai-nilai Islam dijamin akan selalu relevan dan kompatibel dengan kemajuan zaman.

Awal Mula Isra

Perjalanan spiritual ini terjadi pada saat Nabi dan umat Islam sedang mengalami tekanan psikologis dan fisik yang luar biasa sakit. Selama tiga tahun (mulai 7 Muharam tahun ke-7 - semenjak diangkat jadi Nabi- sampai tahun ke-10) Nabi dan pengikutnya diembargo oleh kaum musyrik Mekah, baik secara ekonomi, maupun sosial-politik. Masa gembira karena berakhirnya embargo tak berlangsung lama, karena enam bulan kemudian, tepatnya bulan Rajab, pamannya, Abu Thalib, pembela setia dan selalu menjaga bahkan memperkuat daya tawar politik Nabi di hadapan kaum musyrikin, wafat. Lima puluh hari kemudian, tepatnya bulan Ramadhan, istri tercintanya Sayidah Khadijah yang selalu setia mensuport, melayani dan mendengar keluh kesah Nabi dengan penuh kasih sayang juga wafat. Lengkaplah sudah kesedihan Nabi. Dua pelindung utamanya telah tiada hampir dalam waktu yang bersamaan. Maka umat Islam menamakan tahun ini sebagai tahun penuh duka (amul huzni).

Tapi kekuatan iman dan keyakinannya akan pertolongan Allah Swt. tidak membuat musibah di atas menggoyahkan perjuangan dakwahnya. Beliau tetap survive! Masih pada tahun kesepuluh dari pengangkatannya sebagai Nabi, tepatnya bulan Syawal, Nabi bersama Zaid bin Haritsah membuat keputusan berani pergi ke Thaif untuk mencari lahan dakwah baru. Tapi tak ada satupun yang mau masuk Islam! Bahkan secara terencana, Nabi dilempari batu dan terluka parah, kedua kakinya berlumuran darah, begitu juga Zaid bin Haritsah, kepalanya berdarah akibat lemparan batu. Tapi yang lebih menyakitkan Nabi adalah sumpah serapah dan caci-maki yang kebablasan dari penduduk Thaif. Nabi akhirnya bersimpuh, mengadu pada Allah Swt, bahwa dirinya begitu lemah tak berdaya:

(Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhannya orang-orang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan DzatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu)

Untuk menghibur, meyakinkan kebenaran visi Nabi dakwah selama ini dan mengingatkan kembali bahwa beliau tidak sendiri dalam berjuang: ada Allah Swt dibelakang Nabi, di perjalankanlah beliau sampai menuju Sidratul Muntaha. Di dalam perjalanan itu Nabi disambut hangat oleh penduduk langit ditunjukan kebesarannya, bahwa kalau di bumi beliau dicaci-maki, maka sebaliknya penduduk langit gegap-gempita menyambutnya. Diperlihatkan pada Nabi betapa segenap jagad raya ini tak ada apa-apanya dihadapan Allah Rabul \'alamin.

Menurut saya, demi memperkuat keyakinan keimanan sampai pada tahap tertinggi, kejadian Isra Mikraj adalah keniscayaan bagi seseorang yang dipersiapkan akan dijadikan pemimpin seluruh alam. Dengan kejadian ini Nabi tidak hanya iman kepada Allah secara teori tapi juga disertai data empiris. Maka penghayatan dan pengakuan keimanan Nabi pada al-Khaliq adalah yang tertinggi diantara makhluk Allah Swt.

Sementara bagi muslimin hikmahnya adalah bahwa kejadian ini sebagai ujian atas keteguhan iman mereka: percayakan mereka dengan kejadian Isra dan Mikraj? Mungkinkah Mekah-Palestina (-+1500 k.m) plus ke Sidratul Muntaha ditempuh dalam sepenggal malam? Padahal masa itu Mekah-Palestina kalau ditempuh dengan menggunakan onta tidak kurang dari satu bulan lamanya. Menanggapi kejadian ini, menurut Ibnu Katsir, sikap orang Islam terbelah dua, ada yang kembali murtad, dan ada yang malah semakin tebal imannya.

Pro Kontra Seputar Isra Mikraj

Detail kejadian seputar Isra Mikraj, baik menyangkut tanggal, bulan dan apakah diperjalankannya Nabi dengan jasadnya atau hanya ruhnya saja dan kejadian lainnya memang masih menyisakan pro-kontra. Tapi dalam konteks keimanan, asal kita masih percaya bahwa pernah ada prosesi Isra, maka perdebatan ini tidak menggangu keimanan kita. Artinya yang paling penting adalah memetik substansi dan makna yang bisa kita terapkan dalam hidup kita. Beberapa isu yang akan diangkat di sini hanya sebagai pengayaan wacana dan pengetahuan saja.

Betulkah Isra terjadi pada bulan Rajab tanggal 27?

Menurut Ibn Ishaq, Isra terjadi tahun ke-10 (dari sejak diangkat jadi Nabi). Menurut az-Zuhri dan \'Urwah kejadianya setahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Menurut Ismail as-Sudi terjadinya enam bulan sebelum hijrah. Sedang menurut al-Hafidz Abd. Ghani bin Surur al-Muqadasi Isra Mikraj terjadi pada tanggal 27 bulan rajab. Dan pendapat terakhir ini yang diambil oleh umat Islam sekarang dan dirayakan.

Apakah Isra dan Mikraj Nabi dilakukan dengan ruh saja atau sekaligus dengan jasad?

Mayoritas ulama berpendapat bahwa Isra Mikraj dilakukan dengan tubuh dan ruh Nabi. Justru disinilah letak mukjizatnya. Selain itu kalimat bi\'abdihi yang terdapat dalam surat al-Isra semakin mengukuhkan bahwa kejadian itu dilakukan dengan ruh dan jasa Nabi. Karena dalam al-Qur\'an dan leksikal Arab kata abdun, selalu menunjuk pada ruh dan jasad secara bersamaan.

Kenapa harus ke Baitul Maqdis dulu, tidak langsung saja dari Haram ke Sidratul Muntaha?

Ini menujukan bahwa Baitul Maqdis sangat penting posisinya dalam agama Islam. Ia adalah kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi Shalat menghadap Baitul Maqdis. Ia adalah salah satu dari 3 masjid yang wajib dikunjungi ketika kita bernazar untuk menziarahinya. Pahala beribadah di sana sama dengan 500x lipat beribadah ditempat lain (selain masjid al-Haram dan masjid Madinah). Masjid al-Aqsha juga adalah tempat para nabi dikuburkan, sehingga Imam Syafi\'i, suatu ketika pernah berkata, "saya sangat suka beri\'tikaf di masjid ini, lebih dari masjid manapun," kemudian ketika ditanyakan alasannya, beliau menjawab, "disinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya beberapa Nabi."

Bagaimana hukum orang yang tidak mempercayai Isra Mikraj?

Ulama dalam hal ini membedakan antara hukum tidak mempercayai Isra dan hukum tidak mempercayai Mikraj. Bagi orang yang tidak mempercayai Isra, hukumnya kafir karena kejadian itu sudah di nash dalam al-Qur\'an dengan sangat gamblang dan tak menerima lagi kemungkinan takwil (qat\'iyu ats-tsubut wa ad-dilalah). Sementara orang yang tidak mempercayai Mikraj hukumnya fasik. Kenapa? Karena kejadian mikraj hanya berdasarkan pada al-Qur\'an (an-Najm:13-18) yang tidak tegas dilalahnya (qat\'iyu ats-tsubut wa zdhani ad-dilalah) dan berdasarkan hadis-hadis sahih tapi tidak sampai pada derajat mutawatir.

Hikmah Isra Mikraj Dalam Konteks Kekinian

Pertama, setiap kita memperingati Isra Mikraj hendaknya jangan hanya diposisikan sebagai telah terjadinya sebuah kisah luar biasa belaka, tetapi mesti diletakan dalam konteks perenungan untuk diambil hikmah dan semangatnya, kemudian dijadikan sebagai pemicu kebangkitan peradaban umat Islam.

Kedua, Peringatan Kejadian ini hendaknya memicu semangat persatuan, konsolidasi dan solidaritas umat Islam diseluruh dunia, khususnya untuk membantu rakyat Palestina terlepas dari penderitaan yang sekarang ini memasuki babak baru yang sangat menyedihkan dan memalukan, yaitu perang saudara antara Hamas dan Fatah. Tidak ada yang menguntungkan dari pertikaian ini kecuali membuat rakyat Palestina makin menderita. Pada saat yang sama dibelahan dunia Islam lain perang saudara di Irak, Afganistan, Sudan dan lainnya juga masih panas berkecamuk. Masih belum cukupkah bagi kita untuk segera bangun dan bangkit mengejar ketertinggalan hampir disemua bidang ini?

Ketiga, Hal penting lain dari Isra Mikraj adalah diwajibkannya menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Tidak seperti puasa, haji, zakat dan ibadah lainnya yang kesemuanya diwajibkan dibumi melalui wahyu via Malaikat Jibril, shalat diwajibkan langsung oleh Allah Swt saat Nabi masih dilangit. Ini menunjukan betapa posisi shalat punya nilai khusus dimata Allah Swt. Shalat adalah media mikraj muslim pada Allh Swt. Maka tak heran shalat yang baik, yang berkualitas, yang dibarengi kebersihan jiwa akan sanggup menciptakan kondisi sosial yang kondusif, karena bisa mencegah berbagai bentuk kemunkaran. Jadi Islam saja, shalat saja tidak cukup untuk mencegah kemunkaran, korupsi, nepotisme, kekerasan, tapi harus dibarengi perenungan, kebersihan jiwa, aktualisasi dan keikhlasan. Intinya, tekad setiap individu muslim untuk berusaha menciptakan shalat berkualitas sangatlah penting dalam sistem tarbiyah kejiwaan kita. Karena efek jangka panjangnya dapat mengontrol perilaku sosial umat Islam.

Dari tetangga sebelah 

Wallahu 'alam bi as-Ashawab

Karena Laporannya Dipotong

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Syahdan, Khalifah Harun al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa: tidak mau ruku’ dan sujud dalam salat. Lebih lagi, Harun al-Rasyid mendengar Abu Nawas berkata bahwa ia khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantu-nya, Abu Nawas telah layak dipancung karena melanggar- syariat Islam dan menyebar fitnah. Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi) dulu pada Abu Nawas.

Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan. ”Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak ruku’ dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah dengan keras.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, ”Benar, Saudaraku.”

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, ”Saudaraku, aku memang berkata ruku’ dan sujud tidak perlu dalam salat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara salat jenazah yang memang tidak perlu ruku’ dan sujud.”

”Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyuman, ”Kala itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 Surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, kamu sangat menyukai kekayaan dan anak-anakmu, berarti kamu suka ’fitnah’ (ujian) itu.” Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar.

Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun alRa-syid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan ”ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut de-ngan memutarbalikkan berita.

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, ”Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudara-ku.”

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, ”Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”

Abu Nawas tersenyum seraya berkata-, ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”

Khalifah berkata dengan ketus, ”Apa maksudmu? Ja-ngan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”

Menggapai Keikhlasan Hati Dari Rahasia Qalbu

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Sahabat Fillah yang Insya Allah selalu dalam bimbingan-NYA…

renungan jelang senja kali ini adalah tentang… “…apakah yang qt lakukan atau perbuat… berniat untuk ke-Ridhaian Allah SWT… ataukah… berniat untuk sebuah keMarah-an dan keKecewa-an…?...”

Allah SWT berfirman… “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. 64 – At Taghabuun : 11]

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. 57 – Al Hadiid : 22]

dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu… dia berkata… :

saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda… : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya… Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan… Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-NYA… maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-NYA… Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya… atau karena wanita yang ingin dinikahinya… maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan…” [HR. Bukhari dan Muslim]

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pun bersabda… : "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) benuk tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat hati kalian." [HR. Musim]

mudah-mudahan bermanfaat… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… salam santun fillah…

“Apakah setiap yang qt lakukan atau perbuat… berniat untuk ke-Ridha-an Allah SWT… atau… berniat untuk suatu ke-Marah-an dan ke-Kecewa-an…?”

Alkisah… di sebuah padepokan yang asri… tampak sang Guru sedang santai sambil memandangi kumpulan bunga anggrek… yang tertata artistik… terawat… dan sedang mekar-mekarnya dengan indah…

Pada suatu hari ketika hendak berkelana… di kumpulkanlah seluruh santri-santrinya… kemudian dia berpesan kepada santri-santrinya… "Anak-anakku… guru akan pergi mengunjungi kakek guru… dan saudara-saudara seperguruan lainnya… kalian tetaplah rajin belajar dan berlatih… dan jangan lupa untuk hati-hati merawat tanaman bunga anggrek kesayangan guru ini ya…"

para santri-santri menerima pesan itu dengan patuh…  “berapa lama guru akan meninggalkan kami…?” tanya salah seorang santrinya… “mungkin paling cepat 2 bulan guru baru akan tiba kembali…” jawab sang guru…

Esok harinya para santri secara bergilir dengan teliti memelihara pohon-pohon bunga anggrek tersebut…

Namun…
pada suatu hari… ketika salah seorang santri sedang merapikan… dan menyiram bunga-bunga anggrek kesayangan sang Guru… tanpa sengaja dia menyenggol rak-rak pohon tersebut… “Prang…!!!” bunyi keras mengiringi berjatuhannya pot -pot bunga anggrek… dan tampak beberapa pot pecah berantakan… dan tanaman anggrek pun berserakan di sekitarnya… para santri dengan rasa panik dan ketakutan berusaha membenahi sebisanya… tetapi apa daya… hanya sedikit yang terselamatkan… dan dengan sangat hati-hati… para santri mencoba untuk menata kembali bunga Anggrek yang masih bisa diselamatkan…

Dengan rasa was-was… para santri dia pun menunggu gurunya pulang… untuk meminta maaf dan siap menerima hukuman apapun yang akan diberikan oleh sang Guru…

Setelah sang Guru kembali dari perjalanan… maka dikumpulkannya seluruh santri-santrinya… untuk menanyakan khabar dan keadaan para santri-santrinya… setelah selesai acara “temu kangen” antara sang Guru dan santri-santrinya… salah seorang santri berdiri untuk memohon waktu sejenak kepada sang Guru…

“ada apa gerangan santri ku…?” tanya sang Guru…
“Guru… saya ingin meminta ma’af…” kata santri tersebut…
“Lho… ada salah apa gerangan…?” tanya sang Guru kembali…
“Guru… saya mohon ma’af… saya mengaku salah… saya telah mengecewakan Guru… Saya telah menjatuhkan beberapa pot Anggrek kesayangan Guru… dan saya siap menerima hukuman dari Guru… sekali lagi saya mohon ma’af Guru…” jelas santri yang telah memecahkan pot-pot…

dan mendengar kabar itu… sambil tersenyum dan dengan tenang sang Guru yang bijaksana tersebut berkata… :

"Santri-santriku sekalian… Memang bunga anggrek adalah bunga kesayangan Guru… makanya Guru merawatnya dengan baik sehingga berbunga dengan indah… Perlu kalian ketahui… Guru menanam bunga anggrek alasan utamanya adalah… untuk menikmati indahnya warna-warni bunga-bunga anggrek… dan yang lebih utama lagi adalah… untuk merenungkan sekaligus bersyukur atas keindahan ciptaan Allah SWT… selain itu untuk memperindah lingkungan di sekitar sini…  dan INGATLAH BAIK-BAIK… Guru menanam bunga Anggrek tersebut… BUKANLAH DEMI UNTUK KEKECEWAAN dan KEMARAHAN…”

Sambil merubah posisi berdirinya… sang Guru yang bijaksana tersebut melanjutkan nasehatnya… “walaupun Guru menyukai bunga anggrek… tapi Guru tidak terikat akan bunga-bunga itu… untuk itulah Guru tidak perlu marah ataupun kecewa karena anggrek… tetapi pesan Guru… lain kali dalam mengerjakan sesuatu apapun kalian harus ekstra lebih hati-hati… bunga anggrek bisa ditanam lagi… tapi ketidakhati-hatian adalah sikap yang harus selalu diwaspadai… karena bisa berakibat negatif dan berdampak buruk bagi siapa pun…"

Sahabat Fillah… coba qt renungkan perkataan sang Guru yang bijaksana tersebut… “…sungguh benar… ‘bahwa… bukan demi untuk kemarahan dan kekecewaan Guru menanam tanaman anggrek…"

qt pun bisa belajar dari sini…

Sahabat Fillah… pesan Bijak nan Bajik dari kisah tersebut diatas adalah… seandainya amarah dan kekecewaan sedang menguasai kita… cobalah berhenti sejenak dan pikirkanlah…

"Bukan demi marah dan kecewa qt berkenalan… berteman… bersahabat…"… "Bukan demi marah dan kecewa qt menjadi suami istri…"… "Bukan demi marah dan kecewa qt melahirkan dan mendidik anak…"… dan… “Bukan demi marah dan kecewa qt memutuskan sesuatu untuk segala sesuatunya…”… dengan demikian… Insya Allah sikap toleransilah yang akan muncul… Kemarahan dan kekecewaan akan mencair…

dan kedamaian pun akan menyertai hati serta kehidupan kita… Ketika kita hendak bertengkar dengan kenalan… teman… sahabat… keluaraga… orang rumah… tetangga… hendaklah perlu diingat… perjumpaan yang telah terjadi… bukan demi untuk rasa marah dan kecewa… tapi sudah sepatutnya lah qt untuk mensyukuri… karena dibalik setiap peristiwa dalam hidup qt… ada hikmah yang tersembunyi… ada ilmu Allah yang perlu qt renungkan… Mari kita semua belajar untuk berlapang dada… Insya Allah dalam kehidupan qt akan penuh ketenangan serta kedamaian… mudah-mudahan bermanfaat…

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

salam santun fillah…

“RQ / AA” Bekasi…

Tidak Menakutkan Sama Sekali Bahkan Menjenuhkan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Peristiwa kebakaran tampaknya menjadi momok menakutkan bagi warga yang bermukim di Kecamatan Tanjungpriok, Jakarta Utara. Bagaimana tidak, hari ini saja, dua peristiwa kebakaran terjadi di kecamatan tersebut. Ya, jika siang harinya kebakaran melanda pemukiman padat di Jl Jati 6 V RW 09 Sungaibambu, Tanjungpriok, maka sore harinya sekitar pukul 18.00 tadi, si jago merah kembali mengamuk dan menghanguskan bangunan bekas kafe di Jl Raya Bugis RT 06/01, Kebonbawang, Tanjungpriok.

Bangunan bekas kafe yang terbakar belakangan diketahui milik Ibu Ace (60) dan bernama Kafe Hanessy. Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik dari kamar mandi yang terdapat pada bangunan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Hanya saja, seorang petugas pemadam kebakaran menderita luka lecet pada bagian lututnya.

Hasan , pedagang yang berjualan di depan bekas bangunan kafe itu mengatakan, peristiwa tersebut terjadi persis sesaat setelah adzan Magrib berkumandang. Saat itu ia melihat kobaran api dan kepulan asap yang berasal dari bangunan tesebut. Melihat api yang membesar, dirinya pun sontak berteriak memberitahu warga lainnya jika ada kebakaran. "Api diduga akibat korsleting listrik di dalam kamar mandi bangunan bekas kafe tersebut," kata Hasan,

Kafe itu memang tidak berpenghuni, karena sudah tutup sejak beberapa tahun lalu. "Warga sempat memadamkan api yang berkobar. Namun, usaha itu sia-sia dan justru api semakin membesar," ujarnya.

Kasudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara, Irwan menjelaskan, sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api tersebut. Sekitar pukul 19.00 atau satu jam kemudian api akhirnya berhasil dipadamkan.

Saat memadamkan api tersebut, lanjut Irwan, pihaknya sempat mengalami kesulitan, lantaran bangunan yang terbakar dalam keadaan tertutup dan terkunci, sehingga petugas mendobrak pintu kafe itu untuk memudahkan pemadaman.

Kebakaran memang tidak menakutkan sama sekali bagi mereka yang tidak mengalami dan atau melihat sendiri kejadiannya, terlebih bagi mereka yang hanya melihat dari siaran televisi, pun demikian dengan gempa , angin puting beliung dan banjir serta tanah longsor. Tidak menakutkan sama sekali bahkan menjenuhkan...?

Katanya

Minuman Keras Yang Bermanfaat

Posted by "membaca Al Quran 1 komentar
Minuman Keras (miras) atau Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

Efek samping Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran Surah Al Maidah : 91

"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)"

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.

Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.

Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan sistem kekebalan tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus termasuk HIV. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.

Sebenarnya masayarakat kita sudah banyak yang tahu tentang bahaya dari akibat minuman keras atau minuman beralkohol ini. Salah satunya adalah menimbulkan kecanduan yang luar biasa, karena minuman keras atau minuman beralkohol ini mengandung zat aditif, yaituzat yang jika masuk ke tubuh manusia walaupun dengan jumlah sedikit akan menimbulkan efek kecanduan yang luar biasa. Akibat Minuman Keras Terhadap Kesehatan diantaranya (1) Merusak Syaraf,(2) Penyakit Jantung,(3) Meningkatnya kemiskinan,(4) Gairah sexual menurun, (5) Turunnya tingkat kesadaran,(6) Metabolisme Tubuh Terganggu,(7) Gangguan terhadap Janin dan berbagai akibat buruk yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya, Namun demikian diantara sekian banyak akibat buruk dari minuman keras terdapat juga beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari minuman keras tersebut, sebagaimana Firman - Nya : Al Baqarah : 219

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir"

Diantaranya adalah : Dalam kehidupan sehari senayawa alkohol telah banyak dipergunakan, dibidang kesehatan alkohol 70% dipergunakan sebagai antiseptik, Dari berbagai penelitian juga disebutkan bahwa alkohol dalam jumlah besar bermanfaat bagi laki-laki namun tidak untuk kaum perempuan. Namun para ahli kesehatan memperingatkan bahwa minum berlebihan bisa meningkatkan resiko penyakit lain dan alkohol menjadi penyebab dari kematian 1,8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

Selain dapat menyebabkan maraknya kejahatan demikian juga AlQohol bermanfaat termasuk untuk mengurangi kejahatan sebagaimana yang terjadi pada alkisah berikut ini :

Suatu Ketika seorang pria masuk ke sebuah toko dengan pistol dan meminta kasir meletakkan semua uang dari register ke dalam tas.
Perampok : "Toko Ini Kami Rampok , cepat masukkan seluruh uang yang ada dikasih ke dalam Tas ini.." pinta perampok sambil menodongkan Pistol.

Teller pun melakukannya dengan tenang , sambil mencari - cari ide dan mengulur waktu,

Kemudian Perampok tersebut melihat ke arah sebotol Vodka di atas meja dan mengatakan kepada kasir untuk memberikannya. 

Perampok : "Ambilkan Botol Vodka yang atas meja itu, cepat....!!"

Melihat ada kesempatan, kasir menolak secara halus dan berkata ia tidak percaya umurnya lebih dari 21 tahun. 

Teller / kasir : "Maaf minuman ini hanya untuk orang dewasa , saya lihat anda masih begitu muda dan gagah, apakah anda sudah berumur lebih dari 21 tahun..?

Lelaki itu kontan marah dan bersikeras bahwa dia berumur lebih dari itu "Saya berumur 26 tahun .., ayo cepat berikan minuman itu..!"

Kasir tetap ngotot dan bersikeras tidak percaya , seraya meminta sang perampok untuk menunjukkan identitas yang bisa membuktikan bahwa dia berumur lebih dari 21 tahun. 

Akhirnya, pria itu mengeluarkan SIM-nya dan menunjukkan itu padanya "Ini SIM saya silahkan periksa ..!"

Kasir itu melihatnya dengan hati-hati dan memperhatikan dengan detail , nama alamat dan umur yang tertera didalam SIM Perampok itu, setelah  cukup yakin. Dia memberinya Vodka dan membiarkan pria itu pergi. 

Dua jam kemudian ia ditangkap setelah dia menelepon polisi dengan nama dan alamat lengkap dari si perampok.

Walhasil perampok bodoh itupun tertangkap ... 

"Pada keduanya (Miras dan judi) terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." 

Wallahu A'lam.

Keledai Yang Pandai Membaca l Rahasia Qalbu l Bekasi

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar

Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… Sahabat Fillah yang Insya Allah selalu dalam limpahan -NYA…

Renungan pagi dini hari ini adalah tentang…“apakah “diri ini” termasuk “yang hanya BISA membaca”… atau… termasuk “yang BISA mengerti / memahami apa yang di baca”…?”

Allah SWT berfirman… “maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat MEMAHAMI atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” [QS. 22 – Al Hajj : 46]

“Dan sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Qur'an ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang- orang yang membuat kepalsuan belaka".Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) MEMAHAMI.” [QS. 30 – Ar Ruum : 58, 59]

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-NYA, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-NYA), dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik) yang berkata: "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak MENGERTI apa-apa pun.” [QS. 8 – Al Anfaal : 20, 21, 22]

Sahabat Fillah… mudah-mudahan kisah jenaka yang berisi “sindiran yang santun” ini bermanfaat…

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

“KELEDAI MEMBACA…”

Dikisahkan suatu hari… Nasrudin Sang Sufi yang sangat terkenal itu… di beri hadiah oleh Timur Lenk seekor “keledai”… Nasrudin menerima pemberian tersebut dengan senang hati… tetapi ketika Nasrudin hendak membawa “keledai” tersebut pulang… Timur Lenk berkata kepada Nasrudin… : "Hai Nasrudin… ajari keledai itu membaca…! dua minggu lagi… datanglah kembali ke mari… dan saya ingin “keledai” itu telah mampu membaca…!!!"

Setelah itu Nasrudin pun berlalu meninggalkan istana Timur Lenk…

Sua minggu kemudian sesuai waktu yang telah ditentukan oleh Timur Lenk… Nasrudin kembali ke istana sambil membawa “keledai” tersebut…

“Nasrudin… mana “keledai”nya…?” tanya Timur Lenk…

“Ada Tuanku… “keledai” tersebut ada di depan istana Tuan…” jawab Nasrudin…

“Coba kau bawa kemari “keledai” tersebut… aku ingin tahu apakah kau telah berhasil mengajarinya membaca…”

Nasrudinpun keluar mengambil “keledai” tersebut… Tak berapa lama Nasrudin masuk kembali sambil membawa “keledai”… “Tuanku… ini “keledai” yang Tuanku hadiahkan kepada ku…” kata Nasrudin…

Tanpa banyak bicara… Timur Lenk mengambil sebuah buku besar… dan menyerahkan buku besar tersebut kepada Nasrudin…

“sekarang coba kau tunjukkan kepadaku… apakah kau telah mampu mengajari “keledai” tersebut membaca…?” ujar Timur Lenk…

Nasrudinpun menggiring “keledai” itu menuju ke buku besar tersebut… kemudian Nasrudin membuka sampul buku tersebut… Si “keledai”pun menatap buku besar itu… dan tak lama kemudian “keledai” tersebut mulai membolak balik halaman buku tersebut dengan lidahnya… terus menerus hal itu dilakukan oleh “keledai” tersebut… dibolak-baliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir…

setelah selesai membolak-balik halaman buku milik Timur Lenk… si keledai menatap Nasrudin… "Demikianlah Tuanku…" kata Nasrudin… "”keledai”ku sudah selesai membaca buku besar milik Tuan…" lanjut Nasrudin…

karena tak puas dengan kata-kata Nasrudin… Timur Lenk pun mulai menginterogasi Nasrudin… : "Bagaimana caramu mengajari dia membaca…?" tanya Timur Lenk…

Nasrudin pun berkisah… "Sesampainya di rumah… aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku milik Tuanku… dan aku sisipkan biji-biji gandum di antara halamannya… untuk bisa memakan biji-biji gandum itu… “keledai” itu harus belajar membalik-balik halaman… sampai akhirnya ia benar-benar terlatih dan terbiasa untuk membolak-balik halaman buku itu dengan benar…"

"Tapi…!!!" tukas Timur Lenk tidak puas… "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya…?"

sambil tersenyum… Nasrudin pun menjawab… : "Memang demikianlah cara “keledai” membacanya Tuanku… dia hanya bisa membolak-balik halaman tanpa mengerti / memahami isinya…”

“sama saja dengan kita Tuanku… kalau kita hanya membuka-buka buku tanpa mengerti / memahami isinya…

Tidak salahkan bila kita disebut setolol keledai bahkan lebih tolol dari keledai…? bukan kah begitu Tuanku…?" Timur Lenk pun terdiam mendengar penjelasan Nasrudin…

Sahabat Fillah… sebuah kisah jenaka tetapi sekaligus berisi “sindiran yang santun…”… kini marilah sama-sama (terutama utk diri saya) qt renungkan kembali “diri ini”… apakah “diri ini” termasuk yang “hanya pandai membaca yang tersurat”… dari setiap peristiwa yang qt alami dalam hidup ini…? ataukah…

“diri ini” sudah mulai “belajar untuk mampu membaca dan memahami apa yang tersirat”.. dari setiap peristiwa yang qt alami dalam hidup ini…?

Mudah-mudahan bermanfaat… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

salam santun fillah : “RQ / AA” bekasi…

Pandangan Islam Tentang Yesus

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen. Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip Al-Qur'an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih. Pemeluk Islam mempercayai Isa Al Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel. (makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen, lihat artikel tentang nabi). Dalam ajaran Islam, ia termasuk salah satu nabi yang termasuk rasul Ulul Azmi, yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah. Nama Yesus sendiri (tanpa kata ganti orang) disebutkan sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Qur'an.

Beberapa catatan penting mengenai Yesus dalam Al-Qur'an dan Hadist :

Silsilah Isa tersambung dari Ibrahim melalui putranya Ishak, dimana Nabi Muhammad juga berasal dari keturunan saudaranya Ismail.

Yesus adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi / istimewa bersama dengan Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh.

Yesus hanya diutus khusus untuk kaum Bani Israil.

Yesus bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul, sebagaimana juga setiap nabi lain yang diutus pada masing-masing kaum.

Kelahiran Yesus terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. 

Ibunya yang bernama Maryam, adalah dari golongan mereka yang suci dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.

Yesus memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan lepra.

Yesus menerima wahyu dari Tuhan yakni Injil (merujuk pada perjanjian baru agama Kristen), namun versi yang dimiliki oleh umat Kristiani saat ini, menurut umat Islam telah diubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa Injil Barnabas adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.

Yesus tidak dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain (antara lain Ahmad Deedat dengan bersumber dari Alkitab) mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan salah seorang pengikutnya yaitu Yudas Iskariot.

Yesus masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antikristus dalam agama kristen) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya akhir zaman.

Yesus bukan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan hanya akan diadili atas perbuatannya sendiri.

Wallahu A'lam

Belajar Dari Cicak

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Cicak-cicak di dinding diam diam merayap, datang seekor nyamuk hap ... lalu ditangkap

Aepintas jika kita nyanyikan lagu diatas hanya sekedar ungkapan seorang anak kecil yang memperhatikan tingkah hewan yang kita sebut cicak. Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.

Menurut syariat Islam, cecak-cecak harus diberantas, karena binatang ini dianggap suka mengganggu manusia. Ada dua kisah tentang cicak, diantaranya adalah :

• Riwayat awalnya adalah dijelaskan bahwa disaat Nabi Ibrahim dilemparkan ke api oleh Namrudz, maka semua hewan berusaha memadamkan api yang mambakar Ibrahim itu kecuali cecak. Dikisahkan bahwa "Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar) nabi Ibrahim."

• Pada waktu Nabi Muhammad dikejar oleh kaum musyrikin Arab dan ia bersembunyi di gua Hiro, tiba-tiba ada cecak memberitahu mereka dengan bunyinya bahwa ada orang di dalam gua.

Maka Muhammad memerintahkan untuk membunuh hewan ini dimanapun kita jumpai. Muhammad bersabda "Barangsiapa yg membunuh cecak dg satu pukulan maka baginya 100 pahala, dan bila dg dua pukulan maka terus berkurang dan berkurang" Ummu Syarik berkata: 'Nabi telah menyuruh membunuh cecak'. Muhammad memberinya julukan Fuwaisiqa yang berarti si kecil yang fasiq. Para ulama juga telah menegaskan bahwa, tokek adalah satu spesies dengan cicak, dengan demikian hukumnyapun sama.

Wallahu’alam

Di antara sekian kejelekan yang dimiliki oleh cicak adakah kita dapat mengambil hikmah dari cicak ……..???
Cicak hanya bisa menempel di dinding, namun selalu mendapatkan nyamuk atau serangga lain sebagai makanannya. Padahal cicak tidak bisa terbang dan nyamuk atau serangga lainnya dapat terbang. Kok bisa ya Cicak yang hanya menunggu mendapatkan mangsa serangga yang bisa terbang bebas.

Firman Allah SWT :

Ù„َÙ‡ُ Ù…َÙ‚َالِيدُ السَّÙ…َاوَاتِ Ùˆَالأرْضِ ÙŠَبْسُØ·ُ الرِّزْÙ‚َ Ù„ِÙ…َÙ†ْ ÙŠَØ´َاءُ ÙˆَÙŠَÙ‚ْدِرُ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ بِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ عَÙ„ِيمٌ

“kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Asy Syuura : 12)

Dan masih banyak lagi ayat yang menjelaskan bahwa rizki memang telah di atur oleh Allah SWT

Ù‚َدْ جَعَÙ„َ اللَّÙ‡ُ Ù„ِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ù‚َدْرًا ….
“………..Sesungguhnya Allah Telah Mengadakan Ketentuan Bagi Tiap-Tiap Sesuatu.”

Jika kita ingin berfikir lebih dalam lagi, kita akan mengetahui bahwa baik cicak maupun nyamuk memiliki mekanisme "self difence" berupa insting. Baik nyamuk maupun cicak ingin mempertahankan hidupnya. Nyamuk tidak mungkin menyerahkan diri kepada cicak untuk dimakan. Begitu juga cicak yang tidak mungkin membiarkan makanan lezat seperti nyamun untuk ditinggalkan begitu saja. Namun mengapa cicak selalu mendapatkan nyamuk sebagai mangsanya?

Dari contoh nyata tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita diciptakan di dunia ini pasti sudah terjamin rejekinya oleh Allah. Ada satu hal yang akan mebuat kita bisa menikmati rejeki Allah, berapapun besarnya. Cicak dapat bersabar menunggu nyamuk mendekat dan menangkapnya. Jika kita bisa mencontoh cicak yang senantiasa bersabar mencari rizki, Insya Allah kita akan dapat menikmati rizki pemberian Allah. Cicak bergerak lincah ketika mendapatkan peluang untuk menangkap nyamuk. Cicak bisa menunjukkan ketenangannya. tidak tergesa-gesa dalam mencari mangsa. Begitu juga selayaknya kita dalam mencari rizki. Jika kita dapat mencari rizki dengan tenang, kita dapat menikmati setiap rizki yang kita dapatkan.

Wallahu’alam

Azazel, Izazil Nama Lain Iblis

Posted by "membaca Al Quran 1 komentar
'Azâzîl (عزازل) adalah nama asli dari Iblis yang merupakan pemimpin kelompok Syaitan. Menurut legenda sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat atau Penghulu para Malaikat, Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga) dan Abu al-Jan (Bapak para Jin) gelar ini disematkan karena iblis menentang perintah Allah Subhanahu Wata'ala ketika disuruh bersujud kepada Adam.

Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'Allah' . Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan. atau dapat diartikan sebagai mahluk yang membawa kesombongannya milik Allah dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-‘azâz (العزاز) terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Masing-masing huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.

Dari huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari huruf zây muncul kata zuhw ‘sikap takabur’, dari huruf alif muncul kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir nama asli iblis yaitu Azâzîl.

Julukan Azâzîl

Azâzîl sangat banyak memiliki julukan, seperti Sayidul Malaikat dan Khazinul Jannah. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, adalah :

Langit Pertama (ar-Rafii'ah) al-Abid ahli ibadah, Dia akan akan selalu berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk menggoda manusia agar tersesat dari jalan-Nya.

Langit Kedua (al-Maa'uun) ar-Raki ahli ruku, Dia mempunyai kaidah-kaidah atau tata cara yang pasti dan tertata rapih serta sistematis dalam menyesatkan seluruh umat manusia.

Langit Ketiga (al-Maziinah) as-Saajid ahli sujud, dia tidak akan pernah berpaling dan menyerah dari menggoda dan menyesatkan seluruh umat manusia
Langit Keempat (az-Zahirah) al-Khaasyi selalu merendah dan takluk kepada Allah, dia juga sangat menghinakan serta merendahkan manusia yang dapat tergoda oleh bujuk rayuannya.

Langit Kelima (al-Muniirah) al-Qaanit selalu ta'at, dia tidak akan pernah malas untuk menyesatkan dan menggoda seluruh umat manusia

Langit Keenam (al-Khaliishah) al-Mujtahid bersungguh-sungguh dalam beribadah, Dia akan senantasa bekerja dan berusaha untuk menyesatkan seluruh umat manusia

Langit Ketujuh (al-Ajiibah) az-Zahid sederhana , Dalam menggoda umat manusia dia menggunakan sarana dan prasarana kehidupan demi mencapai tujuannya dalam menyesatkan seluruh umat manusia

Wujud Azâzîl Sebelum Penciptaan Adam

Sebelum dilaknat oleh Allah, Azâzîl memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun dan masih banyak lagi.

Setelah Penciptaan Adam

Setelah ia enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah mengubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah mengubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Penangguhan Umur Azâzîl

Azâzîl diberi umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji untuk menyesatkan manusia sebanyak mungkin dan menemaninya di neraka Jahannam kelak.

Permintaan Azâzîl kepada Allah “ Berkata iblis: Ya Tuhanku, kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari manusia dibangkitkan.(Al-Hijr, 15:36) ”

Azazel dalam Perjanjian Lama adalah kambing jantan yang akan digunakan sebagai korban penghapus dosa. Upacara penyucian dosa ini pertama kali diberikan Allah kepada Adam setelah manusia jatuh ke dalam dosa, dan di lanjutkan kembali oleh Nabi Musa pada saat umat Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Imamat 16.

Karena pelanggaran pada hukum Allah menuntut nyawa dari si pelanggar. Darah yang melambangkan hutang nyawa orang yang berdosa yang kesalahannya ditanggungkan kepada korban, lalu dibawa imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikannya di hadapan tirai penghubung, yang di belakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh orang berdosa itu.

Dengan upacara ini dosa-dosa melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke tempat kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak di dibawa ke bilik yang suci, tetapi dagingnya kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk kepada anak-anak Harun dengan mengatakan,"Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat." Imamat 10:17.

Dengan demikian dosa-dosa umat Israel dipindahkan. Sekali setahun, pada hari besar pendamaian, imam memasuki bilik yang maha kudus untuk membersihkan dan memulihkan tempat kudus. yang selalu memuliakan hukum Allah dan yang menguduskan dan mendamaikan manusia dari dosanya.

Mahluk Mahluk Mitologi

Posted by "membaca Al Quran 1 komentar
Antara Mitos dan Keyakinan dalam berbagai agama ibrahimik terdapat berbagai istilah penamaan untuk mahluk - mahluk yang hingga saat ini masih diyakini oleh beberapa orang, namun juga dianggap sebagai mitos belaka bagi sebagian yang lain. Sedikitnya ada empat mahluk yang dipercaya digunakan oleh mereka yang dekat dengan Sang Pencipta untuk digunakan sebagai tunggangan atau kendaraan.

Makhluk Mitologi adalah mahluk yang tidak nyata atau bersifat gaib namun di yakini keberadanya oleh pengikut atau aliran aliran agama tertentu, berikut ini ada beberapa mahluk Mitologi dalam Kepercayaan Umat beragama :

1. Buraq.

Buraq (البراق ) "cahaya atau kilat" adalah sesosok makhluk tunggangan ajaib, yang membawa Nabi Muhamad SAW dari Masjid al-Aqsa menuju Mi'raj ketika peristiwa Isra Mi'raj. Makhluk ini diciptakan Allah tebuat dari cahaya. 


Dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah "buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw", dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum, "buraq" itu berarti burung cendrawasih, yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise). Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam Al Qur'an dengan arti "kilat" termuat pada Al Quran Surah Al Baqarah ayat 19 dan 20 dengan istilah aslinya "Barqu".

2. Kerub

Kerub atau Kerubim (cherubim) adalah sebuah istilah yang muncul dalam Alkitab, misalnya pada Keluaran 25:18-22 dan Yehezkiel 28:12-15, yang artinya adalah kedudukan yang sangat tinggi atau diurapi dalam pemerintahan Allah (Kerajaan Surga). Kedudukannya sangat tinggi bahkan dari para Malaikat.

Kerub (jamak: Kerubim) Mahluk surgawi yang bersayap. Mereka menjaga Firdaus (Kejadian 3:24); mendukung kendaraan takhta kemuliaan Tuhan (Yehezkiel 9:3; 10:1). Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah terdapat dua kerub (Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang bersemayam di atas para Kerub (Samuel 4;4 dan Keluaran 25:22).

Bentuk atau wujud Kerub/Kerubim dari penjelasan Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, dapat dipisahkan di dalam empat rupa/bentuk/wujudnya (Yehezkiel 10 dan Wahyu 4):

Mahluk pertama sama seperti singa
Mahluk kedua sama seperti anak lembu / atau muka kerub
Mahluk yang ke tiga, mempunyai muka seperti muka manusia
dan Mahluk yang ke empat sama dengan seperti burung nazar yang sedang terbang atau muka rajawali.

Disamping kerub-kerub itu terdapat empat roda roda-roda ini kelihatannya seperti permata yaspis, dan ke empat mahluk tersebut masing-masing bersayap enam dua sayap terdepan mirip seperti ke dua tangan. Ke empat mahluk itu menyokong takhta Anak Domba dan tujuh obor.

3. Serafim

Serafim adalah salah satu makhluk surga yang disebutkan sekali di dalam Kitab Suci Yahudi (Tanakh atau Perjanjian Lama), di dalam Yesaya. Gambaran kaum Yahudi atas makhluk ini kemudian menjadikan mereka dalam bentuk manusia, dan bentuk inilah yang kemudian mereka teruskan ke dalam tingkatan-tingkatan malaikat Kristen. Dalam hierarki malaikat Kristen, serafim mewakili tingkatan tertinggi para malaikat.

Yesaya (6:1–3) mencatat pengelihatan sang nabi terhadap Serafim:

"... aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang"

Dalam pengelihatan tersebut para Serafim berseru terus menerus di antara mereka: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (ayat 3). Ambang pintu kuil pun tergoyah akibat bunyi suara-suara mereka.

Walaupun hal ini adalah satu-satunya kejadian kata "serafim" dalam Kitab Suci Yahudi yang resmi, penggambarannya sama persis dengan Kerubim dan nantinya menjuruskan seseorang untuk menyimpulkan secara logis bahwa keduanya adalah makhluk yang sama. Sumber-sumber non-Kitab Suci bersiteguh dalam menyatakan keduanya sebagai tingkatan yang berbeda dalam tingkatan-tingkatan malaikat.

Serafim diterjemahkan sebagai "ular terbang yang berapi-api" dari Bahasa Ibrani dan adalah kata yang digunakan bagi ular-ular yang menggigit bangsa Israel di gurun. Bilangan 21:6 "Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati."

4. Pegasus

Pegasus ( Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di dalam dunia kuno dan dunia klasik.

Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan pegasus ke Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerofon dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk Zeus.

Kata "pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum. Dimanapun pegasus menghentakan kakinya ke bumi, munculah sumber mata air. Salah satunya adalah di Gunung Helikon, yang disebut Hippokrene ("mata air kuda"), dan Poseidon memerintahkan gunung tersebut agar tidak membengkak dengan nyanyian Muse; sementara mata air lainnya ada di Troezen. Hesiod menggambarkan bahwa Pegasus sedang minum dengan tenang di salah satu mata air ketika Bellerofon menangkapnya. Hesiod juga menyebutkan bahwa Pegasus membawakan petir Zeus.


Airawata

Dalam mitologi Hindu, Airawata adalah nama seekor gajah putih, wahana Dewa Indra. Airawata merupakan putera dari Irawati, salah satu puteri Daksa. Dalam mitologi Hindu sering digambarkan bahwa Airawata ditunggangi oleh Indra yang membawa senjata Bajra, sambil membasmi makhluk jahat. Menurut mitologi Hindu, Airawata merupakan salah satu gajah penjaga alam semesta. Ia dianggap sebagai pemimpin para gajah.

Airawata disebut Erawan di negara thailand. Erawan digambarkan sebagai gajah yang besar, memiliki tiga kepala, atau kadangkala jumlahnya 33. Kepala-kepala tersebut kadangkala digambarkan memiliki lebih dari dua gading.

Mengenal Kepemimpinan Ilahi

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Mengenal Kepemimpinan Ilahi (Kenabian dan Imamah) Hidayah ilahi yang disebut dengan kepemimpinan orang-orang yang diberi hidayah. Orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk memberi petunjuk kepada hamba-hamba Allah adalah sunnatullah yang senantiasa ada bagi makhluk-Nya. Allah membekali mereka dengan akal, ilmu dan mempersenjatai mereka dengan iradah dan kehendak.

Sunnatullah yang berlaku kepada manusia ini dimulai dengan pemilihan Adam AS. sebagai sebaik-baik makhluk-Nya. Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Allah Subhanahu Wata'ala kemudian menurunkan Adam ke bumi setelah ia bertaubat agar ia memakmurkan dunia dengan anak keturunannya sekaligus menegakkan bukti Allah kepada hamba-Nya. Allah tidak akan membiarkan mereka dalam kekosongan setelah memilih mereka dan menegaskan kepada makhluk-Nya akan bukti rububiah-Nya yang menjadi perantara antara makhluk-Nya dan pengetahuannya. Bahkan Allah Subhanahu Wata'ala telah mengadakan perjanjian dengan mereka lewat lisan manusia-manusia pilihan-Nya dari para Nabi dan mereka yang bertanggung jawab membawa amanat risalah-Nya dari abad ke abad. Allah Subhanahu Wata'ala meletakkan amanat tersebut kepada sebaik-baik orang yang mampu menjaga amanat-Nya. Keturunan-keturunan mulia inilah yang memegang amanat tersebut yang berpindah dari rahim yang suci ke rahim suci lainnya. Semua ini bak rantai yang tak berputus hingga sampai pada keturunan terakhir mereka Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Keturunan termulia dari tambang ilmu dan keutamaan. Keturunan yang lahir dari pohon di mana para Nabi Allah berasal dari sana begitu juga mereka para pembawa amanat ilahi’.

Ali bin Abi Thalib menyifati kezuhudan para Nabi, keberanian, kerendahan hati dan bagaimana Allah melindungi dan mendidik mereka sekaligus menguji dan memberi cobaan kepada mereka dalam perjuangan di jalan Allah. Ali juga menjelaskan kewajiban-kewajiban para Nabi yang dapat dilihat dalam masalah tablig dan dakwah kepada Allah Subhanahu Wata'ala , memberi kabar gembira dan ancaman, menegakkan hukum Allah di bumi, memberi petunjuk manusia dengan mengeluarkan mereka dari kebodohan dan kesesatan dan berjuang menghadapi musuh-musuh Allah.

Jalan yang telah dipersiapkan Allah untuk memberikan petunjuk manusia akan berlangsung secara berkesinambungan hingga hari kiamat. Oleh karenanya, bumi tidak akan pernah kosong dari bukti Allah; baik itu tampak dan diketahui banyak orang atau tersembunyi. Karena yang terpenting adalah bagaimana bukti Allah Subhanahu Wata'ala tetap ada di muka bumi dan tidak lenyap. Ketika kenabian telah berakhir dengan Nabi Muhammad saw, maka perintah pemberian petunjuk berpindah kepada keluarganya yang dikenal sebagai keluarga terbaik. Orang-orang yang bisa berbicara pasti dilakukan dengan kejujuran dan bila berdiam diri tidak didahului. Mereka berasal dari pohon kenabian, dilingkupi oleh risalah kenabian, tempat lalu lalang para malaikat, tambang ilmu pengetahuan dan sumber kebijakan. Mereka orang-orang yang memiliki posisi yang mulia di sisi Allah. Dengan keberadaan mereka Allah Subhanahu Wata'ala menjaga bukti-bukti dan hujjah-Nya. Al-Quran dapat diketahui karena mereka dan dengan Al-Quran mereka dapat dikenal, pada mereka kemuliaan Al-Quran tersimpan dan khazanah kasih sayang Allah dan mereka orang-orang yang disebut dalam Al-Quran Ar-Rasikhun bil ‘Ilm (orang-orang yang menyatu dengan ilmu tentang Al-Quran).

Kesabaran mereka akan menjelaskan seberapa luas ilmu yang dimiliki, bentuk dan perilaku lahiriah mereka akan menunjukkan batin mereka dan diamnya mereka menandakan kebijakan berpikir dan bertutur. Mereka tidak pernah menentang kebenaran dan tidak pernah berselisih dalam hal kebenaran. Mereka adalah tiang-tiang penguat agama dan bak sahabat karib yang menjaga agama. Dengan keberadaan mereka niscaya kebenaran kembali pada takarannya dan kebatilan akan sirna dan lenyap dari tempatnya. Mereka adalah asas agama dan pokok keyakinan. Orang yang telah melampaui batas akan menyesuaikan dirinya dengan menjadikan mereka sebagai tolok ukur dan orang yang tertinggal dapat menyesuaikan diri dengan menjadikan mereka sebagai patokan. Mereka memiliki kekhususan-kekhususan tertentu seperti hak memiliki wilayah (kepemimpinan) dan wasiat serta warisan Nabi tentang kepemimpinan adalah untuk mereka.

Ali bin Abi Thalib menegaskan kedudukan dan posisi Ahli Bayt AS. selaku pemimpin baik dalam bidang pemikiran maupun dalam bidang politik. Ali berusaha mendekatkan kepemimpinan yang terlanjur dijauhkan dari pemiliknya yang semestinya setelah ditentukan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau mengkritik cara pandang dan kebijakan para khalifah sebelum dirinya baik secara global maupun detil. Sekalipun dengan kritik itu beliau telah merelakan, secara terpaksa, haknya sebagai khalifah dan berusaha mengajukan ide-ide murni yang bersumber dari Nabi tentang kepemimpinan setelah Rasulullah saw. Ali tetap berjuang untuk merealisasikan kebenaran dengan cara dan metode yang bijak dan sesuai dengan kondisi kritis yang sedang dialami negara dan umat Islam pada waktu itu. Beliau mampu mengajukan teori dan sistem yang sempurna dan menyiapkan sejumlah kader untuk menerapkannya ketika kondisi memungkinkan untuk itu.

Mengenal Imam Mahdi

Kajian tentang masalah Imam Mahdi afs. terpengaruh perhatian yang diberikan kepada Al-Quran dan Nabi Muhammad saw. Ali bin Abi Thalib sekalipun dalam kondisi yang sulit di mana masyarakat Islam yang baru dan belum stabil masih tetap memberikan perhatian yang cukup tentang masalah Imam Mahdi AF. Beliau berkata, ‘Ketahuilah bahwa pada suatu hari –dan hari itu akan datang sekalipun kalian tidak mengetahuinya kapan- di mana seorang pemimpin akan muncul dan bukan dari keluarga pemimpin yang ada sekarang. Ia akan menghukumi para pejabat pemerintahan sesuai dengan perbuatan buruk mereka. Bumi akan mengeluarkan barang tambangnya demi sang pemimpin. Ia akan menunjukkan bagaimana cara menjalankan roda pemerintahan dengan adil kepada kalian. Al-Quran dan Sunah Nabi yang sampai sebelum munculnya dipinggirkan dan tidak dipergunakan sebagaimana mestinya akan dihidupkan kembali olehnya’.

Ucapan Ali bin Abi Thalib tentang Imam Mahdi AF. Adalah cara pandang yang detil dan pasti serta memberikan penerangan yang jelas mengenai tanda-tanda kemunculannya. Kemunculannya akan terlihat pada revolusi global yang kemudian memberikan kesempatan kembali kepada Islam memainkan peranannya di dunia Islam dan bahkan untuk manusia dan kemanusiaan. Ali tentang pemimpin revolusi global ini berkata, ‘Oleh Imam Mahdi AF. segala keinginan yang ada akan diikutkan sesuai dengan petunjuk wahyu setelah sebelumnya masyarakat menjadikan hidayah dan petunjuk senantiasa mengikuti hawa nafsunya. Masyarakat dengan segala macam teori yang ada dipaksakan kepada Al-Quran dan Al-Quran hanya dipakai sebagai bahan justifikasi pendapat mereka sementara Imam Mahdi AF. berusaha agar semua teori dan pandangan yang ada malah mengikuti Al-Quran dan bukan sebaliknya’.

Sebuah yayasan yang bernama Muassasah Nahjul Balaghah telah berhasil mengumpulkan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib tentang Imam Mahdi afs. Hadis-hadis tersebut telah terkumpul dalam satu volume dan hadis yang terkumpul sebanyak 291 hadis. Empat belas hadis berbicara tentang nama, sifat-sifat dan nama panggilan dari Imam Mahdi. Tujuh puluh tujuh hadis menjelaskan tentang keturunan Imam Mahdi AF. bahwa ia berasal dari keturunan Quraisy, Bani Hasyim, Ahli Bayt dan dari keturunan Ali bin Abi Thalib sendiri. Ia adalah keturunan dari Fathimah Az-Zahra a.s. juga keturunan dari Imam Husein a.s. dan salah satu imam kedua belas. Empat puluh lima hadis berhubungan dengan Imam Mahdi afs. dalam Al-Quran, Nahjul Balaghah dan syair yang diucapkan oleh Ali bin Abi Thalib. Dua puluh tiga hadis berbicara tentang para penolong Imam Mahdi afs. dan riwayat-riwayat yang menyinggung tentang pemimpin. Dua belas hadis bercerita tentang masalah keluarga Sufyan dan Dajjal. Dua puluh enam hadis menjelaskan tentang kegaiban Imam Mahdi afs. dan ujian serta cobaan orang-orang Syi’ah semasa kegaiban Imam Mahdi dan keutamaan melakukan penantian kemunculan Imam Mahdi afs. Tujuh puluh lima hadis menceritakan tentang fitnah sebelum kemunculan Imam Mahdi afs. tanda-tanda kemunculannya, apa yang akan diperbuat dan akan terjadi setelah kemunculan Imam Mahdi afs. masalah hewan-hewan berkaki empat di bumi serta Ya’juj dan Ma’juj. Sembilan belas hadis berkaitan dengan keutamaan masjid Kufah dan akan keluarnya seorang dari Ahli Bayt dengan orang-orang dari timur yang membawa pedang di pundaknya selama delapan bulan sehingga orang-orang berkata, ‘Demi Allah! Orang ini dari keturunan Fathimah. Kemudian ia menjelaskan pemerintahan di muka bumi dengan munculnya Imam Mahdi afs. bagaimana ia memerintah dan terakhir bagaimana agama ditutup dengannya.

Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Wahai Kumail! Ilmu yang ada ini akulah pembukanya sementara rahasia yang ada diakhiri oleh Al-Mahdi afs. Wahai Kumail! Kalian perlu memperhatikan masa lalu kalian dan kami yang akan menang dibanding kalian’.

Agama dibuka dan ditutup dengan kami. Karena kami orang-orang selamat dari kesesatan yang ditimbulkan oleh fitnah sebagaimana mereka telah diselamatkan dari kesesatan syirik. Allah swt mendekatkan hati kaum muslimin berkat kami setelah permusuhan yang ditimbulkan oleh fitnah sebagaimana hati dan agama mereka telah didekatkan setelah permusuhan yang berlandaskan kesyirikan’.Seandainya pemimpin kami, Al-Mahdi, telah muncul niscaya langit akan mengucurkan hujan dan bumi akan menumbuhkan tanaman. Permusuhan akan hilang dari hati manusia. Binatang-binatang liar akan menjadi jinak sehingga seorang wanita berjalan dari Irak hingga ke Syam dengan aman. Ia hanya meletakkan kakinya di atas tumbuh-tumbuhan dan perhiasan yang berada di atas kepalanya tetap karena binatang-binatang buas tidak mengganggu dan tidak menakuti-nakutinya’.

Bersambung Insya Allah 

Wallahu A'lam

Budaya "Wani Piro?" Juga Berlaku Untuk ONH

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Sungguh Terlalu ........!!

Kondisi bangsa Indonesia saat ini sungguh sangat menyedihkan. Krisis malu dan harga diri telah menyebabkan bobroknya mental para penguasa yang selalu mengatasnamakan rakyat. Mereka mengeruk keuangan negara dengan proyek-proyek bayangan. Manipulasi data, mark up anggaran hingga pada penyunatan bantuan sudah menjadi budaya di kalangan yang menamakan dirinya dengan sebutan elit ini. Imbasnya adalah kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh teman saya, bahwa para wakil rakyat kita telah benar-benar mewakili rakyat untuk makmur. jadi yang makmur cukup mereka saja, toh mereka kan sudah mewakili seluruh rakyat Indonesia. jika mereka makmur, maka rakyatpun kelihatannya juga sudah makmur.
Sebenarnya kalau kita telaah lebih jauh, kedhaliman para penguasa kita adalah andil dari kita juga. Sebenarnya rakyat sendirilah yang menyebabkan munculnya para pemimpin korup dan sewenang-wenang itu. Kenapa demikian ?. Budaya “wani piro?” begitu melekat di hati rakyat Indonesia. Siapa yang berani membayar tinggi maka itulah yang akan dipilihnya meskipun dia tidak memiliki kemampuan apa-apa. Ironis memang, namun itulah kenyataan. Rakyat kita mungkin terlalu lama sengsara dan menderita, sehingga idealisme dan akal sehat tidak lagi mereka gunakan, yang bergaung dibenak mereka hanyalah uang…uang dan uang. (salah sendiri so... rasakan sendiri....)

Jika proses awalnya saja salah, maka janganlah berharap akan tercipta suatu hasil yang positif. Sejak semula rakyat tidak tulus ikhlas memilih wakil yang tepat yang akan menyuarakan aspirasinya. Receh yang mereka dapatkan di muka harus ditebus oleh anak cucu kita, mereka terpaksa harus menderita bertahun-tahun sebab anggaran yang mestinya digunakan untuk kesejahteraan mereka di garong dan di gasak oleh para copet profesional. Maka kadang terlintas dalam benak penulis, mungkin sebenarnya kitalah yang menyebabkan kesengsaraan anak cucu kita di masa yang akan datang.

Dalam kaidah fiqih dikatakan ” tashorruful Imam Ala Ro’yatihi Manuthun Bil maslahah ” Tindakan seorang imam terhadap rakyatnya haruslah berdasarkan kemaslahatan. Kita semua adalah Imam, setidaknya imam untuk anak cucu kita mendatang dan setidaknya juga kita adalah imam bagi keluarga kecil kita. Jika tindakan yang kita ambil salah sedikit saja, maka bisa jadi hal itu berakibat fatal dalam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita selanjutnya.

Mari mulai dari diri sendiri untuk membangun negeri ini, menghujat sudah tidak diperlukan lagi. Apa yang telah terjadi dimasa lalu adalah ibrah berharga untuk kita di masa depan. Ikhlaskan hati dan tuluskan niat dengan tanpa pamrih dan mengharap imbalan apapun, sebab imbalan Allah sungguh luar biasa. Sucikan hati dan bersihkan niat. Kalam inilah yang harusnya menjadi maskot bagi kita dalam melakukan aktifitas apapun hingga keberkahan dari seluruh penjuru langit dan bumi akan dibuka oleh Allah Subhanahu Wata'ala

Wallahu a’lam

Penjaga Masjid Naik Haji

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Alm H. SAMIN, Insya Allah nama itu tak akan pernah terlupakan. seorang penjaga masjid yang dengan ikhlas tanpa pamrih menjaga kebersihan masjid, melantunkan Adzan begitu waktu sholat tiba. keras memang wataknya tapi saya yakin apa yang dilakukannya benar. bahkan Ta'mir masjid pun pernah dimarahinya ^_^ (cerita dari orang tua / ayah) waktu itu bulan puasa seperti biasa, bertepatan dengan malam Nuzulul Qur'an di masjid / surau surau di adakan buka bersama, entah karena lelah karena baru saja membersihkan masjid atau karena sudah seringnya memperingatkan orang² agar buka bersama dilakukan di halaman luar masjid saja, H SAMIN (penjaga masjid) marah² dan membentak para jajaran pengurus Ta'mir dan para ulama'. 

Terjadi perdebatan antara H Samin dan jajaran pengurus Ta'mir masjid dengan mengeluarkan dalil dalil dan hadist "Rosululah SAW pernah berbuka puasa di masjid, dsb..." namun H Samin tetap bersikeras menentangnya, dan sebaiknya berbuka puasa di halaman luar masjid saja. perdebatan itu terhenti ketika salah seorang ulama menghentikannya. namun tetap saja buka puasa dilaksanakan di serambi masjid. karena kalah jumlah dan tidak ada yang membela akhirnya H Samin mengalah dia tetap berbuka puasa di halaman luar masjid meski sendirian.

Setelah berbuka puasa selesai seperti apa yang dikatakan H Samin di sana sini banyak berceceran bekas nasi, lauk pauk, kuah, dan minuman bekas orang berbuka puasa. dan sekali lagi H Samin harus mengepel lantai serambi masjid yang kotor.

Beberapa tahun kemudian perdebatan antara H samin itu di masukkan kedalam Syawir (musyawarah) yang biasa dilakukan 1 bulan sekali di PONPES RAUDLATUL ALFIYAH. singkat cerita ternyata di peroleh kesepakatan untuk tahun tahun ke depan berbuka puasa sebaiknya dilakukan di luar / di halaman masjid dengan alasan masjid menjadi kotor dan terkena Najis, berbeda dengan Zaman Rosulullah SAW makanan berbuka puasa hanya roti, kurma dan segelas minuman, sedangkan makanan berbuka puasa yang dilakukan di kampung saya sudah tercampur sambal, kuah kare, ayam pedas, yang kebanyakan memakai terasi, dll. Wallahu'alam. yang pasti apa yang disampaikan oleh H Samin kini dibenarkan dan berbuka puasa kini dilakukan di halaman luar masjid. (cerita sedikit tentang watak keras H Samin)

Di luar itu dia adalah sosok yang tabah, dan ikhlas menjalani hidup meski hanya di kasih upah kurang dari 100 ribu perbulan. H Samin tetap tegar menjaga kesucian Masjid dan Mengajak Penduduk kampung untuk melaksanakan Sholat tepat waktu. buku buku agama dan kitab suci Al Qur'an tak sedikitpun terdapat debu karena selalu dibersihkan dan di rawat olehnya. meski setiap kali habis dipakai / di baca buku² agama dan Al Qur'an berserakan, H Samin tetap dengan ikhlas merapikannya kembali. watak yang keras hilang di telan ke ikhlasan dan ketabahannya serta kesetiaannya menjaga, merawat dan membersihkan masjid, dan peralatan di dalamnya.

Hingga suatu ketika ... kabar gembira datang, dari tanah suci Makkah al Mukarromah, setiap penjaga masjid akan diberi Ongkos untuk naik haji, subhanalllah... Allah SWT maha kuasa dan berkehendak terhadap segala apapun yang ada di dunia dan akhirat, apa yang di dapatkan oleh H SAMIN adalah benar benar panggilan Illahi untuk datang memenuhi panggilan Nya. H Samin mendapatkan panggilan Allah SWT untuk hadir ke Tanah Suci Makkah, dengan tak disangka² seorang penjaga masjid yang berpenghasilan kurang dari 100 ribu, bisa memenuhi panggilan Illahi Rabbi hadir di tanah suci Makkah, itulah balasan Allah SWT atas hamba NYa yang selalu taat beribadah, ikhlas menerima serta mensyukuri nikmat dan karunia ALLAH SWT.

Kini H Samin telah tiada + 3 tahun sudah dia benar benar dipanggil Oleh Allah Subhanahu Wata'ala.  Semoga dia akan mendapat tempat yang layak nantinya di syurga. Amin.. ya rabbal 'alamin.


Wallahu A'lam

Istana Dan Kuburan

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
Ketika Sultan Harun Ar-Rasyid menunaikan ibadah haji. Pada Saat tiba di kota Kuffah, tiba-tiba terlihat oleh Sultan, Abu Nawas yang menaiki batang kayu, berlari-larian ke sana kemari dan diikuti anak-anak dengan riang. Wajah sang Sultan mendadak menjadi ceria dibuatnya. Pandangan Mata Sang Sultan berbinar-binar karena sangat merindukan sosok Abu Nawas. Memang Abu Nawas dalam beberapa bulan terakhir meninggalkan kerajaan Baghdad sebagai bentuk protes atas ketidak-adilan dan kesombongan Sultan. Sejak kepergian Abu Nawas itulah Sultan mengalami kesepian. Tidak ada lagi orang yang diajaknya berdiskusi maupun bercanda. Karena itu Sultan sangat gembira begitu melihat sosok Abu Nawas.

Sultan Harun Ar-Rasyid kemudian bertanya kepada para pengawalnya.

“Siapa dia?” tanya Sultan.

“Dia si Abu Nawas yang gila itu,” jawab salah seorang pengawalnya.

“Coba panggil dia kemari, tanpa ada yang tahu, dan sekali lagi aku peringatkan kamu jangan berkata yang buruk lagi tentang dia, perintah Sultan Harun.

“Baiklah wahai Sultanku,” jawab pengawal.

Tidak berapa lama kemudian para pengawal berhasil membawa Abu Nawas ke hadapan Sultan. Abu Nawas diperkenankan duduk di hadapan Sultan.

“Salam bagimu wahai Abu Nawas,” sapa Sultan Harun Ar-Rasyid.

“Salam kembali wahai Amirul Mukminin,” jawab Abu Nawas.

“Kami merindukanmu wahai Abu Nawas,” kata Sultan Harun Ar Rasyid.

“Ya, tetapi aku tidak merindukan Anda semuanya,” jawab Abu Nawas dengan ketus.

Beberapa pengawal kerajaan spontan saja akan mencabut pedang dari sarungnya untuk memberikan pelajaran kepada Abu Nawas yang tak mampu menjaga perkataannya di hadapan Sultan, sang pemimpin. Akan tetapi niat tersebut dicegah sendiri oleh Sultan Harun Ar-Rasyid.

“Wahai Abu Nawas, aku merindukan kecerdasanmu, maka berilah aku nasihat,” pinta Sultan.

“Dengan apa aku menasehatimu, inilah istana dan kuburan mereka,” kata Abu Nawas.

“Tambahkan lagi, engkau telah memberikan nasihat yang bagus,” ujar Sultan mulai bersemangat.

“Wahai Amirul Mukminin, barang siapa yang dikarunia Allah Subhanahu Wata'ala dengan harta dan ketampanan, lalu ia dapat menjaga kehormatannya dan ketampanannya, serta memberikan bantuan dengan hartanya, maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang shaleh,” kata Abu Nawas.

Sultan Harun Ar-Rasyid begitu senang mendapatkan nasihat itu. Ia kemudian mengira Abu Nawas menginginkan sesuatu darinya.

“Aku telah menyuruh para pengawalku untuk membayar hutangmu,” kata Raja.

“Tidak Amirul Mukminin, kembalikan harta itu kepada yang berhak menerimanya. Bayarlah hutang diri Anda sendiri,” kata Abu Nawas.

Namun Sultan Harun tak menyerah begitu saja. Ia kemudian mempersiapkan hadiah khusus pada Abu Nawas.

“Aku telah mempersiapkan sebuah hadiah untukmu,”katanya.

“Wahai Amirul Mukminin, apakah Paduka berfikir bahwa Allah hanya memberikan karunia kepada Anda dan melupakanku,” jawab Abu Nawas yang segera pergi dari hadapan raja.

Perlakuan itu membuat sang Raja merenung sambil mengevaluasi dirinya sendiri.

Sultan Harun sadar kalau selama ini dirinya kurang adil dan berlaku sombong dengan jabatannya sehingga mudah meremehkan orang lain. Usai mendapat nasihat dari Abu Nawas, Sultan Harun berubah menjadi Sultan yang adil dan bijaksana kepada rakyatnya.

Abu Nawas memberikan nasihat berupa sindiran, namun sang Sultan tidak tersinggug, atau marah atau bahkan memenjarakan Abu Nawas. Sultan malah merenung dan terus merenungi apa gerangan kesalahan yang telah dia buat selama memimpin kerajaan. 

Wallahu A'lam

Orang Gila Pengantar Uang

Posted by "membaca Al Quran 0 komentar
"Di bumi itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? " Adz Dzaariyaat : 20 - 21

Kisah Nyata (suer...! ♥) dikisahkan langsung oleh seorang penjual nasi (istri , suami dan keluarganya) kepada admin :

Al Kisah hidup sepasang suami istri yang sudah bertahun tahun hidup dalam kesedihan , rumah tak punya , warung tempat jualan nasi pun menyewa , tak hanya itu ; penderitaan mereka karena ternyata sanak famili tidak sama sekali ikut membantu keduanya. sungguh pedih dan menyedihkan ketika semua yang ditempati oleh keluarga itu (rumah dan warung nasi) adalah milik adik nya sendiri.

"Bu Sayang" begitulah panggilan akrab ibu pemilik warung itu, dengan ditemani suami dan anak-anaknya setiap hari mereka harus berjualan nasi dari pagi hingga sore hari bahkan tak jarang hingga malam hari. Saat syahur (waktu sebelum subuh) hingga menjelang subuh mereka sudah kepasar untuk membeli sayur dan kebutuhan untuk berjualan nasi.

Paginya mereka harus juga menyiapkan segala sesuatunya (kebutuhan untuk berjualan) serapi mungkin agar terlihat baik oleh para pelanggan. 

Suatu ketika ....... 

Karena terhimpit beban yang memang sudah tidak kepalang tanggung , akhirnya sepasang suami istri itu , meminta nasehat kepada seorang kyai (pemilik pondok pesantren) agar dimudahkan dalam menjalani kehidupan dan diberikan amalan agar usahanya lancar. 

Singkat cerita ; keduanya pun mulai mengamalkan segala apa yang diberikan oleh pak kyai , mulai dari shalat rutin , sampai amalan dzikr tengah malam, namun ...... dibalik itu semua ada satu pesan kyai dimana kedua orang pasangan suami istri itu haruslah bersabar menjalani kehidupan selama 3 bulan lamanya. 

Sial dan Naas tak dapat ditolak , setelah menjalankan perintah pak kyai , bukannya kebaikan dan kelancaran usaha yang datang kepada keduanya, melainkan ujian dan godaan yang semakin berat. setiap hari selalu ada saja pengemis atau orang gila yang datang dan menghancurkan serta memporak-porandakan tempat jualan mereka. Tidak hanya disitu ; karena dagangan mereka (lauk pauk , minuman , rokok , dll) seringkali diambil orang tidak dikenal dengan paksa dan tanpa membayar sepeserpun.

Sesekali kedua pasangan itu harus juga membuat lauk dan sayur baru karena belum juga siang , dagangan mereka habis tanpa mendapatkan keuntungan. pedih dan perih menghiasi kehidupan pasangan tersebut bahkan ketika mereka semakin dekat kepada Allah Subhanahu Wata'ala. 

Tidak ada sedikitpun senyuman dan canda pada kehidupan mereka , karena apa yang mereka alami justru kepedihan yang semakin menjadi jadi, Namun........ karena ini memang pesan dari pak Kyai (pemilik pondok pesantren) mereka berdua tetap tabah menjalaninya , meski dengan tetesan keringat dan air mata.

Satu bulan , dua bulan , tiga bulan .... mereka jalani kehidupan dengan ujian dan cobaan yang pedih , hingga suatu ketika , di pagi buta seperti biasa keduanya berangkat ke warung untuk mulai menjalankan usahanya. ditemuinya seorang pengemis tua dengan pakaian compang camping (mirip orang gila) sedang duduk didepan warung mereka. 

Cobaan lagi...... cobaan lagi .......... dalam pikiran mereka , karena sudah terbiasa setiap hari selalu ada saja pengemis / orang gila yang meminta makan dan atau mengganggu dagangan mereka. Tanpa berpikir dan berkata panjang lebar lagi , mereka pun mempersilahkan pengemis / orang gila tadi untuk masuk ke warung dan menyuguhkan makanan dan minuman.

Namun tidak seperti biasa karena kali ini pengemis tadi sangat sopan dan tidak banyak tingkah dan bicara, setelah disuguhkan makanan dan minuman, dihabiskannya suguhan dari bu sayang dan pak sayang tanpa sisa. dengan kemudian meminta kepada pak sayang agar diantarkan ke statiun terdekat karena ingin pulang kembali kerumahnya. 

Pak sayang pun tidak menolak dan atau menghardiknya , diantarkan pengemis tadi ke statiun terdekat sekaligus diberinya uang saku untuk bekal diperjalanan, kemudian berpamitan pulang kembali ke warung. 

Tak diduga dan tak disangka setelah pak sayang sampai ke tempatnya berjualan ada sesuatu milik pengemis tadi yang tertinggal , sesuatu yang dibungkus dalam kain seperti layaknya bungkusan kain milik orang gila. serta merta pak sayang pun berlari kembali menyusul pengemis tadi ke statiun untuk mengantarkan bungkusan miliknya yang tertinggal. 

Dicari kesana kemari dan ditanyakan kesana dan kesini disekitar statiun namun tak juga ditemukan pengemis tadi, setelah sekian lama mencari dan dirasa sudah tidak mungkin lagi ditemukan , pak sayang pun kembali pulang membawa bungkusan tadi. 

Singkat cerita .... karena merasa penasaran dengan isi bungkusan tadi, pak sayang dan bu sayang kemudian dibukanya dan......... 

Subhanallah......... Ternyata bungkusan tadi berisi uang Rp. 50.000 dan Rp. 20.000 dengan jumlah kurang lebih 50. juta rupiah..  tersungkur dan menangis .... mereka berdua seraya memanjatkan puji syukur tiada henti - hentinya ,  tangisan pun tak urung keluar dari mereka berdua, entah malaikat mana yang barusan tadi mengantarkan uang itu. 

Namun......... beberapa saat kemudian mereka kembali teringat, bahwa uang itu bukan milik mereka dan mereka berdua  takut dan khawatir kalau - kalau uang itu mendatangkan mudharat bagi mereka berdua. akhirnya dibawalah uang itu dan disampaikan segala apa yang terjadi kepada mereka kepada Pak Kyai. 

Diceritakan berbagai kisah dengan panjang lebar oleh Pak Kyai, dan diberitahukannya bahwa pengemis / orang gila tadi adalah pesuruh Allah / hamba Allah yang memang mau mengantarkan uang kepada mereka , pun demikian dengan para pengemis dan orang gila yang memporak porandakan dagangan mereka , serta para tamu yang makan dan minum serta mengambil rokok tanpa membayar adalah ujian bagi mereka. 

Karena telah lulus dari berbagai ujian dan cobaan, dikirimlah hadiah kepada mereka sebagai balasan kesabaran , keikhlasan , keridhaan , serta tawakkal mereka kepada Allah Subhanahu Wata'ala. 

Kisah Nyata "Warung Bu Sayang" (Memory Perjalanan Mencari Jati Diri dan Tanda - Tanda Kekuasaan Ilahi)

Wallahu A'lam

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About